"Bunda.. Kenapa semua orang mengatakan aku buta? Aku hanya tidak bisa melihat wajah mereka Hanya itu.."
-Seulgi Derana A.
Tidak..
Semua yang di ciptakan bukan untuk dia alami.
Semua yang dia tulis itu bukan jalan hidup yang dia pernah alami. Semua adalah imajinasinya buka pengalamannya. Itu real imajinasi, tolong percayalah!
Tidak.. Dia benar-benar ingin menangis dan maraung-raung seperti tokoh yang dia ciptakan di cerita bergendre angstnya itu. Dia benar-benar putus asa saat ini.
Dia belum pernah merasa sakit, putus asa, dan sendiri seperti ini. Dia tidak pernah merasakan apa yang karakter cerita yang dia buat di cerita sedihnya itu. Dan dia tidak ingin!
Dia, Seulgi Derana Anargya. Wanita berusia 25 tahun itu tidak pernah mengharapkan semua yang dia ciptakan terkabul. Sesuai dengan makna kosakata nama keduanya, Derana yang artinya tahan dan tabah. Setidaknya itu yang dia alami saat ini, meskipun dia sangat frustasi.
"AAAAAKKKHHHHH!!!! BRENGSEK!!" Pekiknya dengan wajah yang menyedihkan.
Seperti biasa, dunia ramai tapi dia selalu merasa sendiri. Tidak ada yang memperdulikannya, bahkan dengan santai para manusia berwajah tertutup cat itu tidak ada yang nenanyakan keadaannya. Jangankan menanyakan, menghampiri saja tidak ada satupun.
Hey.. Tuhan sangat jahat memberikannya kisah hidup seperti ini. Kapan Tuhan adil kepadanya?
Hey tunggu, itu pertanyaan yang selalu tokoh tanyakan dicerita gendre sedih yang dia buat. Kenapa sekarang malah dia yang berteriak seperti itu.
"BRENGSEEKK!!" Teriaknya lagi.
"Hey orang gila! Diamlah dan berhenti berteriak! Kau menakuti pelanggan ku!" Teriak salah satu pria tua dengan perut buncitnya yang keluar dari restoran makannya.
Wanita itu tidak bergerak sedikit pun dari bersimpuhannya. Masih dengan wajah kusut dan membengkak, dia masih menunduk menatap sepasang kakinya yang berdiri rapuh. Sama seperti jiwanya.
"Permisi. Kau bisa makan ini." Ujar salah satu anak kecil yang mendekat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana | SR ✔
FanfictionDerana memiliki artinya tahan banting dan tabah. Tapi bisakah dia melewati jalan hidupnya yang kejam ini? "Aku hanya menulis, menggambar, melukis, dan membuat. Bukan mengatrapkan semua yang ku ciptakan itu terjadi dikehidupan nyata.."