Chapter Fifteen

437 82 16
                                    

Happy Reading.
Jangan lupa vote dan komen
Aku harap kalian tidak menjadi silent reader❣️

۝

Kim Myungsoo melempar sekotak paper bag pada Jongin yang sedang berbaring di ruang tengah kediaman kakek mereka, Kim Yongjae. Jongin segera bangun, meminta penjelasan atas apa yang sudah sepupunya lakukan.

"apa sih?" Tanya Jongin heran.

"buku kamasurtra? Yang benar saja kau ini!"

Kemudian hanya tawa menggelegar dari Jongin yang terdengar, Myungsoo menatap tak suka ketika pria itu tergeletak dengan memegangi perutnya. "sudah serahusnya mempercayaimu adalah suatu keharaman."

Kini Jongin terlihat mengontrol ekspresinya, sedangkan Myungsoo dongkol bukan main apalagi ketika Jongin menyembunyikan tawanya. "apa yang salah, sih? Buku itu memang trik jitu ku menaklukan wanita, jangan marah dulu. Kenapa tidak kau coba baca isinya, sangat mengagumkan! Aku banyak belajar banyak posisi bercinta yang—"

"stop. Aku tidak ingin dengar lebih." Myungsoo mengambil tempat di sebrang Jongin, malas berdekatan dengan pria mesum itu.

Jongin membuka paper bag, mengambil buku dan membuka halaman utama yang menampilkan adegan yang sudah tidak bisa dijelaskan lagi. "lihat, dari mana lagi kau bisa tahu gaya rubah kawin seperti ini.. awalnya aku agak risi, tapi setelah mencoba woah bahkan aku tidak bisa berkata-kata. Kau juga—"

"jangan samakan aku denganmu, aku tidak sekotor kau. Aku suci." Tekan Myungsoo.

Jongin berdecih lalu memilih membaca kembali buku kamasutra miliknya yang sebelumnya ia pinjamkan pada Myungsoo untuk menaklukan wanita. Di hadapannya Myungsoo menelisik Jongin dalam-dalam, sepupunya bilang jika buku tersebut merupakan penakluk wanita. Apa artinya Jongin menaklukan Sooji dengan buku sialan itu juga? Sial, tiba-tiba saja ia merasa marah.

Bruk.

Jongin tersentak tatkala Myungsoo memukul kepalanya dengan bantal sofa sambil menatap bengis. "what the fuck are you doing? What you hit me for?"

"hanya ingin saja."

Mendengar jawaban enteng yang menyebalkan itu Jongin mendengkus sebal, kadang memang Myungsoo suka se-random itu. "sakit jiwa."

Keduanya diam beberapa saat, setelah bosan dengan buku kamasutranya Jongin bertanya tentang hal yang belakangan ini mengaggunya. "masih tidak mau beri tahu siapa kekasihmu?"

"kenapa sih ingin tahu sekali?"

Jongin rasa caranya mendesak seperti itu tidak akan membuat Myungsoo buka mulut soal kekasinya. Jongin butuh suatu dorongan lebih kuat agar Myungsoo terpaksa membawa wanita itu kemari, hanya ada satu cara yang ada di pikirannya. Hanya ada satu cara.

"Kim Jongin, beri tahu adikmu agar pulang ke rumah!" Seorang wanita paruh baya dengan bergaya elegan serta wajah masam berdiri di depan mereka. Pandangan sombong wanita itu menyapu sang putra sambil berkacak tangan.

Jongin memutar bola mata, "kenapa harus aku?"

"karena dia adikmu. Menurutmu pada siapa lagi aku harus bicara?"

"hanya informasi saja, sudah lama kami memutus tali persaudaraan. Bo Ra dan aku tidak ada hubungan apapun lagi, bukankah ibu juga tahu?" Jelas Jongin pada ibunya.

"bukan hanya denganmu tapi dengan seluruh keluarga! Dan aku sangat tahu. Kenapa aku menyuruh kau? Karena Jennie bilang rubah kecil itu sering menginap di rumahmu,"

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang