Wanita itu

9.6K 237 24
                                    

Happy Reading😘

"Kau hamil?"

Arabella ingin pergi dan menghilang ditempat saat mendengar suara itu. Suara yang sangat dibencinya. Dihembuskan nafasnya yang sedari tadi ia tahan. Menoleh dan menatap langsung pada mata yang tajam

"Kau... Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Arabella setelah beberapa lama terdiam

Grissele menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum geli "Aku bebas pergi kemana pun yang aku mau"

Benar juga

"Kau sendiri, apa yang kau lakukan?  Memeriksa kehamilan?" Tuntut grisele semakin menjadi

Arabella membuang muka "Apa maksudmu? Aku hanya ingin membeli obat!"

"Ah benarkah? Bukankah bisa membeli di apotik?"

"Aku hanya percaya jika la gsung ke dokter"

Jika semakin lama bersama dengan wanita itu. Otak Arabella akan bertindak bodoh melakukan hal yang tidak ia inginkan, sebaiknya dia pergi sekarang juga

"Lain kali, jika kau ingin melakukan sesuatu yang tidak ingin orang lain tau periksa dulu tempatnya, dan pastikan kau memilih tempat yang benar"

Langkahnya terhenti, dia kembali menatap wanita itu dengan senyum lebar diwajah cantiknya. Arabella mengangkat sebelah alisnya--bertanya.

Grissele mendekat, melangkah dengan kaki jenjangnya yang indah. Dia menunjuk ke salah satu dinding "Bacalah dan resapi"

Arabella mengikuti arah pandangnya, mengerutkan kening tidak paham tapi saat otaknya mencerna sesuatu dia terdiam. Tenggorokannya tercekat. Walaupun dia tidak melihat, tapi dia tau jika wanita disebelahnya sedang tersenyum manis

"Aku kira kau mengetahui segala tentang Adam, tapi ternyata kalian tidak sedekat itu" Bisik Grissele dengna tawa kecilnya "Martinez corp. Rumah sakit keluarga yang dibangun kakek 12 tahun lalu"

Arabella berdeham, menetralisirkan detak jantungnya "Kami hanya terlalu sibuk dikantor, jadi maklum saja" Ya itu lebih baik daripada mematung ditempat

Namun sepertinya Grisselle tidak puas dengan perkataan itu dan semakin menggencarkan serangannya "Hanya memerlukan waktu satu menit Adam akan mendengar cerita menarik dariku"

"Kau ini kenapa? Kau ingin membuatku menjadi musuh terbesarmu?"

"Aku tidak pernah mengibarkan bendera perang dan tidak juga melemparkan tali pertemanan tapi jika kau memang benar-benar hamil segeralah menjauh dari adam! "

Dan kau akan menjadi satu-satunya pendamping hidup Adam, begitu? Dasar wanita ular!

"Jika aku benar-benar hamil, aku menetap atau pergi itu urusanku! Sebaiknya jangan pernah mencampurinya"

Ujung bibir Grissele tertarik sinis. Sepertinya permainan ini semakin menarik, dia melipat kedua tangannya diatas dada dan melemparkan tatapan yang menusuk "Aku akan memberikanmu sejumlah uang agar kau bisa segera pergi"

"Aku bukanlah seorang pelacur yang seperti kau pikirkan! "

"Tentu, bahkan tubuhmu hanya dinikmati secara gratisan"

PLAKK

Wajah Arabella memerah, dadanya bergemuruh dengan sangat hebat bahkan mungkin air matanya akan meluncur begitu saja jika dia tidak menahannya "walaupun begitu, aku tidak semurah wanita yang dihamili oleh kaka kandungku sendiri!"

"Kau!" Tunjuk Grissele tepat didepan wajahnya dengan gusar

"Kenapa? Kau pikir aku wanita lugu yang tidak akan melawan saat harga diriku diinjak? Jangan harap!"

"Kau memang wanita murahan tidak tau diri!"

