Only Know - 17

414 60 31
                                    

Only Know - 17 : Kepercayaan

-----

Athanasia terkejut bukan main saat mendengar jawaban Nael, dia tidak menyangka jika penyihir itu mengetahui apa yang ia maksud.

Padahal ... Lucas saja tidak mendengar apa yang dikatakan penyihir tua itu loh, tapi kenapa—

"Jangan kaget begitu, ini hal yang sangat biasa untukku," Nael mendengus. "Aku akan pergi lagi, jaga diri baik-baik."

Tepat ketika Nael berbalik dan hendak teleportasi, tiba-tiba Athanasia menahan ujung jubahnya. Gadis itu meringis kecil.

"Bi-Bisa temani aku? Aku takut..." pintanya.

Sorot mata Athanasia berubah, tubuhnya sedikit bergetar saat ada beberapa penyihir melewati dan menatap nya. Athanasia pun merapat ke arah Nael.

"Ini baru pertama kalinya ke sini, tidak ada yang aku kenal selain kamu dan Lucas. Penyihir di sini sangat menyeramkan," Athanasia menunduk.

"Aku mohon."

Nael hanya terdiam, dia membasahi bawah bibir karena merasa tidak enak. "Kamu ini..." ucapannya terjeda. "Aku akan panggil Anastacius, tung—"

"Jangan dia! Sihir hitam di tubuhnya sangat pekat, aku tidak terlalu suka dengan keberadaan nya,"

Athanasia menahan nafas, "tetap di sini. Saat ini cuma kamu yang ada bersamaku, Lucas masih di dalam Toko!"

Aneh. Nael merasakan itu ketika Athanasia memohon sampai seperti ini kepada nya, dia juga bingung harus berbuat apa karena baru pertama kalinya menghadapi hal ini.

Ah sial!

Kemudian Nael mencondongkan badan nya lalu menarik tangan mungil Athanasia, penyihir itu melotot kecil.

"Baiklah! Aku akan temani kamu di sini, tapi jangan bilang hal yang aneh-aneh kepada pacarmu tentang aku," serunya.

Nael melipat kedua tangannya di depan dada, "aku akan beritahu dia jika sementara ini kamu akan bersamaku, kita akan pindah Kota..."

Mendengar itu, sontak kedua mata Athanasia melebar kaget. Dia masih tidak mengerti.

"Tunggu sebentar, apa maksudmu? Memang—"

Penyihir berambut merah itu menjentikkan jarinya lalu berbalik pergi meninggalkan Athanasia. Karena tidak merasa ada sesuatu yang terjadi, tentu Athanasia pun berlari mengejar Nael dari belakang.

Selama perjalanan, Nael terus-menerus mendumel karena suatu hal. Athanasia juga tidak paham dan hanya mendengarkan.

"Dasar Lucas keparat, kenapa bawa gadis pirang ini ke sini sih? Jadinya aku yang repot kan!!" gerutunya.

"Apakah profesiku berganti menjadi perawat bayi?! Menyebalkan sekali," Nael mengumpat. "Aish!"

Dahi Athanasia mengerut, "kau memaki-maki aku?! Sejak awal aku juga tidak ingin ke sini loh!!"

"Aku tidak peduli sama sekali jika kamu ingin ke dimensi penyihir, tapi Kota yang kita singgahi saat ini memang berbahaya untukmu," Nael menyahut.

Pria jangkung itu mencibir, "karena kamu punya jiwa yang unik, para penyihir akan memusatkan perhatian nya kepada mu. Itu penyebab kenapa aku sulit untuk menjagamu,"

Perlahan, Nael berjalan masuk ke dalam gang kecil yang cukup gelap. Dia hendak berteleportasi di sini agar tidak ada yang melihat.

"Karena sudah terlanjur, maka kita pergi—"

Ucapan Nael terputus saat Athanasia tiba-tiba menahan tangannya. Gadis berambut kuning-keemasan itu mendengus.

"Apakah di sini tidak ada kereta kuda?" Athanasia bertanya. "Aku tidak ingin teleportasi..."

Only Know✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang