Happy reading
Jangan lupa vote dan komen💜***
Baekhyun mendesah frustasi ketika dirinya meyakinkan Myungsoo untuk pergi ke New York. Liga Baseball terbaik dunia yang bernama New York Yankees memberi penawaran kontrak pada Myungsoo untuk masuk tim mereka selama tiga tahun. Kesempatan langkah yang hanya ada sekali seumur hidup bukan?
Diluar dugaan Baekhyun, nampaknya Myungsoo kurang bahagia mendengar kabar tersebut.
"hey ayolah, kesempatan ini tidak akan datang dua kali, Myungsoo. Mereka menginginkanmu di sana dan kau ragu? Bukankan menjadi bagian mereka menjadi impianmu selama ini?" Cecar pria itu tanpa jeda.
Myungsoo sendiri hanya diam menerawang, tangan kanannya mengetuk-ngetuk meja kerja miliknya belum berniat membuka suara.
"kalau kau tidak pergi, mimpimu membangun liga baseball sendiri tidak akan pernah terwujud. NYY akan menjadi jalanmu menuju yang selama ini kau inginkan, kepercayaan investor akan berpegang padamu jika mereka tahu kau alumni NYY."
Memang benar apa yang Baekhyun katakan. Tidak akan ada rugi menolak tawaran emas itu, tidak sama sekali.
Baekhyun kini mendekati Myungsoo, duduk di samping pria itu mencoba bicara lebih dekat. "kau akan menerimanya, bukan?" Tanya Baekhyun penuh harap.
Namun Myungsoo masih bergeming membuat Baekhyun mengacak rambut frustasi. Lima menit berselang Baekhyun mencoba meredam emosi, setelah tenang pria itu membuka suara lagi. "diluar perihal pekerjaan, aku punya kerabat yang ditangani psikiater hebat dan sudah terkenal mengatasi trauma seseorang di New York sana. Ku harap kau menerima tawaran ini sembari mengobati diri sendiri, tidak akan rugi kok,"
Baekhyun bangkit, ia tahu Myungsoo butuh waktu berfikir sendiri. Dia sangat sadar, alasan terbesar pria itu berat menerima tawaran NYY adalah karena Sooji. Myungsoo enggan meninggalkan Sooji.
"sebagai teman, aku ingin kau menjalani hidup lebih baik." Baekhyun menepuk pelan pundak Myungsoo sebelum meninggalkan kediaman Myungsoo malam itu.
Setelah ditinggal Baekhyun, Myungsoo masih tetap pada posisinya —duduk di sofa ruang tengan sembari berfikir— kepalanya ia sandarkan ke belakang sambil melihat lagit-langit.
"aku tidak bisa pergi.." bisiknya.
Kalau dia pergi, bagaimana hubungannya dengan Sooji? Apalagi keduanya sudah mulai dekat kembali. Myungsoo yakin Sooji tidak akan tahan menjalin hubungan jarak jauh, tidak akan mau juga diajak ke New York ketika Sooji sendiri sedang mempersiapkan pembukaan bakery nya.
Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, dalam kurun waktu segitu cukup untuk seseorang lulus SMA, kalau bayi yang lahir tahun sekarang mungkin saat itu sudah bisa main game di ponsel. Dalam tiga tahun kedepan pula Myungsoo sudah berumur tiga puluh tiga.
Myungsoo membuka laci nakas di sampingnya, meraih kotak kecil dilapisi pita untuk membungkus kotak tersebut. Saat pria itu membuka kotaknya, sebuah cincin berlian yang teramat cantik nan elegan terlihat memancarkan aura kemewahannnya. Myungsoo mengambil cincin tersebut, menatap lekat-lekat berlian yang baru ia beli minggu kemarin untuk melamar Sooji.
Kim Myungsoo berniat melamar Bae Sooji.
Semua rencana sudah ia susun sebaik mungkin, semua terasa akan mudah sebelum kabar yang Baekhyun beri barusan. Seakan dihantam keraguan, Myungsoo mulai berfikir akan mengurungkan niat melamar pujaan hatinya itu. "haruskah aku pergi? Apa Sooji sanggup menungguku?"
Kalau diingat-ingat, tempramen Sooji itu tidak ada duanya. Bisa dibayangkan ketika Myungsoo memberi tahu wanita itu kalau dia akan pergi dan menyuruhnya menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Loose You [END]
Romansa(2 Chapter Ending Sudah Di Hapus) Bae Soo Ji, gadis malang yang selalu di tinggalkan. Banyak menyembunyikan ketakutan akan dunia di dalam benaknya. Soo Ji tersesat sendiri, berjalan tak tentu arah. Tapi, Kim Myungsoo mengulurkan tangan untuknya. Kim...