Chapter Forty Four

487 94 38
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen💜

***

Kim Myungsoo berselingkuh.

Kali ini Sooji sangat yakin kekasihnya mendua atau bahkan mentiga di Amerika sana. Bukan menuduh asal-asalan, belakangan ini gelagat pria itu sangatlah mencurigakan. Dia bahkan selalu menolak panggilan video Sooji dengan berbagai macam alasan! Sedang di kamar mandi lah, sedang bersama teman-temannya lah atau sedang di jalan lah. Menyebalkan, bukan?

Tidak hanya itu. Kemarin Sooji menghubunginya tengah malam waktu New York, dan Sooji menangkap suara wanita walau tidak keras, Sooji bertanya sedang ada di mana posisi pria itu dan Myungsoo menjawab di apartemannya.

Di-apartemen-nya dan ada-suara-wanita!

Oke, oke, tidak sampai di sana, kawan! Sebagaimana biasanya Myungsoo selalu mengabari bersamaan dengan foto yang ia kirim, tapi hal janggal didapati Sooji ketika wanita itu menerima kenyataan bahwa foto yang dikirim Myungsoo berasal dari Google yang artinya pria itu berbohong padanya. Darimana Sooji tahu foto itu foto dari Google? Karena Sooji iseng mencari dan ternyata mendapati kenyataan pahit.

Kim Myungsoo, kekasih yang sudah setahun ia pacari selalu punya waktu untuknya walau jadwal pria itu sangat padat. Dan akhir-akhir ini Myungsoo seperti menghindarinya, salah satu contohnya jika Sooji menelfon dia tiba-tiba saja ada hal genting atau apapun itu yang bisa mengakhiri obrolan mereka secepatnya.

Kenapa Kim Myungsoo berselingkuh?

"apa gara-gara jerawat ini?" Lirih Sooji di depan cermin pada satu jerawat yang berdiri cantik di dahinya.

Sudah lama sejak Sooji jerawatan, ini juga karena dia kadang lupa cuci wajah kalau mau tidur sebab terlalu capek mengurusi bakery. Apa karena dia jerawatan Myungsoo jadi ilfeel dan cari wanita lain?

Selain jerawat ini, tidak ada lagi alasan untuk Myungsoo berselingkuh. Dirinya cantik, mandiri, akhir-akhir ini jadi baik hati, pintar, business woman lagi. Terlalu sempurna untuk diselingkuhi. Bahkan mungkin selingkuhan Myungsoo akan insecure padanya.

So the problem is the fucking pimple, right?

Apapun itu, Bae Sooji sudah mengepak barang ke dalam koper bersiap pergi menemui Myungsoo hari ini juga tidak pakai lama. Sooji bahkan menitipkan bakery pada Saeron dan Zach untuk beberapa hari dengan alasan akan menghancurkan patung liberty dan jembatan brooklyn. Mereka berdua hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ke absurd-an Sooji.

"selamat pagi wahai Princess Sooji yang agung, dini hari begini Princess mau kemana dengan kepor besar itu?" Salah satu anak kembar pengikutnya, Wonbae bertanya dari balik pintu rumahnya sambil membersihkan mata. Sepertinya bocah itu baru bangun.

"koper, Wonbae. Bukan kepor," Sooji berjongkok membenarkan kata-kata Wonbae, dia merogoh sesuatu dalam tas kecil miliknya yaitu beberapa roti lalu menyodorka pada Wonbae. "makan ini bersama ibu dan Munbae ya? Princess sedang ada misi rahasia ke suatu hutan belantara, jadi harus pergi beberapa hari."

"misi? Apa itu sebuah makanan?"

"bukan, bodoh!" Sadar perkataannya kurang patut, Sooji lantas menutup mulut. "Ya Tuhan.. maaf Wonbae, yang tadi keceplosan. Maaf ya."

"Wonbae memang bodoh, Munbae juga bilang begitu. Maafkan kebodohan Wonbae ya, Princess." Wajah Wonbae menekuk.

Demi apapun Sooji sebenarnya tidak punya waktu untuk drama pagi bersama Wonbae, tapi melihat bocah itu bersedih membuatnya tak tega itu juga karena ulah Sooji sendiri bukan? Segera Sooji membuka dompet, memberi dua puluh ribu won pada Wonbae yang disambut sumringah oleh si bocah kepala batok itu.

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang