26. Choose

585 95 17
                                        

Sudah beberapa hari Chaeryeong tinggal di istana. Bukan salahnya kalau Jake menjadi agak jaga jarak dengannya, anak itu cukup terkejut dengan apa yang Chaeryeong ungkapkan tempo hari.

Selain membandingkan Jake dengan Asahi, Chaeryeong juga dengan gamblang mengatakan lebih ingin dijodohkan dengan Jake.


Kata-kata Chaeryeong menembus sampai ke jiwa Jake. 

Pertama, dia senang karena akhirnya dipuji lebih baik dari Asahi.

Kedua, Jake binggung harus berbuat apa, untuk yang pertama kalinya dipandang sebagai seorang laki-laki. Karena Jake yakin Ryujin memandangnya sebagai adik laki-laki yang perlu dilindungi.

Ketiga, Jake tidak mau jadi penghalang hubungan Asahi dan Chaeryeong.


































Chaeryeong adalah gadis yang aktif, namun lebih sering memperhatikan daripada mencemplungkan dirinya ke aktivitas yang bahkan dia anggap seru.

Seperti hari ini, Chaeryeong bersender di pintu ruang kelas Jake, memperhatikan bagaimana anak itu membahas tentang buku yang dia baca dengan gurunya, sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Apa dia masih memperhatikanku?" Tanya Jake berbisik kepada Yedam, dapat didengar sedikit oleh Chaeryeong.

Yedam mengangguk, "Masih, perlu aku usir?" Tanya Yedam, sedetik kemudian dia menyesali perkataannya.

Lee Chaeryeong bukan orang sembarangan. Stratanya sederajat dengan Asahi, bahkan kalau ditelusuri lebih jauh, Chaeryeong seharusnya memegang kekuasaan yang jauh lebih luas dan tinggi dari Asahi nantinya.


"Apa? Mengusirku?" Tanya Chaeryeong, melangkah menghampiri Yedam.

"T-tidak..." Jawab Yedam terbata-bata.

"Jake, dia bilang apa tadi?" Tanya Chaeryeong.

"K-kak Yedam bilang, apa Kak Chaeryeong mau bergabung bersama kami?" Bual Jake.

"Astaga, Jake, kamu berbohong? Aku laporkan perwira yang tampan itu ya?" Ancam Chaeryeong, "Guru ini berniat mengusirku, kan?" Tanya Chaeryeong menunjuk Yedam tepat di wajahnya.

Jake menelan salivanya, "A-aku yakin dia tidak bermaksud begitu..."

"Tidak tau diri." Ucap Chaeryeong, kemudian meninggalkan ruang kelas begitu saja.







"Oh tidak, kemana bangsawan itu akan pergi...?" Ucap Yedam, wajahnya panik.

"Mau sudahi pelajaran sampai sini?" Tawar Jake, "Nanti kalau Kak Chaeryeong ternyata melaporkannya pada Kak Asahi, aku akan bantu bicara..."

"Enak sekali kamu mengakhiri pelajaran..." Jawab Yedam, "Kalau Asahi, aku juga bisa bicara, tapi Raja? Ah..."

"Aku juga akan bicara pada ayah..."

"Ya... sudah, kita akhiri saja pelajaran hari ini..." Putus Yedam, "Aku akan mulai mempersiapkan diri... aku harus siap ditendang kapan saja dari negeri ini..." Sambungnya dengan suara sedih.

Jake terkekeh, diihatnya tatapan kosong Yedam, "Sudah, Kak, jangan berpikir terlalu jauh..."

















Jake hendak meninggalkan ruang kelas, lalu dia tersadar dan mematung di depan pintu, 'Tunggu.... dari mana Kak Chaeryeong tau perihal Kak Sunghoon? Aku tidak pernah cerita...."
















































BreakthroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang