"Bunda.. Hari ini ada seorang wanita berparas malaikat tiba-tiba muncul memberikan Seulgi coklat.. Dia mirip
dengan bunda.."-Seulgi Derana A.
Tok.. Tok.. Tok..
"Seulgi, ini aku, dokter Jennie-"
"Masuk!" Seru Seulgi yang masih fokus dengan gambarannya.
Jennie masuk dengan langkah pelan menghampiri Seulgi yang duduk di karpet bulu ruangannya yang lumayan besar dibanding oasiyen sakit jiwa lainnya yang kamarnya lebih kecil dan sempit. Bahkan dikamar ini juga ada tv dan ac. Sangat mevvah kan?
Jennie jongkok disebelah Seulgi, "Hai.. Bagaimana kabarmu selama 5 hari tinggal disini? Apakah menye-"
"Aku ingin pulang. Aku kangen dengan kura-kura ku" Ujar Seulgi memotong ucaoan Jennie.
Mata Jennie mengerjap, mengingat kura-kura, dia jadi mengingat pacarnya. "Kalau kau belum mau cerita kepadaku, kau tidak akan bisa pulang, Seulgi Derana.." Ujar Jennie sambil duduk disebelah Seulgi.
Seulgi menghela napas kasar, "Kenapa aku harus cerita? Memangnya kau siapa?" Tanya Seulgi sambil mencoret-coret buku gambarnya dengan pola abstrak.
"Aku dokter yang menanganimu-"
"Apa aku gila sehingga ayah membawaku kesini? Padahal aku sudah tidak tinggal lagi bersama mereka. Tapi kenapa mereka malah menaruhku disini?!" Teriak Seulgi kencang.
Jennie hanya membiarkannya. Tidak ada niat membius ataupun melakukan hal apapun. Dia tahu kalau manusia dihadapannya saat imi tidak akan mencelakainya. Hanya butuh pelampiasan karena kekesalannya. Semua orang pasti akan kesal bukan?
Jennie menahan tangan Seulgi yang ingin menjambak rambutnya, "Hey.. Tenanglah. Kau bisa bercerita kepadaku" Ujar Jennie lembut.
Seulgi menoleh kearah Jennie. Lagi dan lagi, hanya rupa cat abstrak dan pola tak beraturan yang Seulgi lihat dibawah wanita itu. Bahkan sekarang penglihatannya juga menampilkan hologram dari barang-barang sekelilingnya. Jennie pun sekarang tampak menjadi sebuah hologram dengan badannya yang membentuk seperti karakter anime.
Jennie segera memeluk Seulgi karena menyadari raut wajah Seulgi yang kembali panik dan tegang. Mengelus-elus punggung dan rambut wanita itu lembut. Membisikkan kata-kata menenangkan membuat hati Seulgi menghangat dan perlahan-lahan emosinya mereda dan membalas pelukan Jennie. Dia benar-benar merindukan moment hangat seperti imi.
Jennie tersenyum tipis dibalik punggung Seulgi. Sekarang dia tahu cara menenangkan wanita berwajah beruang ini tanpa menyuntikkan suntikkan bius lagi kepadanya. Kembali mengeratkan pelukannya kepada Seulgi dan melanjutlan lulabby lembutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana | SR ✔
FanfictionDerana memiliki artinya tahan banting dan tabah. Tapi bisakah dia melewati jalan hidupnya yang kejam ini? "Aku hanya menulis, menggambar, melukis, dan membuat. Bukan mengatrapkan semua yang ku ciptakan itu terjadi dikehidupan nyata.."