Only Know - 28 : Hotel & Cerita
-----
"Hei, aku baru teringat sesuatu...."
Athanasia, Lucas dan juga Anastacius kompak menoleh ke arah Nael. Penyihir berambut merah itu sedang mengaduk segelas milkshake yang ia beli di dekat alun-alun kota.
"Sebentar lagi pirang ulang tahun loh," ia memberitahu. "Setahuku besok kan?"
Kedua mata Athanasia melebar, "kau tau darimana? Sepertinya aku tidak pernah memberitahu hari ulang tahunku." herannya.
"Kebetulan saja," Nael tertawa kecil, dia melirik ke arah Lucas seraya menopang dagu dengan gaya sombong.
"Apa? Kau cemburu hah?"
Raut wajah Lucas berubah masam, "tidak kok. Untuk apa aku cemburu karena gadis ini? Seleraku tidak seburuk itu."
Sialan. Athanasia mengerucutkan bibir karena kesal dengan jawaban Lucas, dia mengumpati penyihir itu sembari melotot tajam.
Melihat itu, Anastacius langsung menepuk pundak Athy.
"Sudahlah, Lucas memang seperti itu," bisiknya pelan. "Dia kan gengsian." penyihir bertubuh tinggi itu mencibir.
Athanasia menghela nafas lalu merapikan sesaat poninya yang berantakan. Dia pun bangkit berdiri, "kau sudah pesan kamarnya kan?"
"Tentu," sahut Nael seraya memberikan kunci kamar. "Kau mau tidur di dekat siapa? Setidaknya kami bertiga harus menjagamu agar tidak terjadi sesuatu yang buruk."
Sorot mata Nael, Lucas dan Anastacius yang menatapnya membuat Athanasia mengulum bibir. Dia menggaruk lehernya.
Hm, siapa yang harus ia pilih?
Tidak mungkin Lucas ataupun Nael, aku harus menjaga jarak dulu dengan mereka! Athanasia membatin.
Iris mata Athanasia jatuh ke arah Anastacius, gadis itu menepuk bahu penyihir tersebut.
"Kau bisa menemani aku? Aku ingin menyimpan barang." pinta Athanasia serius.
Dengan sigap, Anastacius mengangguk lalu bangkit berdiri untuk menemani Athanasia. Dia tersenyum kikuk ke arah Lucas dan juga Nael.
"Aku pergi dulu ya."
Seringai kecil terlihat di wajah Nael, dia memperhatikan Lucas yang saat ini hanya memalingkan wajah. Aura yang keluar dari tubuh penyihir berambut hitam tersebut membuat Nael terkikik.
Dasar!
"Aku yakin kau cemburu," cibir Nael menyindir. "Tidak perlu berpura-pura lagi, dari ekspresi dan wajahmu saja aku sudah curiga kok."
Dengusan kesal keluar dari bibir Lucas, "terserahlah. Aku hanya bingung kenapa merasa seperti ini padahal tidak ingat apapun,"
"Apa benar ini efek samping dari kalung yang kau pakai itu?"
Nael menyeruput segelas tehnya, "bisa dibilang seperti itu. Kau tau kan apa yang terjadi padamu sekarang sudah melawan takdir loh."
Sorot mata Lucas meredup, "jadi ... aku ini semacam undead ?" ia bertanya.
"Tidak. Penyihir kuat sepertimu tidak pantas disebut seperti itu, hanya saja semesta sengaja memainkanmu sampai seperti ini,"
Nael menipiskan bawah bibirnya, dia menopang dagu di atas meja.
"Aku bisa membantumu." tiba-tiba Nael berbicara.
Kedua mata Lucas melebar, "hah? Maksudmu apa? Memang kau bisa melakukan apa untuk membantuku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Know✔
Fiksi Penggemar"Aku cukup tau banyak hal, termasuk tentang kamu." - Athanasia dikejutkan dengan kehadiran pria asing yang tiba-tiba muncul di balkon kamarnya. Kedatangannya yang terasa janggal membuat Athanasia merasa bahwa ini semua tidak masuk akal. Awalnya dia...