29. Apa yang Ada di dalam Kepala Fares?

969 94 10
                                    



Kalian udah tahu kan, isi kepala Fares karena udah baca bab 28. Kasih tau Mela gih, biar ga galau dia. Eh jangan, deng. Mela harus galau juga biar impas sama Fares mwehehehe...
Happy reading ❤️‍🔥
***
Btw, bantu tandai typo yaa...
...

Sepanjang hari itu, Mela kesal.

Fares pergi begitu saja setelah memutuskan sepihak untuk tidak pergi liburan. Ya masa Mela pergi honeymoon sendiri? Kan, nggak lucu. Mela bahkan tidak tahu sekarang Fares pergi ke mana. Jam kantor seharusnya sudah selesai pukul lima sore dan sekarang sudah malam. Fares belum pulang. Bahkan mengirim pesan saja tidak. Rasa kesal Mela pada Fares berubah menjadi berbagai macam emosi. Perempuan itu ingin tahu di mana Fares berada dan kenapa belum pulang. Apa terjadi sesuatu? Namun, Mela enggan menghubungi pria itu lebih dulu karena Fares juga tidak menghubungi sama sekali. Mela mendesah, memandang ponselnya bingung. Apa hubungi saja, ya? Meski Fares yang salah dengan bersikap menyebalkan seperti tadi, sekali-kali mengalah harusnya tidak masalah, pikir Mela.

Tapi...

Perempuan itu menggulir layar ponsel dan memandang kontak Akas dengan muram. Apa coba tanya Mas Akas aja, ya? Ah, nanti dia malah kepo. Apa coba aja?

Mela mendesah muram kemudian menyimpan ponselnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut. Fares kenapa sih, jadi berubah dadakan begini? Mela salah apa, coba?

Memikirkan sikap Fares tadi dan menebak-nebak perasaan cowok itu membuat Mela kesal sendiri.

Tapi...kalau terjadi apa-apa sama Fares, gimana? Ini sudah larut.

Mengingat kemungkinan itu, Mela kembali meraih ponselnya lalu membuka kontak Fares. Perempuan itu berpikir sebentar lalu hendak menekan tombol panggilan telepon. Namun, tepat sebelum Mela menekan tombol itu, deru mobil khas milik Fares terdengar mendekati rumah. Kemudian, suara gerbang dibuka dan mobil terdengar memasuki garasi. Mela batal menelepon nomor pria itu. Dia menyingkirkan selimut dan turun. Namun, gerakan Mela berhenti. Mau apa? Kan, Mela sedang bete sama Fares. Mela pun memutuskan untuk pura-pura tidur saja. Dia ingin balik bersikap menyebalkan dan membuat Fares kesal. Meskipun, di dalam dadanya, perempuan itu merasa khawatir, tetapi kesal, tetapi penasaran, tetapi bete.

Akting Mela pun dimulai...

Bahkan, sebelum Fares terdengar memasuki rumah.

Meski mata perempuan itu tertutup, indra pendengarannya menajam. Mela dapat mendengar sedikit suara Fares membuka kunci pintu, kemudian berjalan masuk. Suara hening selama beberapa menit, hingga Mela mendengar langkah kaki mendekati pintu kamar. Suara kenop pintu dibuka terdengar. Langkah kaki Fares berjalan mendekati Mela, kemudian berdiri di hadapan perempuan itu. Mela keheranan. Tidak ada suara apa pun mengenai Fares  yang bisa didengarnya. Pria itu sepertinya berdiri diam di hadapannya, memandanginya. Tapi...kenapa?

Apa Fares tahu kalau Mela hanya pura-pura?

Seketika, perempuan itu was-was. Membayangkan Fares memandangnya diam-diam seperti ini membuat Mela hampir salah tingkah sendiri sampai tidak bisa pura-pura tidur lagi. Saat Mela akan membuka mata untuk menyerah, barulah suara Fares terdengar. Pria itu berbalik dan berjalan menuju kamar mandi. Mela pelan-pelan membuka mata, mengantisipasi tebakannya salah, kemudian memandang pintu kamar mandi yang tertutup rapat saat mendengar kucuran air dari sana. Mela mendesah berat.

Sesuatu terasa mengganjal perasaannya. Mela tidak bisa menghindari Fares terus atau membenarkan sikap seperti bocah. Dia harus bicara dengan Fares setelah suaminya itu keluar dari kamar mandi. Mela menunggu Fares sambil tetap rebahan di atas kasur. Namun yang tidak perempuan itu sadari, matanya menutup dan dia terlelap masuk ke alam mimpi tanpa direncanakan. Ketika membuka mata, Fares sudah tidak ada di sampingnya. Mela terlonjak kaget dan segera bangun. Suara air di kamar mandi yang sebelumnya didengar kini sudah tidak ada. Rumah sepi senyap. Mela mengedarkan pandangan ke sekeliling dan tidak mendapati keberadaan Fares. Ketika matanya menatap jam dinding, perempuan itu terkejut karena sadar kalau dia ketiduran.

Marrying The Second Lead [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang