Chapter Eleven

461 91 4
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen❣️

••⊰❀⊱••

Myungsoo berdiri tegap di posisinya, tangan kanan yang menjadi aset terbesar dalam hidupnya bersiap melemparkan bola putih tersebut. Dalam hati ia berhitung, dirinya selalu melempar bola tepat pada hitungan ke tujuh. Tidak pernah lebih atau kurang. Alasannya? Karena angka tujuh itu sebuah angka keberuntungan untuk Myungsoo.

Satu,

Semua orang di lapang menatap serius ke arahnya seakan menunggu mangsa bergerak.

Dua,

Kim Myungsoo menempatkan fokusnya pada catcher (penangkap bola) yang jauh di depannya.

Tiga,

Keringat bercucur dari wajah sang Batter (pemukul) yang sudah siap dengan kuda-kudanya.

Empat,

Pelatih Won mengabaikan panggilan penting untuk melihat anak kesayangan melempar bola.

Lima,

Myungsoo mulai bersiap menaikan kaki kirinya seukuran sembilan puluh drajat, ia bersiap menggunakan tangan kanan untuk melempar karena dirinya merupakan seorang Right Handed Pitcher (RHP)  —Pelempar tangan kanan— Hari ini ia akan melakukan fastball yang mana berarti Lemparan lurus yang sangat cepat. Kecepatan lemparan fastball biasanya diatas 90 mph (Mil per jam) dan Myungsoo adalah pitcher dengan lemparan tercepat di negaranya. Myungsoo mengambil nafas panjang sebelum melancarkan aksinya.

Enam,

Sang Batter menelan saliva pahit, mencoba profesional walau pesimis. Kim Myungsoo itu lawan yang kuat. Sebisa mungkin tongkatnya harus terkenal lemparan bola bersejarah itu karna ini kesempatan terakhirnya setelah strike dua kali. Karena jika ia mendapat strike tiga kali maka sang Batter akan mendapat Out —menandakan berakhirnya giliran memukul sebuah tim—

Dan ..

tujuh!

Grep.

"strike!"

Senyum kemenangan terlihat dari wajah Myungsoo.

••⊰❀⊱••

Menyegarkan ketika Myungsoo usai membersihkan badannya seusai pertandingan barusan, ia mengacak rambut basahnya sambil berjalan keluar lapangan. Byun Baekhyun; sang manager mengekor dari belakang, tangannya sibuk mengutak-atik hadiah yang diberikan penggemar Myungsoo.

"ah benar! Kau ada janji pesta malam ini. Jadi pergi?"

Myungsoo meraih pintu mobil dan menduduki kursi kemudi. Ia meletakan ransel ke belakang disusul Baekhyun yang baru masuk ke dalam mobil. "tidak tahu, lihat nanti saja."

"wanita bernama Jung Soojung itu sangat memaksa, sepertinya ada sesuatu yang membuatmu harus hadir di sana. Apa dia tidak tahu kalau malam ini kota kita akan di selimuti kabut tebal? Menyebalkan."

Myungsoo belum menancap gas, ia bersandar lalu menghela panjang. Pagi tadi, teman serumah Sooji yang bernama Jung Soojung itu mendatanginya di stadiun bisbol saat dirinya hendak berlatih. Wanita bar bar itu dengan heboh mengundangnya ke pesta ulang tahunnya malam ini, Myungsoo sembat mencari alibi karena pasti di sana ada Sooji—secara keduanya sedang tidak saling bicara setelah perdebatan kecil kemarin— namun, Soojung tetap lah Soojung. Wanita itu mengancam akan spill out pada semua orang kalau ia telah di hamili oleh Myungsoo jika Myungsoo tidak datang. Wanita gila.

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang