17. Light Talk

624 113 17
                                        

Pagi telah datang, Asahi segera melangkahkan kaki jenjangnya yang dibalut dengan sepatu ke hamparan rumput nan luas.

Beberapa kali tidak sempat disapa orang yang lewat karena tidak menyangka kalau itu Asahi.

Asahi juga binggung kenapa dia pergi kesana pagi sekali, padahal tidak ada yang benar-benar penting untuk ditanyakan.














Asahi membuka pintu mes perwira, lebih pantas disebut asrama karena menampung begitu banyak jiwa didalamnya. Namun, fasilitasnya tidak selengkap asrama, meski yang tinggal disana kebanyakan perwira garda terdepan.


Gila, ramai sekali. Itu reaksi pertama Asahi. Bagaimana bisa tidur dengan kasur tingkat yang saling berdekatan satu sama lain? Dengan baju-baju menggantung di sisi tempat tidur?

Ini jam dimana para perwira sudah bersiap untuk latihan, ada yang sudah mandi, sedang pakai baju, belum mandi, bahkan yang masih setengah sadar.

Asahi bisa gila kalau dia tinggal disana.






















Matanya mencari-cari keberadaan temannya yang berkulit pucat. Tidak serempak, namun para perwira sudah menyapanya sejak ia masuk ke dalam tempat tinggal mereka.

"Oi, Sahi?" Panggil suara lembut sambil menyentuh bahu Asahi.

Jelas Sunghoon, siapa lagi yang berani memanggilnya dengan nama depan?

"Kenapa?" Tanya Asahi.

Wajah Sunghoon bingung, "Harusnya aku yang bertanya."

"Tidak, maksudku, kenapa kamu yang menemukanku?"

"Seharusnya bagaimana?"

"Seharusnya ini jadi kejutan."

Sunghoon menggelengkan kepalanya, "Mau apa?" Tanyanya sambil membawa Asahi keluar.

"Mau bicara, tapi sebelumnya, apa kamu benar-benar tinggal disini?" Tanya Asahi menunjuk mes perwira.

"Kenapa memangnya?"

"Sama seperti namanya, tempat ini is a mess."

"Artinya?"

Asahi menepuk jidatnya, lupa temannya ini tidak bisa Bahasa Inggris, "Berantakan, kacau, kekacauan."

Sunghoon tersenyum pahit, "Apa yang kamu harapkan dari tempat tinggal yang dihuni puluhan pria? Awalnya aku berandai-andai tempat ini setidaknya agak besar... tapi..."

"Kamu mau minta aku untuk memperluas tempat ini?" Potong Asahi.

"Ah, kamu mengerti? Lakukan itu secepatnya ya..." Gurau Sunghoon.

Sunghoon dan Asahi tertawa sebentar, lalu Asahi ingat maksud dari kedatangannya, "Sunghoon..."

"Ya?"

"Apa yang kamu tanyakan pada Jake tempo hari?"

Wajah Sunghoon sedikit berubah, "Bukan apa-apa."

"Kamu tidak pandai berbohong."

"Tidak mau, aku tidak percaya padamu."

"Bertahun-tahun kita bersama, dan kamu masih tidak percaya padaku?"

"Aku selalu percaya padamu, hanya kali ini tidak."

"Kenapa?"

"Itu menyangkut kehidupan Jake dan aku bersumpah akan menyalahkanmu jika terjadi sesuatu padanya. Sudah, ya?" Ucap Sunghoon mengakhiri, membuat Asahi bergidik ngeri. Pemuda dengan kulit pucat itu kemudian berlari menghampiri seseorang yang lebih tua, membantunya mengangkat sesuatu yang Asahi tebak adalah jagung.






























Asahi bertemu Yedam di jalan kembali menuju kastil, "Yedam!" Panggil Asahi.

Yedam menunjukkan senyumnya, "Selamat pagi, Asahi."

"Pagi, mau mengajar?"

Yedam mengangguk, "Lihat," Ucapnya menunjuk jendela kelas, "Anak-anak itu sudah bangun."

"Mereka jarang bangun sepagi ini, ada apa?"

"Pertemuan lain bersama Pak Namjoon, aku bahkan hanya duduk diam di pojokkan kalau ada Pak Namjoon."

Asahi terkekeh, "Memang dia guru paling mengesankan di 20 tahun kehidupanku."

"Kadang aku juga ditanyai, tentang hal-hal yang rumit olehnya. Orang tua itu benar-benar menunjukkan seberapa berilmunya dia."

"Pertanyaan seperti apa?"

"Kamu tau? Pertanyaan singkat seperti, bagaimana gravitasi ditemukan, yang bisa dengan mudah kujelaskan bahwa itu ditemukan oleh Isaac Newton pada 1666 yang sedang bersantai di bawah pohon apel di kebun rumahnya di Woolsthrope saja musti kujelaskan dari awal, bahwa awalnya orang Yunani kuno mengira benda dapat terjatuh karena mencari tempat alaminya."

"Sejelas itu?"

"Iya, dilanjut dengan teori yang ditemukan Galileo Galilei pada akhir abad ke-16 yang menjatuhkan bola dari Menara Pisa."

"Baguslah..."

"Lebih bagus lagi karena adi-- Jake adalah orang yang penasaran, nyaris aku ditanyainya tentang semua yang aku tau tentang gravitasi. Untung ada Jay yang menghentikannya. Bisa-bisa aku mati disidang Pak Namjoon karena tidak menjelaskan dengan baik."


"Tapi, kan, kamu guru resmi mereka."

Yedam menatap Asahi tidak percaya, "Kamu sedang bercanda kan? Semua orang tau ilmuku hanyalah ampas dari ilmu Kim Namjoon."

"Bagaimana dengan Jay dan Jake?"

"Jay baik-baik saja... namun, Jake... aku rasa dia sedikit tertekan?"

"Bagaimana?"

"Kamu tau, tidak semua guru seperti Pak Namjoon memang, tapi beberapa dari mereka juga menuntut lebih dari Jake. Tak jarang membandingkannya dengan Jay, aku rasa itu menambah pikiran Jake. Ya, walau Jay selalu menenangkan Jake dan meminta beberapa guru untuk tidak lagi membeda-bedakan mereka..."

"Lalu, bagaimana mengurangi beban di pikiran Jake?" Tanya Asahi.

"Entahlah... masih belum menemukan yang benar-benar efektif..." Jawab Yedam.

"Coba suruh anak itu jalan-jalan dengan Sunghoon dan lihat wajahnya, lalu tanyakan padanya hal-hal yang menyenangkan yang terjadi saat berjalan dengan Sunghoon."

"Hah?"

"Lakukan saja."

"Tidak... apakah kamu berpikiran sama sepertiku...?"

"Tentang?"

"Jake dan Sunghoon, serta perasaan mereka..."

Seperti yang Yedam duga, Asahi mengangguk mantap sebelum meninggalkannya di depan ruang kelas sendirian yang di dalamnya sudah ada dua anak berpakaian rapih; salah satunya melambaikan tangan penuh semangat kearah dirinya.


















Anak itu, anak yang sama dengan anak yang selalu dia pikir menyukai orang yang paling dibencinya.





































✨✨✨
a/n :

Hehehe hey y'all!! 👋🏻

Coba tebak aku selama ini dimana? Aku kasih tau deh, di rumah sakit sksksksk. Untuk pertama kalinya aku nyobain rasanya diinfus dan emang ya sakit beneran enggak enak. Aku bukan anak yang gampang sakit terus tiba-tiba badan agak jompo gini rasanya... nyesss banget :"))

Mulai hari ini aku udah bakal nge-update 'Breakthrough', 'Rectangular', dan 'Come and Find Me' lebih rajin. Terimakasih semuanya!!! Aku sayang kalian! <3

BreakthroughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang