9. Lamaran Dadakan: Kamu Hamil, Mel?

1.7K 215 15
                                    

Hehe. Bab 9 bakal update kalau udah ada 25 vote di bab 8 😌

(Aku sebenernya iseng aja, itu. Enggak niat posting bab 9 hari ini. Karena, biasanya dapet 25 vote itu harus nunggu beberapa hari. Eh eh, bangun-bangun kok udah lebih dari 25 vote aja 🤣 Langsung edit bab ini dan posting, deh wkwkww. Besok-besok enggak dulu isengnya. Soalnya aku lagi revisi novel Sweet Second Chance -visual castnya Suho dan Irene- yang akan tayang di aplikasi Cabaca atau cabaca.id . Happy reading ❤ )

***

Ini benar-benar tidak waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini benar-benar tidak waras. Pria itu tidak pernah kehilangan kendali seperti ini.

Fares memandang Mela yangꟷsumpah!ꟷcantik sekali hari ini. Senyum cerah yang diperlihatkannya seolah semua hal baik-baik saja berhasil menggetarkan perasaan Fares. Perempuan itu tampak memikat seperti biasa.

Namun, apa yang barusan dilakukan pria itu?

Menerima lamaran dadakan Mela?! Hah.

Fares jelas sudah hilang akal. Pria itu tidak pernah berpikir kalau pada akhirnya dia akan menikah dengan Mela. Sialan! Tidak seperti ini kondisi yang dia inginkan saat menikahi Mela, tidak saat perempuan itu patah hati karena pria lain, tidak saat hati perempuan itu masih milik pria lain, dan tidak saat Mela memanfaatkannya sebagai pelarian.

Namun... Fares terlalu egois. Pada kali pertama perempuan itu mengajaknya menikah, Fares hendak mengatakan "iya" tanpa mempertimbangkan banyak hal, persis seperti sekarang. Ya, bagaimana. Pria itu ingin bersama Mela. Dia ingin bangun melihat Mela, sebelum tidur melihat Mela, makan bersama Mela, dan berbagai tawa setiap hari bersama Mela.

Melihat usaha perempuan itu hari ini, Fares akhirnya menyerah dengan godaan Mela. Pria itu menerima lamaran Mela. Padahal perempuan itu tidak perlu membujuknya dengan usaha keras, karena hari ini, saat melihat Mela keluar dari rumahnya, pertahanan Fares runtuh.

Dia ingin memiliki perempuan itu. Seutuhnya. Untuk sekarang, setengahnya pun tidak masalah. Berengsek memang. Fares memanfaatkan rasa patah hati Mela. Harusnya pria itu menolak Mela, dan menghiburnya dari patah hati, bukannya menjebak Mela dalam ikatan pernikahan. Saat ini, mungkin Mela mengira tindakannya sudah benar. Namun, saat perempuan itu kembali berpikir jernih, Fares tahu Mela menganggap pernikahan ini adalah hal yang tidak benar. Fares tidak akan membuat Mela patah hati, tentu saja, sesuai ucapan perempuan itu barusan. Tapi bagaimana kalau Fares melakukannya dengan tanpa sengaja? Bagaimana kalau Mela tidak bahagia menikah dengannya? Bisa jadi, nanti Mela gagal mencintainya dan perempuan itu hanya akan hidup tersiksa dengannya. Pernikahan ini bisa jadi berhasil dan bisa jadi menyakiti Mela. Membayangkan pernikahan mereka menyakiti Mela membuat Fares murka.

Pria itu berjanji pada diri sendiri kalau dia akan membuat Mela mencintainya sehingga pernikahan ini akan berakhir bahagia. Namun, jika gagal, pria itu rela melepas Mela. Asal Mela bahagia, Fares rela melakukan apa pun. Bahkan, mengorbankan perasaannya sendiri. Namun kali ini, biarkan Fares menarik Mela pada pernikahan itu sendiri.

Marrying The Second Lead [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang