21

52.6K 6.2K 608
                                    

Saat ini ruangan Kejora sangat ramai. Bukan dengan canda tawa melainkan keributan yang dibuat oleh Leon dan Sofian yang sedang bermain Candy Crush.

"Itu yang warna biru banyak" tunjuk Leon.

"Gak! yang warna merah lebih banyak ada bomnya !" tolak Sofian.

"Warna biru aja anjir!"

"Gua mau yang merah bangsat!"

"Biru!"

"Merah!"

"Yang pegang hp siapa?"

"Yang lo pake hp gua asyuu oh asyuu"

Tiba-tiba perdebatan mereka terhenti.

Bukankah itu anak anjing? Mari kesini anak anjing!

Suara itu keluar dari handphone Saif yang memainkan tiktok dan menggunakan backsound itu.Tak lupa Saif men-zoom wajah cengo Sofian dan Leon.

"Gud! Wajah kalian menghayati banget" ucap Saif senang lalu menguploadnya.

"SAIFF!!" teriak Sofian dan Leon. Buru-buru Saif bersembunyi dibelakang Rian yang asik mabar dengan Anta, Langit, Kenan dan Kainan.

"Fak! Kalahkan gua gara-gara lo!" kesal Rian kepada Saif.

Tanpa rasa bersalah Saif berkata.
"Itu mah lo aja yang gak bisa main"

Clek!

Pintu ruangan Kejora terbuka. Dan ternyata itu Sadewa, Jaka dan Erik yang datang menjenguk Kejora.

"Hai Kejora" sapa Sadewa kepada Kejora. Dibalas senyum tipis oleh Kejora.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Jaka.

"Alhamdullilah udah mendingan" balas Kejora.

"Ciri-ciri penghuni nereka gini nih! Bukannya ngasih salam malah nyelonong masuk" celetuk Sofian.

"Dih! Sensi amat lo" sinis Erik.

"Lo yang waktu itu dihaltekan?" ucap Kenan. Sadewa menganggukan kepalanya.

"Ngapain lo kesini?"

"Ngajak mayat main petak umpet! Ya mau jenguk Kejora lah" Bukan Sadewa yang menjawab melainkan Jaka.

"Ya santai dong!" balas Kenan dengan sedikit ngegas.

"Lo yang santai! Emang lo siapa sih? ngapain kesini?" balas Jaka.

"Gua abang kandung Kejora! Mau apa lo!" Jaka terdiam lalu menyengir.

"Eh! Maaf bang"

"Dih tadi aja berani! sekarang mental tempe!" celetuk Leon. Dibalas tatapan sinis oleh Jaka.

"Udah! kok malah jadi berantem" ucap Kejora.

"Dia yang duluan Raa!" tunjuk Kenan pada Jaka.

"Enak aja! lo yang duluan"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

"Sekali lagi lo berdua ribut. Gua kurung kalian dikamar mayat!"ucap Kainan dan membuat mereka langsung menghentikan perdebatan mereka.

Anta? dia sedang menatap tajam kearah Kejora dan Sadewa yang asik berbincang. Dan tanpa disadari Anta terdapat seseorang yang menatapnya dengan tajam lalu orang itu mengalihkan padangannya kepada Kejora dan Sadewa.

Ini masih awal dari permainan gua! Dan Kejora akan jadi umpan buat gua ngehancurin Galaxy!,batinnya.

Clek!

Pintu ruangan Kejora kembali terbuka. Kini yang datang merupakan Dokter Putra dan seorang suster.

"Permisi. Saya mau meriksa keadaan Kejora" ucap Dokter Putra membuat Sadewa sedikit menyingkir.

"Bagaimana dok?" tanya Langit.

"Keadaan Kejora sudah mulai membaik dan dua hari lagi dia sudah bisa pulang" Kejora tersenyum senang saat mendengar ucapan Dokter Putra. Kejora sangat membenci rumah sakit karena banyak sosok yang sangat-sangat mengerikan menurutnya.

"Ehem! Dok! itu disebelah dokter jomblo gak?" ucap Leon yang jiwa-jiwa playboy mulai aktif.

"Siapa? Dia?" Dokter Putra menunjuk Sadewa. Leon mendelik sebal.

"Bukan dok! itu yang satunya" Leon menunjuk seorang suster yang bername-tag Pricil.

Dokter Putra terkekeh pelan. "Coba kamu tanya sendiri"

"Gimana sus? Masih jomblo?"

"Maaf saya sudah punya tunangan" Suster Pricil tersenyum kecil.

Savage!

"Rasanya itu kaya lo ambil pisau didapur terus lo tusuk-tusuk kemata lo" celetuk Saif sambil mencontohkan gaya Raditya Dika. Sedangkan Leon menatap sinis Saif.

"Maaf sebelumnya kalian berdua yang dijual diShopee?" tanya Suster Pricil membuat mereka semua melongo.

"Dijual sus?" tanya Rian. Suster Pricil mengangguk, kemudian ia mengambil handphonenya dan menujukkan gambar Saif dan Leon terbaring dilantai menggunakan seragam sekolah disitu tertera nama penjual @PetraGantengBngd.

Okay! kalian bisa bayangkan apa yang akan dilakukan Leon dan Saif kepada Petra. Poor Petra.

•••

Keesokan harinya tepatnya dikelas 12 IPS 3 yang tertutup rapat terdapat Petra yang diikat dikursi dengan posisi terbalik yang diletakan diatas meja. Tak lupa dengan Saif dan Leon yang melipat tangannya menatap tajam sambil menatap tajam Petra.

"Maksud lo apa jual kita?!" Saif memulai sesi introgasi.

"Gua cuma main-main doang elah! Gak usah sampai diiket gini dong" ucap Petra.

"Ini termasuk pencemaran nama baik" timpal Leon dengan wajah kesalnya.

"Emang lo jual mereka berapa?" tanya Rian sambil memakan gorengan.

"Gua jual 250k soalnya mereka minus akhlak" ucap Petra dengan entengnya membuat Saif dan Leon bertambah kesal.

"WOI UPIN UPIN TUMBUH RAMBUT!" teriak Sofian heboh. Sontak mereka yang berada didalam langsung nobar bersama tak lupa dengan Petra yang masih dalam posisi terbalik, bahkan Anta dan Langit yang notifnya ketua dan wakil Galaxy ikut menonton.

Tanpa mereka sadari bahwa ada satu sosok berkepala botak yang ikut menonton. Yap!Justin.

Justin menonton dengan posisi berada diatas kepala Saif sambil memakan gorengan yang ia minta pada ibu kantin. Ah! lebih tepatnya ia meminta tapi ibu kantin yang tidak bisa melihat dan mendengarnya, setidaknya ia sudahh izin bukan?

Lalu tiba-tiba muncul Poci bersama Galang. "Heh Cil! lo ngapain disini" tanya Poci.

"Nonton kartun om" ucap Justin.

Galang menatap kartun yang ditonton Justin. "Tuyul kok nonton tuyul"ucapnya.

.

.

.

.
TBC.

My Indigo Girl [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang