Only Know - 30

294 53 0
                                    

Only Know - 30 : Tentang Nael

-----

Langit berubah warna menjadi jingga, matahari mulai tenggelam karena sekarang waktunya bulan untuk muncul. Sinar terang itu menyinari kamar hotel di mana Athanasia masih tertidur pulas.

Perlahan, gadis itu membuka kedua matanya. Dia merasa tenaganya tersedot habis, Athanasia kelelahan.

Bisa dibilang ia bertanya-tanya saat ini sedang berada di mana...

Iris mata berwarna biru permata milik Athanasia jatuh ke arah sosok pria yang duduk di dekat jendela, melihatnya saja membuat Athanasia menghela nafas.

Kenapa dia di sini?

"Na-Nael...."

Perhatian Nael teralih ketika mendengar suara Athanasia, dia pun berpindah ke dekatnya seraya mengulurkan tangan untuk mengelap kening Athanasia yang berkeringat.

Melihat sorot mata penyihir itu yang redup membuat Athanasia bingung, gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kau sudah bangun?" Nael bertanya. "Bagaimana? Kau masih merasa sakit?"

Athanasia menggeleng, "tidak. Kenapa rasa sakitku tiba-tiba hilang?" ia balik bertanya karena bingung.

Kening Nael mengerut saat mendengar jawaban Athanasia. Bagaimana bisa? Padahal dia belum mengobati gadis itu, Lucas juga pasti belum melakukan apapun karena Nael tidak menemukan sisa sihirnya.

Masa gadis itu bugar begitu saja?

"Baguslah." ia pun bangkit berdiri dan hendak keluar dari kamar Athanasia. Kebetulan sekali ia merasa lapar.

Namun, saat Nael baru saja menapakkan satu kakinya di luar kamar, Athanasia merasa dadanya kembali sesak. Dia terjatuh dari kasur lalu meremas bajunya sendiri.

Kenapa begini lagi?!

Nael yang menyadari hal tersebut hanya bisa melotot kaget.

"Ya ampun, pirang!!"

Penyihir berambut merah itu mendekati Athanasia lalu memegang tangannya, Nael mengecek kondisi Athanasia dari atas sampai bawah.

Anehnya, Athanasia lekas membaik. Rasa sakit itu mulai memudar sedikit demi sedikit...

"Apa yang kau lakukan?" tanya Athanasia serak. "Kenapa sakitnya menghilang?" ia kebingungan.

Nael menunduk, "pertanyaan bagus. Bisa dibilang aku sedang mengobatimu, tapi aku baru sadar kalau kamar ini sangat 'kotor' ya."

Tentu saja Athanasia tidak mengerti maksud Nael. Kotor? Kamar ini sangat bersih loh, bahkan tidak ada debu sedikit pun di setiap sudut ruangan.

Apanya yang kotor?

"Kau bercanda?" tanya Athanasia ragu.

Tanpa menjawab, Nael hanya menuntun lengan Athanasia ke leher belakangnya. Penyihir itu juga menyelipkan telapak tangan di bawah lutut Athanasia serta di bawah pundaknya. Nael mengangkat gadis mungil di hadapannya dengan cepat.

Mengejutkan. Athanasia shock karena tiba-tiba Nael menggendongnya.

"Kau ingin apa?!" seru Athanasia agak menjerit. "Mau bawa aku ke mana? Apanya yang kotor sih? Bicara yang jelas dong!!"

Nael mendesis saat Athanasia menoel pipinya, "ck! Diam dulu sebentar, sebaiknya kau istirahat saja di kamarku."

"KAU GILA?! Untuk apa aku tidur di kamar laki-laki? Apalagi di kamarmu, pasti ada kesalahpahaman—"

Only Know✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang