7. Derana : Egois?

898 181 9
                                    

"Kak Irene kalo senyum cantik dan menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Irene kalo senyum cantik
dan menggemaskan. Kaisar
adalah teman pertamaku sekaligus
teman cerita yang baik. Aku rasa,
Kaisar adalah kakak impianku. Sedangkan kak Irene adalah
masa depan impianku.."

- Seulgi Derana A.











Sa ae kang tape :v

















"Hai Seulgi.. Hai Kaisar.. Lagi menggambar apa?" Tanya Irene sambil mendudukkan dirinya di sebuah Seulgi yang masih fokus menggambar di buku gambarnya.

"Hai juga kak Irene!" Sapa Seulgi dan Kaisar kompak.

Irene tersenyum tipis, "Lagi gambar apa?" Tanyanya lagi.

Kaisar menunjukkan gambarannya, "Kaisar gambar beruang, kak Irene. Bagus ngga?" Tanya Kaisar meminta pendapat Irene.

Irene tersenyum lalu mengangguk, "Bagus untuk pemula sepertimu.." Ujar Irene lembut membuat Kaisar kegirangan.

"Kalo Seulgi lagi gambar apa?" Tanya Irene sambil melirik buku gambar Seulgi.

"Gambar dokter Jennie" Ujar Seulgi sambil memperlihatkan sketsa yang dia buat.

Alis Irene menyerengit, "Kenapa tidak ada wajahnya?"

Seulgi mebghe napasnya, "Seulgi.. Tidak bisa melihat wajahnya.. Hanya seperti ini yang aku lihat" Ujarnya lirih.

Mata Irene mengerjap-ngerjap lalu tersenyum lembut, "Tidak apa-apa. Dokter Jennie pasti mengerti"

Tidak tahu kapan dia mulai rutin datang ke rumah sakit jiwa ini. Mungkin dari awal dia bertemu Seulgi? Dia bahkan sekarang jarang mampir ke panti asuhan tempatnya menjadi relawan dan membantu anak-anak panti asuhan dan malah datang ke sini. Begitulah yang terjadi padanya saat ini.

Setelah melihat Seulgi, entah rasa apa yang menghampirinya. Dia pun tidak tahu apa arti rasa itu. Tapi dalam benaknya dia berkata, dia ingin melindungi Seulgi. Wanita berbeda satu tahun dibawahnya ini. Ingin melindungi wanita polos dan lugu yang ternyata memiliki sisi kelamnya yang hanya dia dan keluarganya saja yang tahu akan hidupnya.

"Kaisar, apa aku boleh bertanya?" Tanya Irene sambil menatap Kaisar.

Kaisar mengangguk semangat, "Tentu!" Serunya semangat sambil mrnggambar sketsanya.

"Kenapa Kaisar bisa ditaruh disini?" Tanya Irene. Jiwa pengacaranya seakan berkoar-koar penasaran.

Kaisar menghentikan laju pensilnya, "Mama.. Mama sama papa ngira Kaisar gila. Padahal Kaisar hanya suka sama cowok, bukan gila" Ujar Kaisar lirih.

"Hati Kaisar.. Sakit, kak Irene. Mama dan papa nyakitin hati Kaisar." Ujar Kaisar lirih sambil memegang dadanya.

Seulgi juga ikut menghentikan laju pensil tebalnya yang menggambar bagian rambut Jennie. Mata monoloidnya menatap Kaisar dengan tatapan prihatinnya, begitu juga Irene yang menatap Kaisar prihatin.

Derana | SR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang