45. Mencoba Berdamai

674 182 25
                                    

Kekecewaan menghantam Jesse dengan begitu besarnya saat ia tidak melihat Adinda makan malam bersama keluarganya. Apa yang paling Jesse inginkan begitu ia sampai di rumah hanyalah melihat wajah cantik Adinda sepuasnya sebelum ia mengajak gadis itu bicara.

Jesse akan meminta maaf untuk semua yang ia lakukan. Karena telah membawa Chassidy kemari, karena tidak membalas ungkapan perasaan gadis itu, karena telah bersikap seperti seorang pria brengsek. Ia juga tidak akan mempermasalahkan apapun hubungan Adinda dengan Chase.

Jikalau memang Adinda memiliki perasaan lain kepada Chase, Jesse yang akan berjuang sekarang. Ia akan membuat Adinda menyukainya lagi seperti dulu. Ia akan melakukan segala cara apapun agar Adinda memaafkannya, dan agar mereka bisa bersama. Bahkan meskipun itu berarti Jesse harus bersaing dengan putranya sendiri, Jesse tidak peduli.

Perasaannya kepada Adinda sudah teramat besar dan tidak bisa ditahan lagi. Hatinya sakit setiap kali mengingat wajah kecewa Adinda yang menatapnya. Atau bagaimana ketika gadis itu tidak lagi menghiraukannya. Ia ingin melihat gadis itu tersenyum kembali setiap kali bersamanya seperti dulu.

Sayangnya, apapun rencana yang telah Jesse susun untuk berbaikan harus batal karena Adinda tidak ada di peternakan ini lagi. Adinda pergi! Meninggalkan tempat ini. Meninggalkannya tanpa bicara apa-apa!

Jika saja Clara tidak menunjukkan sikap permusuhan yang sangat nyata kepadanya sejak mereka bertemu di Louisville, Jesse mungkin akan langsung bertanya pada sepupunya itu di mana alamatnya di Austin, dan ia akan terbang menemui Adinda malam itu juga.

Namun, melihat kebencian yang Clara berikan padanya, Jesse tahu ia tidak akan mendapatkan apapun selain ungkapan kemarahan dari gadis itu. Bahkan bisa dibilang, hampir semua orang di ruangan itu sedang menunggu untuk mengungkapkan kemaran padanya.

Maka, di sinilah ia sekarang. Berdiri di hadapan anaknya yang duduk di bangku tak nyaman dalam istal. Ada banyak tempat yang bisa Chase pilih untuk bicara, dan yang satu ini jelas tidak Jesse pikirkan.

Wajah Chase menunjukkan kekesalan yang sama dengan Clara, tetapi setidaknya, anak itu tidak terlihat ingin membunuhnya seperti yang selalu terjadi setiap kali mereka bertatapan atau bersama di ruang yang sama tanpa orang lain.

Mungkin itu pertanda bagus bahwa mereka bisa bicara tanpa adu otot seperti yang selalu terjadi sebelumnya. Jesse memang harus bicara lebih dulu pada Chase untuk meluruskan segala sesuatunya sebelum menyelesaikan masalahnya dengan Adinda.

Wajah Jesse kembali murung saat mengingat fakta bahwa Adinda tidak lagi berada di sini. Apa gadis itu kecewa padanya karena melihatnya dan Chassidy naik kuda berdua? Atau, seperti yang Clara katakan, Adinda memang pergi karena urusan pekerjaan?

"Kau sendiri, sekarang kembali bersama mantan kekasih tercintamu itu?"

Jesse kembali menatap wajah Chase saat mendengar nada sinis yang digunakan putranya itu. Wajahnya benar-benar terlihat muak saat menanyakan hal tersebut. Apa Chase benar-benar tidak akan bisa memaafkan mereka?

'Apa kau membencinya?'

Chase mendengkus. "Kau bertanya padahal kau tahu jawabannya? Jadi memang itu tujuanmu mengajaknya datang? Untuk memamerkan pada semua orang bahwa akhirnya kau bisa bersatu dengan wanita yang sangat kau cintai itu? Wanita yang membuatmu mengabaikan anakmu sendiri seperti yang dilakukannya?"

Meskipun sinis, Jesse bisa menangkap secuil luka yang tersirat dari nada bicara yang Chase gunakan. Chase kecewa padanya. Jesse tahu itu.

'Aku tidak kembali padanya.' Ia menggerakkan tangan.

Kerutan di kening Chase tercetak dalam. "Tidak?"

Jesse menggeleng. 'Aku pergi setelah melihatmu dan Adinda berciuman di danau,' aku Jesse akhirnya.

Sorry, I Love Your Daddy! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang