Antariksa Briwijaya

100K 10.5K 2K
                                    

Happy Reading!^^
.
.

Disebuah mansion bertingkat yang sangat megah dan mewah terdapat keluarga konglomerat yang dikagumi semua orang.

Briwijaya marga itu sudah tidak asing bagi semua orang kekayaan yang sangat melimpah, rupa wajah anggota keluarga Briwijaya yang diatas rata-rata menambah nilai plus dikeluarga itu sendiri.

Antariksa Briwijaya kerap disapa Anta. Terlahir dari keluarga Briwijaya membuat Anta digilai oleh kaum hawa apalagi dengan wajahnya terpahat bak dewa yunani.

"WOI BEBAN KELUARGA BANGUNN!" teriak Kris Briwijaya, ayah Anta sambil menggedor pintu putra sulungnya.

Anta berdecak sebal mendengar teriakan seseorang yang menurutnya sangat kurang ajar yang sialnya adalah ayahnya sendiri.

"WOI ANAK GANTENG TAPI MASIH GANTENGAN AYAHNYA BANGUN BOCAH!"

Cukup sudah! Anta sudah tidak tahan lagi. Ia menyibakkan selimutnya dan membuka pintu kamarnya.

Clek

Pintu kamar Anta terbuka menampilkan sosok ayahnya yang menyengir sambil membawa sepatu ditangan kanannya.

"Gak usah teriak-teriak bisa kali yah masih pagi juga" ucap Anta sebal.

"Kamu kalo tidur udah kayak orang mati jadi ayah teriak dong takut nanti keterusan gimana? siapa coba yang repot?" ucap Kris dengan santainya.

Sabar nta ini bokap lo,batin Anta.

"Udah sana mandi! liati masih ada kerak dipipi kamu itu lagi ada kotoran mata! Ayah kasian sama istrimu nanti masa pas buka mata yang dilihat gembel"

Anta memutarkan bola matanya. "Ngapai bawa sepatu?" tanya Anta.

Kris menepuk dahinya. "Kamu liat Timol gak? ayah tadi habis dari kandangnya tapi dia gak ada kayaknya kabur lagi deh biasanya kalo nyium bau kaki ayah dia langsung datang"

Timol adalah monyet berjenis kelamin laki-laki milik Kris yang sangat ia sayangi. Bahkan Kris membelikan kandang untuk Timol berukuran lumayan besar dengan kasur sedang juga beberapa mainan.

Timol sangat suka sekali dengan bau kaki Kris bahkan dia bisa memeluk kaki Kris seharian, entah apa yang diberikan Kris kepada Timol sampai Timol menjadi seperti itu membuat Anta heran sendiri.

Anta mengangkat bahunya lalu berkata. "Anta gak tau coba cari dikamar Rega".

Regaksa Briwijaya adik laki-laki Anta. Seperti kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonya, sifat Regan hampir 99% mirip dengan Kris membuat Anta beristigfar jika kedua manusia itu disatukan.

"Yaudah ayah ke kamar Rega, kamu mandi sana masa ayah nya udah ganteng anak nya kayak curut gini"

Brak

Dengan tidak tahu dirinya Kris menutup pintu kamar Anta dengan keras membuat Anta menahan kata-kata kotor yang sudah diujung lidah.

"Fix oma sama opa bikin ayah gak pake bismillah" ujar Anta. Lalu ia pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa saat kemudian Anta turun ke bawah menuju ruang makan, disina sudah ada Kris yang menyuapi Timol monyetnya, Rega yang memperhatikan Kris menyuapi Timol dan Fira Briwijaya bunda Anta yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi bunda" sapa Anta sambil mengecup pelipis bundanya.

"Pagi juga sayang"

Anta menduduki kursinya yang tepat disamping Rega lalu bertanya kepada adiknya."Ngapain kamu liatin ayah sampai kayak gitu?" pasalnya Rega memperhatikan Kris sambil membawa buku kecil dan pulpen ditangannya.

Felling gua gak enak nih,batin Anta.

Rega menolehkan kepalanya menatap abangnya. "Rega mau belajar jadi ayah yang baik buat anak-anak Rega nanti aneh dong masa muka ganteng tapi gak bisa ngurus anak"

Anta mengusap wajahnya kasar."Kamu masih kecil ngapain udah mikir begituan"

"Suka-suka Rega dong!" sinis Rega.

"Pinter banget anak ayah! mau ayah belikan monyet gak? biar Rega bisa latihan jadi orang tua yang baik?"

Anta melebarkan matanya saat mendengar ucapan Kris. Dua monyet dirumah ini?! Tidak jangan sampai ada monyet lagi cukup ada Kris, Rega dan Timol saja, lebih baik Anta keluar dari rumah dari pada harus berurusan dengan manusia satu spesies itu.

"Udah debatnya nanti lagi sekarang makan! Rega taruh dulu buku sama pulpen nya! Ayah Timol balikkan ke kandangnya dulu!" perintah Fira.

Mendengar ucapan kanjeng ratu mereka, Rega dan Kris langsung melaksanakan perintahnya. Beruntung bagi Anta karena bundanya masih waras.

.
.
.
.
TBC

My Indigo Girl [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang