Only Know - 33 : Penyelamatan
-----
Anastacius membaringkan Athanasia di atas kasur lalu menyibakkan selimut. Penyihir itu menoleh ke arah Nael yang sudah menyiapkan portal sihir.
Penyihir berambut merah itu mendengus, "ayo kita pergi sekarang. Biarkan pirang di sini, aku sudah memberinya sihir perlindungan kok."
Sesaat, Anastacius mengulum bibir karena ragu. Dia memainkan kedua jari-jemarinya gelisah lalu menatap ke arah jendela kamar.
Terlihat, ada angin kencang yang berhembus. Bahkan beberapa benda di luar hotel sampai terbang ke atas.
Menyeramkan sekali.
"Aku merasa ada yang aneh," dia berkata. "Apa ada yang bisa kita lakukan? Pasti pohon dunia sudah disihir oleh Caraks."
Nael mendesis, "kau masih sempat memikirkan hal itu? Bukankah kita harus mengeceknya terlebih dahulu? Kenapa kau setakut ini!" omelnya.
"Ini bukan masalah takut atau tidak, ini masalah hidup atau mati." balas Anastacius kesal.
Kali ini Nael tak segan-segan untuk mencarik kerah baju Anastacius. "Apakah nyawa adalah hal yang terpenting? Bukankah jika kita gagal maka seluruh dunia akan hancur?!"
"Lebih baik kita mati tapi semua orang selamat, aku tidak ingin memperlambat waktu hanya karena keraguanmu." ketusnya bijak.
Penyihir itu menarik Anastacius untuk ikut masuk bersamanya ke dalam portal sihir. Dia harus bergegas sebelum pohon dunia hancur.
Jangan sampai hal itu terjadi!
Tak butuh banyak waktu, akhirnya mereka berdua sampai di lorong sihir. Kebetulan sekali mereka bertemu dengan Caraks dan juga Aethernitas.
Kedua mata Nael melebar, "kau!"
Namun, Caraks sudah terlebih dahulu mengeluarkan bola sihir dari tangannya. Dia langsung menyerang Nael sekuat mungkin agar penyihir itu melemah.
Untung saja Anastacius sigap menahan serangan itu.
"Dasar keparat! Apakah kalian tidak sadar ya?" tanya Anastacius kesal setengah mati. "Tujuan kalian apa?!" ia bertanya.
Aethernitas hanya tertawa sinis, "menurutmu apa? Bukankah sudah jelas? Kita hanya ingin melihat kalian hancur dan gagal."
Emosi Nael tersulut. Dia menyibak jubahnya. "Dasar bodoh, apa kalian sudah kehabisan ide? Kalian berpikir dengan cara ini maka kalian akan menang telak?"
"Jangan banyak bicara kau!"
Caraks dan Aethernitas kompak mengeluarkan sebuah sihir. Dalam sekejap, asap tebal muncul dan menutupi pandangan Nael serta Anastacius. Mereka berdua menjadi buta.
Dan kesempatan itu diambil oleh Aethernitas untuk menyayat mata Anastacius dengan belati.
"ARGH!!"
Pria itu jatuh tersungkur, dada segar menetes keluar sehingga tubuh Anastacius terguncang. Dia merintih kesakitan.
Bukan hanya itu saja, Caraks juga menusuk leher Nael dengan pisaunya. Untung saja meleset sedikit karena Nael refleks menunduk sambil menendang kaki Caraks.
Namun, tetap saja pisau itu menggores keningnya.
"Brengsek," umpat Caraks merasa kesakitan karena tulang keringnya ditendang. "Kalian ini menyebalkan sekali...."
Dia mengayunkan tangannya sekali lagi. Kali ini berniat untuk membunuh Nael yang sedang menunduk, kebetulan juga asap di sekitaran mereka belum memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Know✔
Fanfiction"Aku cukup tau banyak hal, termasuk tentang kamu." - Athanasia dikejutkan dengan kehadiran pria asing yang tiba-tiba muncul di balkon kamarnya. Kedatangannya yang terasa janggal membuat Athanasia merasa bahwa ini semua tidak masuk akal. Awalnya dia...