Chapter Thirty Eight

558 92 15
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan komen
Aku haral kalian tidak menjadi silent reader.

۝

🎵 Nevertheless - RIO

***

Myungsoo tidak percaya bahwa akan menjumpai titik terendah dalam hidupnya ketika semua hal baik mendatangi dirinya juga. Dimulai dari bertemunya kembali dengan Sooji yang bisa dibilang suatu keajaiban diantara seribu seratus kemungkinan di dunia dan ketika karirnya sedang dipuncak gunung tertinggi, ketika itu juga sebuah hantaman keras menabraknya hingga hancur berkeping-keping.

Sebuah rasa cinta membuatnya buta dan merubahnya berubah menjadi racun yang berobsesi besar pada Bae Sooji. Kalau dibilang perasaannya pada Sooji adalah cinta atau obsesi maka Myungsoo akan menjawab dua-duanya. Semakin besar rasa cintanya, semakin besar juga rasa ingin memiliki. Tapi sayang, Sooji layaknya setangkai mawar berduri yang jikalau digenggam akan membuat Myungsoo berdarah-darah. Seperti saat ini.

Belum sampai patah hatinya oleh Sooji, bayang-bayang masa lalu bersama sang ibunda pun mendatanginya kembali. Lee Hojung muncul bersamaan kenangan pahit yang sedari dulu Myungsoo coba kubur dalam-dalam. Kenangan yang membuat Myungsoo memiliki trauma berat hingga saat ini. Pada awalnya senbuah ketidak sengajaan, saat dirinya menjadi donatur amal di sebuah panti jompo. Kala itu tubuhnya membeku ketika menemukan sosok monster masa kecilnya, Lee Hojung.

Sayang, rasa ingin memaki untuk wanita paruh baya itu tertelan dalam tatkala Myungsoo mengetahui keadaan memperihatinkan sang ibu. Kanker paru-paru staduim akhir. Lucu bukan? Seakan semesta pun ingin menghukum dosa besar yang pernah wanita itu lalukan dulu. Namun, bukan tawa puas yang Myungsoo perlihatkan ketika mendengar hal tersebut. Pria itu menangis sendiri di perjalanan ke Seoul, hatinya seakan tertohok dan entah pergi ke mana dendamnya selama ini.

Mendengar kehidupan Lee Hojung yang penuh derita ternyata tidak serta merta membuatnya bahagia. Myungsoo tertap anak dibuang yang punya cinta besar untuk sang ibu. Cinta yang tidak akan pernah hangus atau hilang walau bisikan maki dari Hojung sering menjadi mempi buruknya dikala tidur sampai dirinya di diagnosis memiliki penyakit mental.

Kenapa? Kenapa harus Bae Sooji menjadi korban penyakit mentalnya. Melihat wanita itu menderita dalam mimpi saja membuat Myungsoo depresi secara nyata walau yang dimimpikan tidaklah nyata. Semua terekam jelas seakan hal tersebut ada di depan matanya. Bae Sooji yang menjerit-jerit ketika si brengsek Jongin melepas satu persatu pakaiannya. Sooji yang histeris dan berniat bunuh diri ketika perutnya membuncit. Myungsoo kira semua itu nyata hingga seorang psikiater memberti tahunya kalau apa yang dilihatnya hanya ilusi.

Ilusi yang ia buat yang menyatu dengan masa lalu ibunya. Ketakutannya kehilangan Sooji membuatnya depresi setengah mati dan menciptakan halusinasi menyeramkan.

Apa dulu ibunya juga ketakutan seperti Sooji dalam mimpinya?

"harusnya aku tertawa senang melihat mu seakarang.. ibu," ucap Myungsoo pelan dengan menggantung kata 'ibu'.

Lee Hojung menoleh dalam tidurnya, ia tengah sekarat dalam ruang ICU. Nafas tersengal dengan bantuan alat-alat yang Myungsoo tak mengerti membantu wanita ringkih itu bertahan walau hanya untuk beberapa saat saja.

Gerakan mulut Lee Hojung yang tertangkap oleh Myungsoo membuat pria itu mengernyit. Myungsoo mendekatkan kepala agar bisa mendengar lebih jelas apa yang dikatakan ibunya.

"maaf.. maaf.." lirih sang ibunda.

Otot leher Myungsoo menegang, tangannya meremas kuat sprei ranjang yang ditindih Lee Hojung. Bukankah memang ibunya harus minta maaf?

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang