"Mantan itu cuma masa lalu. Kalo bisa, dibakar habis itu abunya
di buang ke laut. Biar menyatu sama alam, abis itu punah"- Jisoo Kanaya K.
Mantap, Chu. Lanjutkan ˘⌣˘
Seminggu ini, Irene lebih memilih mengurung dirinya di kamarnya. Seperti saat ini, dia lebih memilih meringkuk di atas kasur dengan mata sembab dan pinggangnya yang kaku karena lama tidak melakukan aktivitas. Bukan hanya hatinya yang sakit, tapi juga fisiknya yang lemah.
"Gimana keadaan Seulgi?" Pertanyaan Jisoo membuat perhatian Jennie teralihkan kepada kekasihnya itu.
Jennie menghela napasnya pelan, "Kata Lisa, Juned, dan Kaisar dia tidak dalam keadaan baik-baik saja" Jawabnya pelan.
"Dia kembali masuk ICU belum kurang dari 2 jam dia keluar. Dia mengalami turunnya pasokan oksigen dalam tubuhnya dan kembali mimisan" Lanjut Jennie dengan air matanya yang menggenang.
Jisoo menghela napasnya, "Apa yang membuat manusia sok kuat itu menjadi seperti ini?" Pertanyaan lirih itu masih menjadi misteri.
Sedangkan Jaemin yang sedari tadi mengamati sahabat kakaknya itu hanya bisa diam. Dari obrolan yang sahabat kakaknya ini bicarakan, dia bisa mengambil sedikit kesimpulan kalau wanita yang kakaknya cintai itu tengah sakit keras.
Tapi kenapa kakaknya tidak berada disana saat ini?
Jisoo mendengus, "Coba kamu menjenguk Irene, sayang. Wanita keras kepala itu harus dibujuk kalau tidak ingin pemilik hatinya itu benar-benar pergi dari dunia ini" Ujar Jisoo ketus sambil menunjuk kamar Irene menggunakan dagunya.
Jennie hanya bergeming. Dia bukannya takut dengan kemarahan Irene nantinya. Pikirannya masih melayang dengan dia masalah yang dia pikirkan.
Apa penyebab dari berubahnya Irene dalam satu malam dan kekhawatirannya kepada Seulgi yang kembali masuk ke ruang ICU.
Jisoo mencolek-colek tangan Jennie, "Ayo, sayang. Bujuk dia. Setidaknya kalau dia tidak ingin memberi tahu alasannya, dia bisa menjenguk seulgi hanya untuk sekedar menengoknya" Lanjut Jisoo gemas.
BUGH
"YAAKK!! Kenapa malah memukulku?!!" Pekik Jisoo nyaring sambil mengelus-elus lengannya yang terkena tinjunya Jennie.
Jennie mendelik tajam, "Dari kemarin aku saja yang bujuk dia. Kamu kapan ringan tangannya?! Nyuruh doang bisanya!" Tuhkan Jennie-nya ngomel-ngomel.
Sedangkan Jaemin hanya bisa menjadi penonton drama didepannya dengan senyum kecut dan tatapan takut. Takut melihat kemarahan dan wajah galak Jennie lebih tepatnya. Sangat menyeramkan menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana | SR ✔
FanfictionDerana memiliki artinya tahan banting dan tabah. Tapi bisakah dia melewati jalan hidupnya yang kejam ini? "Aku hanya menulis, menggambar, melukis, dan membuat. Bukan mengatrapkan semua yang ku ciptakan itu terjadi dikehidupan nyata.."