Arabella merampas Heells nya dibelakang pintu lalu bergegas pergi. Walaupun termasuk apartmen murah tetapi pintunya dilengkapi dengan fitur finger print
25 menit lagi dia akan telat, pasalnya alarm dikamar sudah tidak berfungsi. Alarm tua yang dia pelihara saat masih kuliah, dia harus segera menggantinya
Arabella mengumpat dalam hati, tadi pagi ada 3 panggilan tak terjawab dari Adam dan itu menandakan dunia sedang tidak baik-baik saja
Tidak pernah Adam menelponnya sepagi itu kalau tidak ada urusan penting! Matilah kau Arabella umpatnya
Hampir lima menit dia berada di halte bus dan tak ada satu pun bus yang lewat, sepertinya Dewi Fortuna tidak memihaknya hari ini. Habislah dia! Siap-siap saja mendengar amukan Adam
Arabella mengeluarkan ponselnya menelpon siapapun orang yang bisa dia mintai tolong. Tapi tak ada satupun yang mengangkat apalagi Lina tidak bisa diharapkan
Untuk menghubungi taksi online pun sudah tidak mungkin, Arabella pasrah dia ingin pulang saja dan akan beralasan sakit kepada Adam
Tin tin
Arabella menoleh dan mendapati senyum merekah si supir tampan dengan mobil sedannya yang berkilap
"Kenapa berjalan kaki?" Tanya orang itu yang ternyata adalah Regan
"Aku ingin berangkat kerja tapi 15 menit lagi aku akan telat jadi ya percuma saja" Arabella tersenyum lemah
"Kenapa kau tidak bilang? Masuklah aku akan mengantarmu"
"Apakah tidak merepotkan?" Matanya berbinar senang
"Tentu saja tidak, ayo cepat nanti kau terlambat"
Arabella memutari mobil dan duduk dengan tidak sabaran dikursi penumpang. Kalau saja bisa terbang Arabella akan melakukan itu, daripada telinganya sakit
Ternyata dewi Fortuna masih memberinya kebajikan
"Apakah benar tidak apa-apa?" Arabella memastikan, dia tak ingin merepotkan
Regan memiringkan kepalanya dan tersenyum "Tidak apa, lagipula kita se arah, aku akan pergi ke minimarket untuk membeli perlengkapan dapurku"
"Hidup seorang bujangan" Arabella terkekeh
"Selagi masih bebas nikmatilah waktu yang ada, jika nanti sudah memiliki keluarga mana mungkin aku bisa menikmati hari-hariku seperti biasa"
"Kata ibuku saat menikah hidup kita akan berubah total, kebahagiaan lah yang mengalir"
"Ibumu berkata seperti itu?" Arabella mengiyakan
"Sepertinya ibumu wanita yang bijak"
"Dia adalah wanita luar biasa yang pernah kukenal"
"Aku jadi ingin cepat menikah" Regan mengedipkan matanya genit
"Baguslah kalau begitu, mengurangi populasi jomblo didunia" mereka tertawa
Pria yang menyenangkan! Seru Arabella gembira tidak seperti Adam yang kaku. Astaga kenapa Adam lagi? Dia harus move on! Eh maaf? Move on kenapa ya? Memangnya ada hubungan?
"Tapi aku belum punya pasangan, bagaimana kalau kau saja yang menjadi istriku"
"Boleh, Asal kau ke Indonesia untuk melamarku" arabella tertawa
"Itu hal yang mudah" Regan menyanggupi
Mobilnya berhenti disebuah perusahaan yang besar, yang selalu dipuja-puja setiap orang tapi tidak mudah untuk melewati beberapa seleksi ketatnya. Hanya orang yang benar-benar berkualitas yang bisa menjadi pekerja

KAMU SEDANG MEMBACA
He is Crazy CEO
Romance21+ Cerita ini mengandung adegan dewasa dan kata" kasar bagi kalian yang masih dibawah umur silakan menjauh dan kalo masih ingin mendekat tolong didampingi . Masih banyak kata yang berantakan. Akan revisi setelah end