Yedam menghembuskan napasnya berat, hari itu cukup melelahkan.
Mengajar kedua anak kembar, mendengar penjelasan Sunghoon yang baru berani ia tanyakan di depan orang banyak, dan sekarang Yedam harus membantu temannya, Eunsang, menyiapkan pesta perayaan untuk anak Gubernur.
"Kenapa harus aku, Sang?" Tanya Yedam, malas menaiki kursi demi memasang dekorasi.
"Bisa berhenti panggil aku 'Sang'? Muridku mengira aku sejenis buah-buahan. 'Sa' saja cukup, tidak usah pakai 'ng'." Ucap Eunsang sambil menghias kue.
"Aish, itu saja dibawa pusing. Kuulangi, kenapa harus aku, Sa?"
"Ya, apalagi? Kamu satu-satunya temanku."
"Kan sudah kukenalkan pada Hyeongjun, Dongpyo, dan Woonggi."
"Yang benar saja, mereka menatapku seakan aku ini santapan dipertemuan pertama. Sudah kubilang, carikan saja teman rakyat jelata, jangan anak saudagar."
"Ketiga anak itu baik-baik saja denganku."
"Heh, bodoh, kamu itu guru untuk keluarga kerajaan dan aku guru biasa. Jelas kamu dipandang lebih tinggi!" Cerca Eunsang kesal, nyaris memukul Yedam dengan nampan yang ada didepannya.
Yedam dan Eunsang berdiri di depan jendela, kegerahan. Tak lama tangan mereka kedatangan sebotol air dingin.
Keduanya berbalik, dilihatnya gadis cantik dengan rambut terurai rapih.
"Terimakasih, Eunsang... dan...?"
"Yedam."
"Ah, ini Bang Yedam yang terkenal itu? Aku Lucy." Ucap gadis cantik dengan bibir merah terang, pasti bukan anak orang sembarangan, siapa yang berani memakai gincu semerah darah selain orang penting di negeri itu?
"Senang bertemu denganmu, Lucy."
"Eunsang banyak bercerita tentangmu, kalian mau tinggal disini sampai pesta selesai? Tidak asik bila hanya ada aku dan adik-adik Minhee." Ajaknya sambil mengitari ruangan hasil dekorasi Yedam
"Tentunya! Kami akan tinggal!" Balas Eunsang semangat, memberi tatapan memohon kepada Yedam yang sudah malas, "Akan ada Kim Taeyoung." Sambung Eunsang paham betul kartu as Yedam.
Yedam menatap Eunsang dan menganggukkan kepalanya, "Siapa dia?" Ucap Yedam menunjuk gadis itu dengan sopan
"Noh Lucy, keponakan jauh Ratu." Jawab Eunsang. Tepat sesuai dugaan Yedam, bukan orang sembarangan.
Kemudian datanglah yang berulang tahun, Ahn Minhee, bersama kedua adik kembarnya.
Yedam menyambut kakak beradik itu dengan senyum lebar, namun senyumnya terhenti saat melihat pemuda yang tertaur tangannya dengan adik perempuan Minhee.
Merasa ditatap tidak enak, anak laki-laki itu menundukkan kepalanya pada Yedam.
Selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan Lucy memberikan sebuket bunga juga hadiah untuk kekasihnya, Yedam menghampiri anak bersurai biru itu.
"Lama tidak berjumpa." Sapa Yedam
"A-ah, halo..."
"Kim Taeyoung, apa kabarmu?"
