23. Derana : Pertemuan

671 129 7
                                    

"Semuanya akan mengerti dirimu jika dirimu ingin terbuka dan menceritakan semua yang menjadi keluh mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semuanya akan mengerti dirimu jika dirimu ingin terbuka dan menceritakan semua yang
menjadi keluh mu.."

- Jennie Amanda G.

















































Wanita berwajah mirip dengan beruang itu masih tertidur pulas di atas bangkar rumah sakit. Dengan badannya yang penuh dengan alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya. Dia baru saja melakukan kemoterapi keduanya. Tidak buruk dan mungkin sedikit menyakitkan jika dilihat. Dia sangat membenci itu, apa lagi dilakukan tanpa bundanya.

Perlahan mata monoloidnya terbuka. Pertama yang dia lihat adalah langit-langit rumah sakit berwarna putih polos. Aroma obat dan banyaknya selang menempel pada tubuhnya. Yang paling mengganggu adalah selang oksigen yang menempel pada hidungnya.

Kapan terakhir kali dia merasakan hal menyakitkan dan menyebalkan ini?

Seulgi terkekeh pelan, "Sebelum bunda pergi meninggalkan Seulgi untuk selamanya.." Ujarnya lirih.

Tangan kanannya terangkat keatas. "Selang sialan ini" Gerutunya pelan sambil melihat selang infus yang menancap di telapak tangannya.

Dia tersenyum tipis. Ingatannya kembali mengingat dimana Jennie dan Irene yang sangat melarangnya meminum obat-obatan yang memegang kehidupannya saat ini.

Apakah waktu itu dia sangat frustasi sampai-sampai menuruti perintah Jennie dan Irene?

Mungkin iya. Karena sikap ayahnya lah membuatnya sangat frustasi saat itu. Membuatnya seakan-akan dia hanya hidup sendiri di dunia ini.

Ngomong-ngomong tentang Jennie dan Irene, Seulgi mendadak merindukan kedua wanita pengubah hidupnya itu. Dia juga merindukan ucapan ketus Jisoo dan candaan Kaisar, Lisa, dan Juned. Dia rindu masa-masa itu. Dia sangat merindukan sahabat-sahabatnya itu.

Ceklek..

Pintu kamar rawatnya terbuka. Terlihat wanita berambut pirang masuk ke dalam kamar rawatnya sambil menenteng gody bag berwarna merah maroon.

Dia tersenyum lembut, "Seulgi.." Sapanya lembut sambil duduk di kursi samping bangkar Seulgi.

Seulgi mengangguk dan membalas senyuman Rose, "Anna, kapan aku pulang?" Pertanyaan itu membuat senyum manis Rose menghilang seketika.

Terdengar suara helaan napas dari Rose, "Seulgi-"

"Ya, ya, aku tahu. Aku hanya berbasa-basi saja" Ujarnya sambil melambaikan tangannya seakan menolak lanjutan kalimat dari Rose.

Seulgi mengubah posisinya menjadi duduk. "Sudah hampir 2 bulan aku disini, kapan aku pulang? Aku merindukan kak Irene, dokter Jennie, kak Jiketsoo, Kaisar, Lisa, dan Juned" Ujar Seulgi lirih sambil memainkan selang infus.

Derana | SR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang