Ungkapan

11.2K 258 6
                                    

Happy reading😘

***

Seharusnya Arabella tidak usah terkejut lagi dengan keadaan ini. Tapi ini beda, tidak seperti sebelum-sebelumnya yang hanya memanfaatkan kepuasan sex semata tapi kali ini lebih berperasaan. Ditambah tangan seorang pria yang memeluknya erat dari belakang. Arabella menggeliat namun pelukan itu semakin kuat

"Mau kemana?" Tanya Adam serak. Matanya bahkan belum terbuka sempurna

Astaga! Arabella bersumpah itu suara terseksi yang pernah ia dengar sebelumnya. Bahkan, telinganya saja sudah memerah

"Aku ingin ke kamar mandi" suara Arabella sedikit bergetar

Adam menyeringai. Dia memajukan kepalanya sedikit untuk mengulum telinga Arabella "Itu ide yang sangat bagus" bisiknya sensual. Disibaknya selimut tebal mereka hingga membuat Arabella memekik terkejut. Menampakkan tubuh telanjang mereka yang lengket dengan cairan berpadu keringat

"A-apa--"

Adam memangku tubuh Arabella dan menggendongnya kekamar mandi. Lalu, mendudukkan tubuh Arabella diatas wastafel "Kau bilang ingin mandi kan? Mari mandi bersama, akan menghemat sedikit air"

Arabella mengerjap. Sepertinya pernafasan yang sedang dihemat, karena sekarang nafasnya sangat sesak. Arabella seakan mau pingsan saat Adam mengecup ujung hidungnya dengan lembut

"Kita akan pergi kerumah orangtuaku setelah kita dari kantor, karena rapat pagi ini sangat penting" ucap Adam lembut. Mungkin Adam kerasukan hantu yang ada di kecelakaan kemaren hingga dia bicara terlalu banyak dan bertingkah aneh

"Untuk apa?"

"Untuk berkenalan dengan calon mertuamu" Adam mengerling. Wajah Arabella kembali merona

"Apa kau bukan Adam?"

Adam mengernyitkan keningnya "Apa maksudmu? Kau berfikir aku setan?" Ucapnya tidak suka. Arabella menggeleng-gelengkan kepalanya

"Maksudku bukan begitu, hanya saja kau bertingkah aneh" Arabella menatap Adam ragu

"Kau meragukanku? Akan kuberi tau jika aku memang Adam" seringaian Adam semakin lebar saat dia memajukan tubuhnya untuk menyatukan tubuh telanjang mereka berdua.

***

Mereka berangkat kekantor setelah beberapa jam mereka habiskan untuk saling memberikan kehangatan. Mereka sepakat untuk tidak terlalu mencolokkan hubungan mereka maka dari itu mereka berangkat sendiri-sendiri

Sekarang Arabella sedang menunggu Adam yang sedang melakukan rapat pentingnya. Menunggu memang pekerjaan yang sangat membosankan.

"Hai sayang"

Arabella menoleh dan mendapati senyum lebar pria yang sangat hangat "Liam" pekik Arabella sebelum memeluk pria itu "aku sangat merindukanmu" ucapnya tulus

"Kau pikir aku tidak? Si bodoh itu menugaskan aku terlalu jauh" gerutunya membuat Arabella tertawa senang

"Ayo, aku akan menraktirmu sebuah kopi"

He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang