REPOST
Jesse
--
Gadis itu sangat cantik. Terlalu cantik. Lebih dari cantik. Selama tiga puluh tujuh tahun Jesse hidup, ia tidak pernah melihat gadis semenawan itu. Bahkan tidak dengan Chassidy yang dulu dianggapnya sebagai gadis tercantik di seluruh dunia. Tidak, kecantikan Chassidy tidak ada seperdelapan dari kecantikan gadis itu. Salah. Seperdelapan bahkan masih terlalu banyak.
Apa yang terpancar dari wajah itu benar-benar menghangatkan hati siapa saja yang melihat. Parasnya menawan, senyumnya cemerlang, dan tutur katanya lemah lembut. Aura kecantikan murni benar-benar terpancar dari gadis itu. Jesse yakin ia tidak akan pernah menemukan gadis seperti itu lagi sampai ia mati nanti.
Adinda. Nama yang aneh dan terdengar asing di daerah tempatnya tinggal atau mungkin di seluruh penjuru Amerika. Itu bukan nama yang familier. Apa dia bukan orang Amerika?
Pasti bukan. Garis wajahnya yang lembut dan feminin, rambut gelapnya yang sangat lebat, juga tubuhnya yang mungil, menjelaskan semuanya. Tampaknya, gadis itu berasal dari benua yang berbeda. Asia mungkin.
Apa ia bisa menanyakannya pada Clara? Bagaimana jika Clara bertanya yang tidak-tidak tentang kenapa ia sangat ingin tahu?
Para pekerja lain lebih tertarik pada dua gadis lain yang berdada besar dan berpinggul seksi sehingga akan aneh jika dirinya bertanya tentang si mungil itu. Meskipun sebenarnya, Jesse memang sangat penasaran.
Jesse pertama kali melihatnya dari kejauhan saat Clara dan teman-temannya itu sampai. Berbeda dengan dua teman Clara yang lain, gadis mungil itu tampak lebih pendiam dan pemalu. Ia tidak terlihat genit di depan para koboi yang menyapa Clara. Juga terlihat tidak nyaman saat Chase mendekatinya.
Kali pertama, Jesse merasa heran kenapa anaknya tidak bisa mengalihkan mata dari si mungil itu. Namun, saat Clara mengenalkannya pada gadis itu, dan Jesse menjabat tangannya, ia tahu alasan Chase tidak bisa berpaling.
Gadis itu...peri? Malaikat? Bidadari? Atau penyihir berwujud dewi kecantikan? Jesse tidak pernah melihat kecantikan yang seelok itu seumur hidupnya. Anehnya, ia bahkan merasakan gelenyar listrik di sekujur tubuhnya saat tangan mereka bersentuhan.
Apa artinya itu? Sudah terlalu lama Jesse tidak pernah lagi merasakan hal-hal seperti itu atau memperhatikan seorang wanita. Terlebih gadis yang cantik tetapi tidak menyalahgunakan kecantikannya seperti Adinda ini.
Oke, sejak awal, sebenarnya Jesse tahu jika bukan Adinda yang mendekati Chase seperti yang dituduhkannya semalam. Ia hanya...entahlah...malu mungkin? Ia merasa malu karena gadis itu mengamati bekas luka di lehernya.
Sudah sekian lama Jesse tidak lagi peduli tentang hal itu atau merasa malu saat ada yang menatapnya dengan terang-terangan. Namun, saat ia sadar bahwa Adinda memperhatikan lehernya, seketika Jesse berharap dirinya adalah pria yang normal tanpa bekas luka mengerikan ini.
Dirinya bukan lagi Jesse yang dulu. Sekarang, ia hanyalah pria peternak biasa yang cacat dan tidak sempurna. Tidak akan ada wanita normal, terlebih yang secantik Adinda, mau mendekati pria seperti dirinya. Masih banyak pria tampan lain, dan yang jelas, normal. Bukan pria cacat sepertinya.
Setelah kepergian Chassidy, setelah kehilangan pita suaranya, Jesse tahu ia tidak akan bisa hidup dengan normal lagi seperti sebelumnya. Dulu, dirinya adalah pujaan semua wanita di seluruh Kentucky. Dan ia hampir saja menjadi pujaan di seluruh dunia ketika bencana itu tiba-tiba datang dan menyeretnya ke dalam mimpi buruk yang tidak pernah berakhir.
Kanker terkutuk itu menghancurkan karir, hidup, dan juga percintaannya. Chassidy, wanita yang begitu ia cintai, yang Jesse harapkan untuk selalu berada di sampingnya, malah menjadi orang pertama yang pergi darinya ketika vonis kanker itu dikeluarkan oleh dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I Love Your Daddy! (TAMAT)
RomanceVERSI LENGKAPNYA SUDAH BISA DIBACA DI KARYAKARSA dan PLAYSTORE Seumur hidupnya, Adinda Abimanyu selalu menjadi yang terabaikan di keluarganya. Ia tidak pernah terlalu dipedulikan karena ia adalah anak kedua. Karena itulah ia memutuskan pergi untuk m...