3. Definisi Second Lead di Drama Korea (a)

2K 242 22
                                    

Hai! Ada yang ngeh nggak kalau cover dan judul cerita ini berubah? Iyap. Aku mengganti judul cerita ini yang awalnya "Melapodium" menjadi "Marrying The Second Lead". Kenapa? Karena aku merasa judul ini lebih cocok. Happy reading~
Jangan lupa vote dan komen, ya ♥️

***

Baru saja memasuki rumah dan membuka sepatu, Fares dikejutkan dengan suara langkah kaki yang terburu menuruni anak tangga. Pandangannya spontan tertuju ke asal suara, lalu keningnya mengernyit ketika mendapati Yura, adik perempuannya, sedang berlari ke arahnya. Rambut hitam lurus adiknya itu diikat asal-asalan dan matanya memerah, seolah sudah memangis berjam-jam.

Bibirnya membentuk lengkungan ke bawah. "Gawat, Mas! Gawat banget, pokoknya!" pekik perempuan berusia 17 tahun itu setelah berdiri di depan Fares.

Ada dua "gawat" versi adiknya. Pertama, "gawat" dalam artian sebenarnya. Misalnya lampu kamarnya mati atau wifi rumah rusak. Kedua....

"Ada sad boy baru, Mas!" lanjut Yura.

Versi yang kedua adalah "gawat" dalam artian drama korea. Seperti yang dikatakan adiknya barusan. Pasti "sad boy" ada berhubungan dengan drama korea. Fares sudah tidak heran kalau percakapan adiknya itu tidak jauh dari unsur-unsur korea. Yura memang suka sekali dengan berbagai hal yang berbau Korea. Mulai dari musik, drama, film, makanan, fashion, bahasa, dan semua hal tentang korea. Bahkan, dinding kamarnya pun penuh dengan poster dan rak bukunya penuh dengan album idol korea. Kalau tidak salah, idol yang diidolakan Yura adalah ... EXO?

Sebagai balasan agar adiknya tidak marah karena diabaikan, Fares menyahut. "Siapa?"

"Han Seo-Joon di drama True Beauty!" jawab Yura gemas. "Masa dia 2 tahun dia nggak ngapa-ngapain coba, Mas. Dia kayaknya nggak belajar dari Han Ji-Pyeong di drama Startup yang 3 tahun nggak ngapa-ngapain dan berakhir jadi sad boy. Atau kalau nggak mau belajar dari Ji-Pyeong, dia bisa belajar dari sad boy yang lain juga. Banyak kok sad boy yang bisa jadi pembelajaran. Nih, ada Mas Kunang-Kunang di drama Hotel del Luna, dia 1300 tahun nggak ngapa-ngapain. Bae Kyung di drama Extraordinary You, dia 10 tahun nggak ngapa-ngapain. Dan, Jung Pal di drama Reply 1988, dia 22 tahun nggak ngapa ngapain. Aduh. Harusnya Seo-Joon belajar dari mereka semua bia nggak jadi sad boy! Sedih banget iheu. Aku tuh suka sama mereka. Kenapa para cewek pemeran utama selalu bikin second lead cowok jadi sad boy. Eh enggak, deng. Mereka berhak milih, kok. Ini yang jahat penulis dramanya. Second lead juga berhak bahagia, tahu. Sedih aku tuh, Mas. Nyesek banget."

Fares angguk-angguk sambil berjalan menuju dapur sebagai respons meski dia sendiri tidak tahu siapa yang disebutkan Yura. Intinya, Fares tahu kalau pria-pria itu adalah pemeran pria kedua yang tidak berakhir bahagia dengan pemeran utama perempuan. Yah, mau bagaimana lagi. Second lead memang diciptakan untuk membuat para first lead sadar kalau mereka saling mencintai. Setelah tugasnya selesai, dia harus bersedia mundur meski hatinya hancur.

"Terus aku jadi keinget Mas, tahu." Perkataan itu membuat Fares fokus pada ucapan Yura selanjutnya.

"Mas kan suka sama Mbak Mela dari ...." Yura menggerakkan jarinya untuk menghitung. Lalu kedua bola matanya terbeliak. "10 tahun?!" pekiknya. "Dan selama itu, Mas nggak ngapa-ngapain! Gawat! Gawat banget! Kalau gini terus, Mbak Mela pasti keduluan diambil sama cowok lain. No!" Yura jadi panik sendiri. Perempuan itu menatap Fares serius. "Mas harus bergerak cepat mulai sekarang! Keburu Mbak Mela nemu cowok yang dia sukai. Bisa-bisa Mas hanya jadi second lead dan berakhir jadi sad boy!" pekiknya. "Mas butuh bantuan aku nggak buat pedekate ke Mbak Melan, nggak?"

Fares membuka mulut, hendak menanggapi pikiran aneh Yura. Akan tetapi, adiknya sudah bersuara lagi. Kali ini dengan nada menuduh. "Mas ngapain sih, selama 10 tahun ini? Aku kan setuju banget kalau Mbak Mela jadi kakak ipar aku."

Marrying The Second Lead [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang