Only Know - 24 : Kembali untuk Menghibur
-----
Claude tidak bisa berbicara banyak saat Athanasia masih menangis di hadapannya. Kalau boleh jujur dia sangat kebingungan dengan situasi ini.
Menenangkan Athanasia atau kembali ke ballroom untuk merayakan ulang tahun Zenith....
Ini terlalu rumit.
"Hei," Claude memanggil dengan nada lembut. "Athanasia? Apakah kau ingin ikut aku?" ia bertanya.
Iris mata Athanasia melirik ke arah Claude, dia menyeka pipinya yang basah. "Anda i-ingin ke mana, Yang Mulia?"
Panggilan formal itu membuat Claude tidak nyaman. Athanasia terlalu kaku kepadanya dan hal tersebut tidak Claude sukai, entah mengapa.
Bukannya sudah jelas karena semua yang sudah ia lakukan dulu kepada gadis itu sampai-sampai Athanasia tidak percaya lagi padanya?
Bahkan harapan Athanasia seketika hancur.
"Aku ... ingin merayakan ulang tahun Zenith," jawab Claude berat hati. "Kau mau ikut bersamaku?"
Athanasia tersenyum tipis. "Tidak perlu, kebetulan sekali saya ingin pergi," ia menyahut.
Gadis berambut kuning keemasan itu bangkit berdiri seraya merapikan gaun nya yang agak kotor. Athanasia hendak pergi dari sana.
Namun langkah kaki Athanasia terhenti saat Claude menahan pergelangan tangannya....
"Kau benci padaku?"
Pertanyaan itu hanya direspon Athanasia dengan dengusan dingin. Raut wajah yang datar membuat Claude refleks mengulum bibir.
Ini aneh.
"Selama ini saya tidak membenci anda, namun perasaan saya berubah ketika anda mempermalukan saya sewaktu di kota,"
Athanasia tertawa sinis, "sekarang ini saya punya sesuatu yang harus diprioritaskan. Saya tidak akan pernah menjilati anda lagi hanya untuk mendapatkan kasih sayang, Athanasia yang dulu sudah anda bunuh hidup-hidup,"
Deg!
Tubuh Claude membeku saat mendengar nada suara Athanasia yang dingin, bahkan lidahnya kelu saat menyadari sesuatu.
Dia salah pernah membuang Athanasia....
Ingatan yang baru saja muncul kemarin membuat Claude menyesal seumur hidup.
"Terimakasih, silahkan nikmati pestanya bersama putri kesayangan anda," sindir Athanasia tajam.
Gadis bertubuh mungil itu sedikit membungkuk hormat. "Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia, saya permisi."
Tanpa menunggu Claude bersuara lagi, Athanasia berbalik pergi dari sana dan hendak menuju ke taman Istana. Dia berlari sekencang mungkin karena dadanya sakit.
Pura-pura kuat? Athanasia benci ini.
Itu bukanlah omong kosong. Semua yang ia katakan kepada Claude adalah akal sehat yang langsung menyerocos keluar dari bibirnya, tapi kenapa jadi sesak?
Kedua mata Athanasia memanas saat memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Claude.
Ayah kandung yang selama ini membuang dan menghancurkan harapannya....
"Ukh!" Athanasia menyeka air matanya, dia jatuh tersungkur di taman Istana. Gadis itu menangis sepuasnya di sana.
Hancur, semua ini terlalu menyayat hatinya.
Claude memilih Zenith,
Hidup Athanasia berantakan karena tidak ada satupun yang mengakuinya,
Dan sekarang Lucas berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Know✔
Fanfiction"Aku cukup tau banyak hal, termasuk tentang kamu." - Athanasia dikejutkan dengan kehadiran pria asing yang tiba-tiba muncul di balkon kamarnya. Kedatangannya yang terasa janggal membuat Athanasia merasa bahwa ini semua tidak masuk akal. Awalnya dia...