Chapter Three

584 111 7
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan komen💜

Setelah perdebatan dengan hatinya yang enggan lepas dari kasur akrinya Sooji memutuskan keluar. Mau tidak mau ia harus belanja bulanan dikarnakan segala kebutuhan sehari-harinya mulai habis. Wanita itu menjalankan mobil dengan perlahan menuju supermarket terdekat, yang dekat saja sudah bikin Sooji malas apalagi yang jauh. Tapi mau bagaimana lagi dari pada ia harus isi air pada botol shampo kosong dan mengocoknya lebih baik beli yang baru bukan?

Setelah sampai bukannya membeli yang ada didaftar belanjaannya, Sooji malah belok arah ke stan daging. Dasar karnivora, memang susah kalau sudah liat daging-dagingan ..

“apa malam ini aku masak steak, ya?” ia bergumam sendiri memilah daging yang akan dibeli, dua potong daging sudah ada digenggaman Sooji, matanya menatap daging itu bergantian, raut wajahnya terlihat serius. Dirinya sempat bertanya pada orang yang menjaga stan tapi saran pegawai itu tidak ia hiraukan. Si pegawai berdecak kesal dan meninggalkan Sooji sendiri.

“beli dua-duanya saja!” ujarnya seraya memasukan dua potong daging berukuran 3kg kedalam trolly.

Sampai di counter sabun, Sooji mencari sabun mandi andalan nya yang berwangi stroberi. Ia selalu menyukai wangi stroberi dari merek tersebut selain karna tahan lama juga terasa fresh. Bahkan Minhyuk; kekasih Soojung sampai menanyai parfum yang Sooji pakai karena wanginya tercium jauh, ia menjelaskan kalau dirinya hanya memakai sabun mandi. Lucunya setelah Minhyuk menanyakan itu, Soojung langsung membeli sabun dengan wangi dan merk yang sama dengan Sooji. Sooji sih hanya bisa bergeleng kepala melihat kelakuan sahabatnya yang super cemburuan itu.

Langkah Sooji di arahkan pada tempat furniture, saat sedang asik melihat-lihat matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. Itu Kim Myungsoo. Pria itu terlihat anteng mengamati sofa-sofa di depannya.

“sial! Kenapa harus bertemu dia sih.” saat Sooji akan berbaik, pria itu dengan lantang memanggil namanya.

“Bae Sooji?” dengan cepat Sooji menjauhi Myungsoo, kakinya berlari kecil sampai tidak melihat ada meja besar di depannya. Jadilah trolly yang ia bawa menabrak dan dirinya limbung ke belakang.

Wanita itu terjatuh dengan sangat tidak elegan, ia bisa mendengar langkah kaki Myungsoo yang mendekatinya. Pasti pria itu datang akan menertawakan kebodohan yang ia buat. Tapi dugaannya salah. Myungsoo mengulurkan tangan untuk membantu Sooji berdiri, pria itu tersenyum penuh arti.

“Bae Sooji, bocah cengeng yang menggilai gulali. Senang bisa bertemu lagi.”

Seketika Sooji terkesiap, kenapa pria yang dijuluki penjahat kelamin itu tahu jika sewaktu kecil dirinya pencinta permen kapas? Dan tahu dari mana kalau dia cengeng? Pikiran Sooji melayang jauh, apa mereka pernah bertemu sebelumnya? jika ditilik lagi ternyata wajah pria itu sungguh familiar. Cengeng, bocah, gulali. Sooji mencoba mengingat dengan tiga kata kunci itu..

Tunggu, ia ingat sekarang. Dulu, saat masih tinggal di panti seorang bocah yang tiga tahun lebih tua darinya selalu bermain dengannya. Ia ingat bocah lelaki itu sering bermain bisbol bersama, apa jangan-jangan ..

“kak Myungsoo?” tanya Sooji dengan skeptis.

***

Sooji sesekali melirik Myungsoo yang sedang asyik menyesap kopinya, setelah pertemuan mereka beberapa waktu lalu Myungsoo memintanya untuk mengobrol di cafe terdekat.

Sooji sebetulnya masih merasa canggung mengetahui bahwa pria yang bermasalah dengannya ternyata teman masa kecilnya sendiri, seingat Sooji mereka berpisah karna Myungsoo diadopsi oleh sepasang suami istri dan kabarnya mereka sangat kaya, sepertinnya itu bukan hanya sekedar kabar mengingat dari informasi yang ia korek tentang Myungsoo, disana tertulis kalau orang tua Myungsoo adalah pemilik dari beberapa rumah sakit elit di negara mereka.

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang