Club

14K 272 5
                                    


Happy reading!

****

"Sudahlah, lupakan saja" Lina mengelus-elus punggung Arabella

"Dia memang bukan manusia" lirihnya teredam. Dia menelungkupkan tangannya di atas meja "mana ada manusia sekejam makhluk itu"

Arabella benar-benar lelah. Hari ini dia habis-habisan dikerjai oleh Adam, tadi setelah memberikan toast nya Adam bilang dia sudah tidak berselera dan meminta kembali sebuah fettucinni

Setelah makanannya datang Adam pun berkilah kalau dia lupa dia alergi pasta--apakah masuk akal

Arabella mengutuk laki-laki itu dengan segala permintaanya

"Aku tidak habis pikir kenapa ada pria seperti dia" sungutnya

"Tapi dia tampan" puji Lina, matanya berbinar

"Kau ini temanku atau bukan?"

"Maafkan aku" kembali dia mengelus punggung Arabella "sepertinya malam ini aku ingin pergi ke klub, mau ikut?"

Arabella menegakkan tubuhnya. Sepertinya dia memang harus merepres otaknya yang seharian ini sangat panas

Sebenarnya dia memang butuh hiburan. Sesuatu yang merangsang otak dan agar pikirannya bisa sedikit jernih

"Tapi aku takut"

"Takut apa? Aku selalu ada bersamamu" Lina meyakinkan

Baiklah kalau begitu, untuk apa dia takut? Dia sudah dewasa dan sudah bisa menentukan jalan hidupnya. Dia cuma harus menjaga dirinya saja

Arabella menghela nafasnya baru kali ini dia memilih jejak sesat yang sering dilakukan Lina untuk me- refresh otaknya

Arabella mengangguk, setelah beberapa kali meyakinkan diri akhirnya dia memilih untuk pergi ke sebuah night club

"Nanti pukul 9 aku akan menjemputmu" Lina mengangkat tangannya penuh semangat

"Apakah tidak terlalu malam?" Arabella khawatir karena dia tak pernah keluar rumah diatas jam 8 malam--sungguh anak rumahan sekali

"Kau ingin jam berapa? Jam 5 sore? Mending kau menonton Teletubbies" Lina memutar matanya malas

Arabella hanya menyengir

****

Arabella sudah mencoba Beberapa pakaian daritadi, tidak ada yang sesuai sama sekali. Dia bahkan bingung seperti apa pakaian yang dipakai orang-orang pergi ke night club

Tapi dia memutuskan untuk memakai  celana jeans belel dan kaos lengan pendek. Mungkin ini saja, pikirnya

Benarkah ini cocok? Nanti aku malah disuruh piknik ke taman teletubies rengutnya

Persetan dengan pakaian! Dia hanya ingin bersenang-senang apa hubungannya dengan sebuah pakaian kan?

Ting

Arabella mengambil ponselnya, pasti itu pesan dari Lina

Apa kau sudah siap?

Ya, Aku akan turun

Aku menunggumu

Arabella memakai sepatu ketsnya yang sudah usang, tidak masalah apapun yang dipakainya pasti cantik. Apakah dia tampak peduli?

"Kau ingin pergi ke taman teletubies?" Seperti dugaannya. Benar saja kan

"Pakaian ini nyaman"

He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang