Chapter Twenty Three

441 82 13
                                    

“She didn’t want love, she wanted to be loved and that was entirely different” — Atticus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“She didn’t want love, she wanted to be loved and that was entirely different” — Atticus

🎵 Red Velvet - Psycho

(Warning +18)

۝

Kakinya naik turun seakan berenang di air, dia membolak-balik majalah mencari tren fashion kekinian, sesekali bergumam mengumandangkan bait lagu yang terdengar dari tape. Suasana musim panas membuatnya haus maka dari itu Sooji menyiapkan minuman dingin di sebelah kursi panjang santai yang dia tempati,

"kini aku mengerti kenapa kau tidak punya teman," Zach berseru di tengah kesibukan tanningnya.

Dalam hati Sooji sudah tahu pasti Zach mau mengejeknya, sudah bisa ditebak dari ucapan pria itu makanya Sooji hanya tersenyum miring.

"karena kau sejahat Cheon Soojin dalam drama penthouse."

Nah kan, feeling Sooji tentang Zach memang tidak pernah meleset. Kenapa Zach berkata demikian pasti gara-gara barusan dia bercerita tentang apa yang dia lalukan pada Joy kemarin. "Setelah Yeo dakyung sekarang Cheon Soojin, sesukamu saja lah, Choi Deokgil."

Choi Deokgil itu nama asli Zach, Sooji baru tahu ketika ia tidak sengaja melihat kartu penduduk Zach tergeletak bebas di studio muay thai. Biasanya Zach akan marah besar kalau dipanggil begitu karena menurutnya nama itu sangat kampungan dan ketinggal zaman makanya Zach membuat nama baru yang ke barat-baratan dan mengubur nama aslinya sedalam mungkin bak tidak pernah ada, tapi memang pada dasarnya Sooji itu annoying maka dengan sengaja dia menyebutkan nama Deokgil dengan penekanan seakan ingin mengerjai Zach. Ya siapa suruh meledeknya terus.

"aww! KAU SUDAH GILA?!"

Pekikan keras terdengar ketika Zach menarik rambut panjang Sooji, seperti dugaannya pria itu terlihat sangat kesal kedua matanya melihat tajam ke arah Sooji. "katakan sekali lagi, ku rontokkan rambutmu." Ancamnya.

Karena tahu tidak akan menang melawan pria berotot L-men tersebut, mau tidak mau Sooji mengalah. "iya! iya! Maaf .."

Suara memelas Sooji membuat Zach melepaskan tangannya dari kepala Sooji, pria presto itu menarik dan membuang nafas bak menenangkan pikiran, raut wajahnya terlihat tenang kali ini walau gestur kesalnya masih ada. Merapikan rambut indahnya yang berantakan diam-diam Sooji sedang mengumpulkan tenaga untuk membalas si Deokgil, dia paling sebal kalau rambutnya sudah tidak on point dan lepek hal tersebut bisa membuatnya badmood seharian. Memang drama sih, tapi namanya juga Sooji si drama queen. So tidak mungkin hidupnya lurus-lurus saja.

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang