Karena banyak bingung author jelasin ya.
Anthony, Starla, Rasha, Resha, Kenzo dan Gibra : Keluarga Alexis.
Ken dan Bintang : orang tua Kejora dan Si kembar.
Satria dan Via : orang tua Langit.
————————————————
Kenzo terdiam termenung saat mendengar ucapan Kenan yang sialnya benar. Bahkan Gibran, Rasha dan Resha menundukkan kepalanya.
"Waktu itu adik gua cuma bayi yang gak ada dosa atau salah sedikit pun! Dan keluarga sialan lo nyuruh ngebunuh adik gua?!" bentak Kenan. Via berusaha untung menangkan Kenan diikuti oleh Kainan, dan Bintang sudah menangis dipelukkan Ken.
"Apa maksud lo bilang keluarga sialan hah?! Ini juga keluarga lo!" ucap Gibran yang sudah meluapkan emosi yang ia tahan dari tadi.
"Keluarga gua? Bahkan dirumah ini gak ada yang bermarga Alexis! Keluarga lo nyuruh nyokap gua buat bunuh darah dagingnya sendiri hanya karna takut adik gua jadi kelemahan keluarga lo? Terus apa bedanya dengan seseorang yang rela menghilangkan nyawa orang lain demi harta!!" bentak Kainan. Sudah cukup Kainan dari tadi menahan untuk tidak membentak Kenzo karena ia masih menghormati Kenzo sebagai kakak tertua.
"Cukup Kainan! Kenan!" Ken menatap Satria dibalas anggukkan.
"Lebih kalian semua kelu-"
"ASSALAMUALAIKUM! LANGIT YANG GANS NGALAHIN SI SATRIA PULANG!!" teriak Langit menggelegar.
"LANGITT!!" Langit meringis saat mendengar teriakan Satria dan Via.
"Santai dong jangan ngegas. Cukup motor sama mobil yang bisa digas" ucap Langit lalu ia merubah ekspresi wajahnya saat melihat alasan Via menyuruh dirinya dan Kejora untuk pulang. Satria juga sudah menceritakannya kepada Langit.
"Kejora mana?" tanya Via.
"Dibelakang" ucap Langit datar.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Kejora menyalimi orang tuanya, Via, Satria dan abang kembarnya.
Kenan langsung memeluk Kejora, ia merasa tenang saat menghirup aroma matcha dari Kejora membuat Kenzo dan Gibran iri.
"Bangke kenapa?" tanya Kejora sambil mengelus punggung Kenan.
"Bangke lagi pms Raa" balas Satria.
BUGH!
Sebuah bantal sofa mengenai wajah Satria yang ganteng "katanya". Dan si pelaku hanya menyengir tidak jelas lalu berkata. "Sorry refleks dad soalnya muka daddy bullyable" ucap Langit.
Keluarga Alexis memandang sendu ke mereka yang terlihat sangat akrab satu sama lain ditambah Kejora yang tertawa melihat Satria dan Langit.
"Sekarang Kejora ganti baju ya" ucap Ken kepada Kejora.
"Iya ayah" Sebenarnya Kejora ingin bertanya siapa orang yang bertamu dirumahnya dan mengapa ada seorang laki-laki yang kemarin mengetuk rumahnya kemudian pergi begitu saja. Tetapi melihat wajah Ken yang seperti menahan emosi ia urungkan untuk bertanya.
"Mau apa mereka kesini dad?" tanya Langit kepada Satria sambil memandang sinis Keluarga Alexis.
"Meminta kita kembali kerumah maybe" jawab Satria santai membuat Langit tersenyum sinis.
"Lebih baik kalian semua keluar dari kediamanku" ucap Ken. Anthony dan Starla memandang tak percaya kepada Ken. Dimana Ken yang dulu selalu menuruti ucapannya? dimana Ken yang selalu berbicara lembut kepada Starla?.
"Bisa-bisanya kamu bertingkah seperti ini kepada Mommy dan Daddy?!" ucap Rasha yang sedari tadi.
Satria tersenyum sinis lalu ia berkata. "Sekarang aku yang bertanya kepadamu. Bagaimana jika istrimu mengandung bayi perempuan yang kamu idam-idamkan lalu kemudian dengan seenak jidatnya orang tua menyuruh untuk menggugurkannya? Apakah itu pantas disebut orang tua?!".
Lalu datang Poci bersama Justin. "Wiss lagi ada perang panas cil!" ucap Poci yang duduk samping Langit.
"Ayo kita taruhan om! Siapa yang menang" balas Justin yang duduk dikarpet berbulu. Anthony dan Starla memandang mereka datar. Mereka juga indigo sama seperti Kejora.
Resha menghela nafas dalam lalu berkata. "Baik kami pergi dari sini".
•••
Dikediaman Briwijaya. Saat ini mereka tengah makan malam bersama. Dan Kris yang terus-terusan mengelus baju kesayangan Timol.
"Hidup segan mati tak mau" gumam Opa Tio saat melihat tingkah laku Kris.
Lalu datang Rega sambil membawa Oyen yang sudah ia bedong seperti bayi.
"Yallah Rega! itu Oyen kenapa digituin?" tanya Oma Tia kepada cucunya itu.
Rega menggaruk pipi gembulnya lalu berkata. "Biar gak banyak tingkah Oma. Soalnya si Oyen bar-bar".
BRAK!!
Pintu rumah Briwijaya dibuka paksa membuat mereka yang berada diruang makan tersentak kaget.
"UU AA!"
Kris langsung berdiri dan menuju ruang tengah saat mendengar suara yang ia rindukan. "TIMOLL!" ucapnya sambil berlari ke arah Timol.
Anta membuka mulutnya. B-bagaimana Timol bisa ada disini?!. Lalu tiba-tiba handphonenya bergetar.
Kebun Binatang is calling...
"Halo?"
"Halo mas! Maaf sebelumnya kalo monyet yang kemarin mas antar ke kami tadi saat diberi makan dia kabur"
Tutt Tutt
Baik saudara-saudara seperti kehidupan Anta akan kembali. Welcome Home Timol!!.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...