7

64.9K 8K 447
                                    

Galang membawa Kejora ke taman belakang sekolah, sangat jarang sekali siswa yang berada ditaman ini dikarenakan rumor yang beredar jika taman ini angker.

Kemudian Kejora duduk dibangku yang berada dibawah pohon yang rindang. "Kenapa lo bawa gua kesini?" tanyanya kepada Galang yang berada disampingnya.

"Gua cuma pengen lo ngebantu biar Anta sama yang lain bisa ikhlasin gua" lirihnya.

"Butuh waktu buat mengikhlaskan kepergian seseorang apalagi seseorang itu orang yang berarti dikehidupan kita" balas Kejora dengan tatapan yang kosong.

Galang menghela nafas, yang dikatakan Kejora ada benarnya juga apalagi dengan kematiannya yang sangat tidak wajar.

"Lo tau orang yang ngebunuh lo?" tanya Kejora.

Galang memandang sendu Kejora lalu menggeleng.

"Yang gua ingat cuma tato burung hantu yang ada dileher bagian depan"

"Tato burung hantu?" Kejora merasa sangat tidak asing tentang tato burung hantu,

"Dia termasuk anak sekolah ini?"

"Iya"

"Apa motif dia buat ngebunuh lo? Lo pernah ada salah sama orang?"

"Gak ada asap kalo gak ada api. Gua gak bakalan bikin masalah sama orang kecuali dia yang cari masalah sama gua"

Kejora menatap dalam Galang. Sejujurnya jika dilihat-lihat Galang ini sangat tampan pasti jika Siti bertemu dengan Galang, ia akan memasukan Galang ke dalam list cogannya.

"Ngapai lo natap gua kayak gitu? gua tau gua ganteng tapi masa lo suka sama gua? secara kita beda"

Kejora memutar matanya malas. Tiba-tiba seseorang berteriak memanggil Kejora.

"KEJORA!!"

Terdapat Langit yang berada disamping Anta, lalu ada Rian yang berjalan dibelakang mereka dan yang terakhir ada Leon yang menenteng Sofian dan Saif seperti anak kucing.

"Lepasin bangsat! urat leher gua naik woi!"

"Jakun gua tenggelam Leon anjim!"

Kemudian Leon melepaskan mereka berdua, membuat Sofian dan Saif terbatuk.

"Lo ngapain disini?" ucap Leon sambil bergidik ngeri. Lalu tiba-tiba ia merasakan ada yang meniup lehernya. Yap! Galang pelakunya.

"Heh! lo bedua ngapain niupin leher gua?!" tuduh Leon kepada Sofian.

"Nuduh aja bisa nya lo! punya bukti juga kagak!" sinis Sofian.

"Jangan-jangan lo ya!" Leon menujuk Saif.

"Ngapain gua niupin leher lo? biar daki lo terbang?"

Dan terjadilah perang saling tuduh-menuduh diantara mereka.

"Lo ngapain disini?" tanya Langit lalu diduduk disamping Kejora.

"Galang bawa gua kesini" ucap Kejora.

"Dibilang apa?"

Kejora menatap Langit lalu menghela nafas."Dia bilang kalian harus bisa ngikhlasin dia" ucap Kejora membuat Leon, Saif dan Sofian yang tadinya saling menuduh menjadi terdiam.

"Kita gak akan bisa ikhlas sebelum tau siapa yang ngebunuh Galang" ucap Rian dengan pandangan kosong.

Ingin sekali rasanya Galang memeluk Rian tapi ia bisa apa? melihat dirinya saja Rian tidak bisa. Kejora tersenyum tipis kepada Galang saat melihat wajah sendu Galang.

"Galang gak inget siapa yang ngebunuh dia tapi yang pasti orang itu murid sekolah ini dan ada tato burung hantu" jelas Kejora.

"Tato burung hantu?" tanya Anta.

•••

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat siswa-siswi SMA PITALOKA berhambur keluar.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Langit.

"Gua dijemput bang Kenan"

"Gak mau bareng gua? atau Anta?

Langit sebenarnya tau jika sahabatnya itu menyukai sepupu kesayangan nya ini. Tapi Langit tidak ingin memaksa Kejora apalagi semenjak kejadian itu.

"Gak usah" tolak Kejora. Lalu Kejora berjalan menuju halte sementara Langit dan yang lainnya mengambil motor sport mereka.

Brumm brumm

"Lo beneran gak mau bareng?" tanya Langit memastikan.

Kejora berdecak sebal."Ck!iyaa Langit"

"Yaudah neng Kejora hati-hatinya kalo ada apa-apa sebut nama babang Leon tiga kali" ujar Leon sambil menepuk dadanya.

"Lo bakalan datang?" tanya Rian.

"Gak lah! Lo kira gua cenayang bisa tau Kejora kenapa" ucap Leon membuat Langit ingin mematahkan lehernya.

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya" pamit Langit. Kejora mengangguk.

"Hati-hati" ucap Anta dibalas senyuman tipis Kejora membuat dada Anta berdebar.

Shit! ini dada kenapa lagi jedag-jedug,batinnya.

Kemudian Langit dan yang lainnya menyalakan motor sportnya dan meninggalkan Kejora sendiri dihalte.

Sebenarnya Kejora tidak sendirian ada Galang yang menemainya dan beberapa sosok lainnya.

"Gua baru tau kalo Langit punya sepupu cewe"ucapnya.

"Lo kurang update" jawab Kejora membuat Galang mendengus sebal. Lalu tidak sengaja mata indah Kejora mendapati seseorang yang diseret masuk kedalam sebuah gang sempit yang berada disamping sekolahnya.

"Tuh orang kenapa?" tanya Kejora, Galang mengikuti arah pandang Kejora.

"Lagi main petak umpet kali"

Kejora mendelik."Sejak kapan orang main petak umpet mukanya jadi babak belur?" tanyanya dibalas geleng oleh Galang.

Setelah berperang dengan pikirannya akhirnya Kejora memutuskan untuk memasuki gang sempit itu. Diikuti oleh Galang yang melayang dibelakang nya.

.

.

.

.
TBC.

My Indigo Girl [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang