"Lo sepupu Langit?" tanya Anta. Sontak mereka semua melebarkan matanya."Lo beneran sepupu Langit yang itu?"
"Kok sepupu lo cantik Ngit!"
"Kenapa lo gak ngasih tau gua sepupu lo secantik ini?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang tadi bermutu dari mereka. Langit memutarkan matanya malas."Iya ini sepupu gua yang sering gua ceritain, kalo gua ngasih tau foto nya yang ada lo semua pada godain Kejora"
Setelah mendengar perkataan Langit, Anta bernafas lega setidaknya ia tidak perlu bersaing dengan sahabatnya sendiri. Sofian tersenyum dengan tengil saat melihat Anta, lalu ia berkata.
"Kayaknya ada suka sama lo Raa" Anta menoleh kepada Sofian lalu menatapnya tajam.
"Ditunggu pbjnya bousque" ejek Leon.
Sedangkan Kejora tidak memperdulikan mereka, ia hanya terfokus kepada sosok laki-laki yang berada dibelakang pintu kelasnya dengan seragam yang berlumuran darah. Laki-laki itu tersenyum tipis kepada Kejora.
Kejora membaca name tag laki-laki itu."Galang Putra"ucapnya.
Seketika mereka yang berada dikelas itu langsung menatap Kejora dengan raut yang tidak dapat diartikan.
"Lo kenal Galang?" tanya Rian.
Langit menatap Kejora dengan dalam."Lo liat Galang?" tanyanya dengan raut wajah serius.
Kejora mengiyakan ucapan Langit. Mereka semua langsung mengerubungi meja Kejora. Leon menggaruk kepalanya.
"Maksudnya gimana sih? tanyanya.
Langit mengehela nafas lalu berkata."Kejora itu indigo"
Mereka semua memasang wajah cengo, bisa kalian bayangkan betapa konyolnya wajah mereka.
"J-jadi lo liat Galang?" tanya Eki teman sekelas Kejora.
"Iya"
"Dimana?"
"Belakang pintu"
Seketika mereka langsung terdiam memikirkan kejadian yang terjadi dimasa lalu.
"Kita bicarain ini nanti" ucap Anta.
•••
Disinilah mereka dirooftop sekolah, sekitar 15 orang yang berada disini termasuk Kejora dan Anta dkk sedangkan yang lain memilih mengisi perut mereka.
"Jadi?" tanya Leon memecah keheningan.
"Jadi apa? jadian?" balas Sofian.
"Gila lo gua masih normal keles!!" sentak Leon.
"Dulu Galang sekelas sama kita" ucap Rian tiba-tiba. Kejora menatap Rian dalam membuat Anta mendengus sebal.
"Dia anaknya ceria banget, selalu berfikir positif dan gak mau keliatan lemah didepan orang lain" lirih Rian saat mengenang sahabatnya itu. Anta menepuk bahu Rian.
Kemudian Langit melanjutkan cerita Rian."Awalnya semua baik-baik aja sampai dimana kita dapat kabar kalo Galang udah gak ada. Disitu kita syok dan yang lebih parahnya ada sesuatu yang ganjal dikematian Galang" tak terasa cairan bening keluar dari mata Langit. Sontak Kejora langsung memeluk sepupunya itu.
"Kami udah berusaha cari info tentang kematian Galang dan disitu kami baru tau kalo Galang dibunuh. Berbulan-bulan kami nyari siapa yang bunuh Galang tapi gak dapat apa-apa" ucap Prisma salah satu teman sekelas Kejora.
Kejora terdiam setelah mendengar penjelasan mereka.
"Lo liat Galang dalam keadaan gimana?" tanya Sofian kepada Kejora.
Kejora menjawab."Dia pake baju seragam tapi berlumur darah".
Anta mengepalkan tangannya. Jujur saja ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak dapat menemukan siapa yang membunuh sahabatnya itu.
"Gua bersumpah bakalan balas apa yang udah dia lakuin ke Galang" desis Anta.
Tidak sengaja Kejora mendapati arwah Galang yang menatap mereka. Dengan pelan Kejora berjalan ke arahnya.
"Lo mau kemana?" tanya Langit. Kejora memberikan tanda agar Langit tidak mengikutinya.
Kini Kejora berhadapan dengan Galang. Tiba-tiba ia mendengar suara laki-laki.
"Ikut gua"
Tunggu? Galang tidak ada membuka mulutnya, lalu ini suara siapa batin Kejora.
"Ini gua Galang"
Kejora menatap Galang dan mengangguk pelan, Lalu Kejora mengikuti Galang meninggalkan Anta dan yang lainnya menatap Kejora heran.
"Itu Kejora kenapa dah?" Sofian menggaruk pipinya.
"Mungkin dia ngeliat setan" ucap Langit dengan entengnya.
"Dari kapan Kejora bisa ngeliat" tanya Leon kepo.
"Dari Kejora umur 7 tahun. Kebetulan kakek sama nenek gua juga bisa ngeliat mungkin itu nurun ke Kejora" jelas Langit.
"Kejora gak takut apa ya ngeliat muka setan yang mirip muka Leon" ucap Saif.
Leon berdecih sinis."Ck! ngaca woi! Muka lo minta buru-buru disholatin, mana meresahkan warga".
"Enak aja lo kalo ngomong! Muka mirip manurios gini lo bilang meresahkan warga"
"Manurios? Panurios kali!"
Dan seperi itulah awal perang dunia dimulai. Membuat yang menatap mereka jengah.
————————————————
Note: kalo ada nama mereka yang baru muncul itu teman sekelas Kejora ya.
————————————————
..
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...