"Dan kau wanita ular yang tidak punya malu"

Ya begitulah, dua orang wanita sedang bertengkar dan saling melemparkan cacian kepada satu sama lain

Jantung Arabella tidak aman, perasaan campur aduk macam apa ini? Dia tidak hamil sekali lagi dia tegaskan bahwa di perutnya tidak ada bayi! Maka dari itu sesegera mungkin Arabella pergi dari tempat itu sebelum dia berubah menjadi singa dan menghancurkan fasilitas rumah sakit

****

"Kau Baik-baik saja?"

Arabella menoleh dan memberikan senyuman yang manis "Tentu"

"Wajahmu pucat, dan sedari tadi kau seperti ingin muntah, kau ingin kita berhenti di pinggir jalan?"

"Tidak!" Arabella berdeham, dia sendiri bahkan terkejut dengan ucapannya yang terdengar nyaring "maksudku tidak apa-apa, kau fokus saja menyetir"

"Aku yang bertanggung jawab atas dirimu Bel, aku yang mengajakmu keluar"

Arabella tertawa geli "Hei tenanglah, tidak usah berlebihan begitu"

Regan hanya memberikan tatapan ragu "Aku tidak apa-apa Regan, lagipula aku sudah meminum obatnya"

Regan menghela nafas pelan. Dia merasa tidak enak membawa Arabella keluar saat kondisi gadis itu sedang tidak baik. Dia memang bukan lelaki yang peka

****

Mata Arabella menelisik sekitar dengan pandangan tajam, pikirannya berkecamuk tentang hamil dan bayi. Jika dia benar-benar hamil akankah adam akan menerimanya? Atau malah seperti yang diucapkan oleh wanita ular itu

Lamunan Arabella buyar saat seorang asisten rumah tangga menghamiri dirinya

"Sejak kapan nona berada disini?"

Arabella tersenyum "Aku baru sampai"

"Tuan Adam menunggu anda didalam"

"Adam? Dia sudah pulang?" Keningnya berkerut penuh keheranan. Bukankah pria itu masih mempunyai banyak pekerjaan. Apa jangan-jangan...

"Arabella!"

Tubuhnya tersentak, suara itu terdengar berat dari biasanya. Bahkan ART itu sudah pergi meninggalkan mereka. Wajah Adam yang keras semakin mendekat "Darimana saja kau? Hampir puluhan kali aku menghubungimu tidak ada jawaban"

"Baterainya habis" Jawab Arabella dengna wajah tak berdosa. Adam menghela nafas dan membawa wanita itu ke pelukannya

"Kau sakit? Aku mendengar kabarmu berada di sebuah rumah sakit"

"Kau tau darimana?" Jawab Arabella tercekat

"Grissele memberitahuku" Adam menangkup wajah kecil Arabella dengna kedua tangannya "kau sakit? Kenapa tidak pernah memberitahuku?"

Apakah wanita itu juga menceritakan kejadian memuaskan yang tadi dia lakukan? Sepertinya tidak. Arabella tertawa kecil "Hanya asam lambung" Mungkin, bahkan sampai saat ini dia tidak tau sebenarnya itu hanya asam lambung atau pengaruh dari bayi

"Hanya? Kau bilang hanya? Itu juga penyakit, aku tidak ingin kau sakit!" Adam mengutarakan perasaanya " Kau pasti selalu melewatkan makan pagimu, walaupun sedikit setidaknya isilah perut kecilmu dengan makanan!"

Bibir Arabella tersenyum lebar. Bisa-bisanya dia mempercayai ucapan wanita ular itu sedangkan Adam memiliki kepedulian yang tinggi terhadapnya. Semakin wanita itu berusaha memisahkan mereka makan semakin kuat pula Arabella mengencangkan tali diantara mereka

****

Terimakasih semua🥰🥰

Maaf baru update, soalnya sibuk nonton Nevertheles wkwk

Pokoknya saya berterima kasih kepada kalian yang masih bersedia membaca cerita hang tidak jelas ini sampai selesai🙏

Jan lupa follow dan vota yaa, apalagi komennya saya suka😭

He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang