Bantu tandai typo ya ♥️
***
Semalam, Fares lumayan kesulitan tidur. Padahal selama di kantor dia merasa lelah dan ingin cepat-cepat istirahat. Ini jelas efek pesan dari Akas. Sahabatnya itu berhasil membuat perasaannya berantakan. Kalau diingat-ingat, Fares memang mirip second lead di film-film atau di sinetron. Dia agak merasakan tanda-tandanya. Adiknya bilang, beberapa tanda-tanda second lead yang jelas ditunjukkan Fares adalah:
1. Fares menyukai Mela sedangkan perempuan itu tidak menyukainya.
2. Mela tahu perasaannya tetapi pura-pura tidak tahu dan menganggap fakta itu angin lalu.
3. Fares selalu ada untuk Mela.
4. Mela menyukai pria lain dan hanya bahagia bersama pria itu.
5. Mela ada di bayangan masa depan versi Fares sedangkan Fares tidak ada di bayangan masa depan versi Mela.
Sepertinya Yura memang benar. Fares tidak akan bisa bersama Mela jika terus diam seperti ini. Apalagi memikirkan bahwa Mela akan berkencan dengan pria lain membuatnya semakin tidak bisa tidur. Terakhir kali Mela punya pacar itu lima tahun yang lalu, saat perempuan itu masih kuliah. Hubungan mereka berakhir setelah Fares menghajar pria itu karena bersikap tidak senonoh terhadap Mela. Sejak awal Fares tidak setuju Mela berpacaran dengan pria berengsek itu. Karena ... karena harusnya Mela berpacaran dengannya, bisik sesuatu di dalam dada Fares. Pria itu menggelengkan kuat-kuat. Menghilangkan perasaan posesif yang selalu muncul saat Mela dekat dengan pria lain. Dia memaksa matanya terpejam. Sampai tanpa disadari, dia terlelap dan disambut kehadiran Mela sebagai bunga tidurnya.
Pagi-pagi sekali -menurut perkiraan Fares yang belum sadar sepenuhnya- rumahnya terdengar ramai. Suara berisik dari lantai bawah membuatnya dipaksa bangun dari tidur. Pria itu bangun lalu melirik jam. Pukul 10.00. Masih pagi. Dia memang berencana tidur lama hari ini karena weekend. Apalagi, kemarin-kemarin dia sering begadang sampai lelah.
Fares berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga sambil menguap lebar. Dia sedang malas harus membereskan penampilannya sebelum turun ke dapur. Tenggorokannya sudah terasa kering dan ingin segera dialiri air minum. Lagipula, setelah minum dan makan sedikit sarapan, dia berencana kembali lagi ke kamarnya dan tidur lagi.
Sayup-sayup dari arah dapur terdengar percakapan dua orang perempuan. Pasti Ibunya dan Yura, pikir Fares. Tanpa memperhatikan dua orang itu, Fares berjalan mendekati kulkas dan meraih botol minum dari dalam sana. Cowok itu meneguk air mineral dan tenggorokannya kembali segar.
"Baru bangun, Res?"
Fares berbalik, berniat melihat ibunya serta adiknya lalu mengangguk. Namun, kedua matanya melebar saat mengenali perempuan yang sedang memanggang roti bersama ibunya bukan Yura, melainkan Mela.
"Pagi, Mas," sapa perempuan itu ceria. Kedua bibirnya berdenyut seolah menahan tawa.
Mela sudah rapi dengan dress selutut bermotif bunga-bunga dan rambut diikat kebelakang. Penampilannya berbanding terbalik dengan Fares yang masih memakai kaus dan celana training.
Pria segera mengendalikan diri dan mengangguk, mencoba sebisa mungkin bersikap biasa saja. Diam-diam dia melirik Ibunya dengan ganas. Seolah mengatakan, "Kenapa nggak kasih tahu aku kalau ada Mela!"
Tanpa berlama-lama, Fares segera berbalik dan berjalan kembali menaiki tangga menuju kamarnya.
Menolak dihakimi oleh putranya, Ibunya berkata dengan suara geli yang sontak membuat Fares malu bukan main. "Mamah sudah bangunin kamu dari tadi, ya! Kamunya aja yang nggak bangun-bangun. Malu, tahu. Mela sudah rapi gini. Masa kamu belum cuci muka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying The Second Lead [END]
ChickLitMela menyukai Ervin sejak lama, tetapi pria itu akan menikah dengan wanita lain. Fares menyukai Mela sejak lama, tetapi wanita itu menyukai pria lain. Bagaimana jadinya jika Mela dan Fares menikah, dengan kondisi hati si wanita milik pria lain? Bisa...