5. Derana : Buku

957 194 9
                                    

"Bunda!! Akhirnya Seulgi bisa merasakan enaknya coklat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda!! Akhirnya Seulgi bisa merasakan enaknya coklat lagi. Berkat dia, wanita berparas malaikat itu!!

- Seulgi Derana A.
















































"HA?! maksudmu apa?" Tanya Irene kaget.

"Wajahmu.. Abstrak" Ujar Seulgi polos sambil menunjuk wajah Irene. Demi Tuhan, hanya ada gambaran abstrak diwajah wanita didepannya saat imi.

"Mak- Ah.. Begitu.." Gumam Irene saat perkataan Jennie melintas mulus dikepalanya.

Energi positif, Irene Alana. Ingat oerkataan sahabat macan mu. Posirif.. Positif-batin Irene.

Irene tersenyum manis, "Ya tidak apa-apa, aku mengerti. Kau mau ini kan? Kau bisa mengambilnya" Ujar Irene sambil mengadahkan coklat itu kearah Seulgi.

Seulgi menerimanya dengan wajah berbinar, "Terima kasih!" Pekiknya gembira.

Irene mengangguk dan tersenyum kembali, "Kamu sedang menulis apa?" Tanya Irene penasaran.

Seulgi menoleh dan kembali fokus kecoklatnya, "Sebuah cerita bahagia"

"Cerita bahagia?" Ujar Irene dengan nada bertanya.

Seilgi mengangguk dan menunjukkannya, "Karena kamu sudah memberiku coklat, kau boleh membacanya. Ceritanya hampir selesai" Ujar Seulgi.

Dia memberikan buku diary bergambar beruang kepadanya yang tadi dia gunakan untuk menulis kepada Irene. Sedangkan buku lainnya yang bercover bambu yang keras dan vintage dia sembunyikan disebelah kirinya yang tidak terjangkau dari Irene. Membuat Irene menatapnya curiga.

"Kenapa itu disembunyikan?" Tanya Irene dengan tatapan menyelidnya.

"Ini rahasia. Tidak boleh ada yang membukanya selain diriku. Termasuk kamu juga ngga boleh" Ujar Seulgi tergas dengan wajah dinginnya.

Irene terkesiap, "Baiklah.." Ujarnya mengalah. Padahal dia sangat penasaran dengan bercover buku bambu dan vintage itu.

Dia membuka buku diary yang diganjalkan oleh pulpen milik Seulgi. Dengan teliti dia membaca isi cerita itu. Hm, isi cerita itu sangat menarik. Menceritakan kisah manis antara sepasang kekasih yang menjalin hubungan. Atau mungkin sama sekali tudak ada konflik didalamnya.

"Kau hanya membuat dua cerita saja?" Tanya Irene setelah membaca dia cerita yang hampir tidak memiliki konflik.

Seulgi menggeleng, "Aku tidak hanya membuat cerita saja. Aku juga bisa menggambar, melukis, dan mendesain. Aku suka hal berbau seni" Ujarnya sambil memakan coklat terakhirnya.

"Boleh aku melihat gambaranmu?" Tanya Irene sambil menutup buku diaru bergambar beruang itu.

Seulgi mengambil buku A5 typonya dan A4 samwom papernya kepada Irene. Badannya juga ikut mendekat kearah Irene. Membuat wanita bermata almond itu tersentak kaget dan kembali merilekskan badannya. Oh, ayolah. Dia tidak mungkin selemah dan pemalu seperti ini. Ingat, dia adalah pengacara dan pengasuh panti asuhan.

Derana | SR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang