19. Istri Pertama dan Suami Pertama

1.5K 138 10
                                    


Fares POV: Aduh, bengek banget kado pernikahan dari Sekar dan Rima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fares POV: Aduh, bengek banget kado pernikahan dari Sekar dan Rima.

***

Yang kangen... jangan lupa ramein bab ini ya 🔥🔥🔥









***

Satu hal yang Fares pikirkan saat membuka mata pagi itu adalah: semuanya bukan mimpi.

Dia tidak bermimpi menikah dengan Mela.

Dia tidak bermimpi mencium Mela.

Dia tidak bermimpi bangun, lalu melihat Mela ada di sampingnya.

Fares tersenyum tipis, kemudian mulai memperhatikan wajah Mela yang sedang terlelap. Perempuan itu tidur begitu damai. Rambut panjangnya yang biasanya tampak rapi sekarang jatuh berantakan di bantal, menambah kesan natural di wajahnya. Ada fantasi-fantasi luar biasa mengenai rambut itu yang seketika saja masuk ke kepala Fares. Fantasi tentang berbagai cara untuk membangunkan Mela dan membuat pagi ini menjadi panas. Namun, fantasi itu bukan untuk sekarang. Tidak untuk pagi ini.

Fares bangun hati-hati dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat dia keluar, Mela sudah tidak ada di kasur. Sayup-sayup, dia mendengar gerakan dari luar kamar. Mela pasti sudah bangun dan memakai kamar mandi di ruangan lain. Fares memutuskan melakukan ibadah salat subuh kemudian turun ke lantai dasar. Sepanjang menuruni tangga, pria itu mendengar gerakan sibuk Mela di dapur. Perempuan itu pasti sedang menyiapkan sarapan, tebak Fares. Sesampainya di lantai bawah, tebakan Fares terkonfirmasi. Pria itu melihat Mela sedang sibuk membuat sesuatu di atas meja bar. Fares berjalan mendekat lalu menyapa dengan hangat, "Pagi."

Mela mengangkat pandangan ke arahnya, lalu tersenyum manis. "Pagi. Aku lagi bikin Sandwich. Ada request makanan lain?"

Fares lega, karena sepertinya Mela sudah tidak malu lagi seperti semalam. Perempuan itu kembali percaya diri seperti biasa. Fares mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Mela. "Teh manis hangat, tolong."

"Oke," sahut Mela dan mulai sibuk melakukan tugas tambahannya.

Fares duduk di salah satu kursi bar dan memandang gerakan Mela. Perempuan itu tampak menikmati perannya sebagai koki pagi ini. Dan Fares juga menikmati paginya yang berbeda hari ini. Dia cukup senang—ralat, sangat senang—bisa berleha-leha dan memperhatikan Mela secara terang-terangan.

Mela mempersiapkan sebuah nampan berukuran sedang di atas meja lalu menyimpan dua Sandwich ke sana. Setelah selesai mengaduk susu rasa cokelat, perempuan itu menyimpannya di samping Sandwich. Setelah itu, Mela meneruskan kegiatan membuat teh manis hangat untuk Fares.

"Perlu dibantu?" Fares menawarkan diri saat Mela hampir menjatuhkan sendok.

Mela menggeleng. "Udah mau selesai." Ekspresi wajah Mela masih serius. Kemudian, perempuan itu mengaduk teh dan menyimpannya di nampan.

Marrying The Second Lead (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang