Chapter Five

515 110 11
                                    

Happy Reading, jangan lupa vote dan komen ❣️

Warning 18+ Ada beberapa kata yang tidak baik dibaca oleh anak dibawah umur, so .. bijak-bijak dalam memilih cerita ya.

***


"kau— mantan kekasih Jong In?"

Lama tertegun, Soo Ji seraya mengumpulkan kesadarannya kembali. Ia menelan saliva pahit menatap lurus ke arah Myungsoo, mencoba supaya tidak terlihat lemah.

"Soo Ji, jawab pertanyaan ku." Tegas Myungsoo.

Bukan jawaban yang diberi, Soo Ji malah melangkah pergi kebalik punggung pria itu menuju pintu keluar. Ia mengabaikan teriakan Myungsoo. Tidak, Soo Ji sudah tak bisa berfikir jernih yang ada difokusnya sekarang hanyalah pergi dari tempat Myungsoo.

Dari semua kebetulan yang diatur oleh tuhan, sang pencipta lebih memilih Myungsoo sebagai objeknya. Dari banyaknya manusia mengapa harus Myungsoo?

Didalam taksi SooJi mencoba tidak mengeluarkan air mata, ia meraih ponsel dan mencari satu nama didaftar kontaknya. SooJung. Teman baiknya.

Setelah bunyi ketiga akhirnya Soo Jung mengangkat panggilan. Dengan suara serak Soo Ji berujar, "Soo Jung—"

"Soo Ji! Oh tuhan untung kau telfon aku."

Jung Soo Jung memotong ucapannya, nada suara wanita itu terlihat panik. Karna penasaran Soo Ji segera bertanya, "ada apa memang?"

"Soo Ji— aku tidak tahu harus bagaimana .. tolong aku," Soo Jung menangis dibalik telfon, perasaan Soo Ji menjadi gusar apa lagi yang Soo Jung lakukan sekarang? Wanita itu terkenal suka membuat onar. Sepertinya ia harus mengesampingkan dulu rasa galaunya, walau moodnya tidak membaik.

Soo Ji bergeming beberapa saat.

"a-aku dan Minhyuk kecelakaan, kami dirumah sakit sekarang."

"apa?!"

***

Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Seoul terlihat riuh, gerombolan orang mengerumuni pintu. Sepertinya telah terjadi keribuatan, orang-orang itu terlihat marah. Soo Ji mencari celah agar bisa masuk menemui Soo Jung.

Soo Ji mendekati wanita yang sedang menangis histeris dengan perban dikepalanya, itu Soo Jung. Wanita berambut pirang tersebut sangat kacau, atasannya berlumuran darah yang Soo Ji tebak berasal dari kepalanya. Dan, jangan lupakan riasan wajah yang sudah tak berbentuk itu.

"Soo Jung? Kenapa bisa begini?"

Soo Jung menoleh, "Suwwwzieee .. huaaa.." ia seketika memeluk Soo Ji dengan erat. Meraung-raung menimbulkan banyak mata yang memandang mereka, malu dengan sikap Soo Jung, Soo Ji berdehem kecil dan melepas pelukan.

"apa? Kenapa? Bukankah kau bersama Minhyuk dan Joohyuk tadi?"

Jung Soo Jung mencoba lebih tenang, ia menyeka air matanya dan membuat maskara yang tidak waterproof itu luntur menyelimuti sekeliling matanya. Maaf Soo Jung, tapi kau terlihat seperti panda kurang gizi.

Suzy tergelitik dalam hati, jika ia tertawa bebas bisa habis diomeli ini-itu sama Soo Jung. Setidaknya dalam keadaan seperti ini ia harus meng-aktifkan mode prihatin.

"se-setelah kau pulang, kami —Soojung dan Minhyuk— juga pulang. Dijalan kami sedikit berdebat sampai menabrak lima truk makanan di Myeongdong."

Kedua mata Soo Ji membulat sempurna, Jung Soo Jung oh Jung Soo Jung. Wanita itu diberkati untuk membuat kekacauan disekitarnya, dalam sebulan pasti ada onar yang ia perbuat. "lantas, ada korban jiwa?"

If I Loose You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang