Only Know - 8

607 101 35
                                    

Only Know - 8 : Curiga

-----

Beberapa waktu sebelumnya...

"Yang Mulia,"

Seorang pengawal Istana membungkuk di depan Claude, pengawal itu mengatur nafasnya yang berantakan.

"Sa-saya melihat nona Athanasia, beliau pergi ke Pasar Kota," pengawal itu memberitahu.

"Nona Athanasia tidak sendiri, ada seorang pria asing bersamanya. Mereka berdua juga terlihat sangat akrab!"

Pengawal itu mengulum bibirnya, "bagaimana Yang Mulia? Apakah saya harus pergi menangkap nona Athanasia dan membawa beliau kemari?"

Claude hanya menopang dagu dengan tangan kirinya, pria tinggi tegap itu tidak juga memberikan keputusan.

Ekspresi Claude terlihat aneh...

"Anu ... Ya-Yang Mulia—"

"Kau tau ciri-ciri pria asing yang bersama Athanasia?"

Pengawal itu terkesiap, ekspresi yang ditunjukkan oleh Claude membuat pengawal tersebut menelan ludahnya.

Astaga, apakah Claude marah?

"Di-dia berambut panjang berwarna hitam, pria itu juga terlihat sangat misterius. Saya tidak pernah melihatnya dimana pun Yang Mulia!"

Claude terdiam, dia memicingkan kedua matanya dengan ragu. Claude mengetuk-ngetuk kursi singgasananya sembari berpikir.

Pria berambut hitam?

Sejak kapan Athanasia dekat dengan orang asing? Apakah gadis itu pernah keluar dari Istana?

Ck, ini mencurigakan...

Perlahan Claude bangkit berdiri dari posisi duduknya, pria berambut kuning itu turun dari singgasana dan berjalan mendekati pengawal itu.

Sorot matanya membuat pengawal tersebut merinding.

"Ayo kita cari anak itu, jangan sampai dia berhasil lolos..."

***

'Sret'

Athanasia mengerjapkan kedua matanya saat Lucas menyodorkan sesuatu, gadis itu mengangkat sebelah alisnya.

"Ini apa?"

Lucas tersenyum, "tiket masuk rumah hantu, kau berani?"

Mendengar itu, Athanasia pun sedikit terkejut. Gadis bertubuh mungil itu melirik ke arah 2 tiket yang ada ditangan Lucas.

Rumah hantu?

"Rumah hantu itu tempat yang tidak berpenghuni dan menyeramkan, biasanya ditinggali oleh makhluk tak kasat mata," Lucas menjelaskan.

"Tapi ini hanya rumah hantu bohongan kok, biasanya untuk hiburan saja. Kau mau coba tidak?"

Athanasia masih terlihat ragu, dia memainkan dagunya.

"Apakah seram?" tanya Athanasia. "Aku ragu jika ingin masuk ke dalam."

Lucas menahan tawanya saat melihat ekspresi Athanasia, penyihir itu maju mendekat lalu mengacak-acak rambut Athanasia dengan gemas.

Sorot matanya membuat Athanasia jengah.

"Aku akan menjagamu sampai akhir, aku berjanji."

"Ta-tapi aku—"

"Kamu takut?"

Athanasia meringis, "bukannya takut, aku hanya merinding."

"Apa bedanya? Menurutku itu dua opsi yang sama kok," sahut Lucas dengan santai.

Only Know✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang