Langit yang tadi cerah kini berganti dengan langit yang gelap ditemani dengan tebaran bintang.
Saat ini Kejora sedang pergi keluar untuk membeli cemilan favoritnya karena cemilannya telah dimakan habis oleh Langit. Definisi tamu kurang ajar.
Tak lupa dengan Siti yang ikut menemani Kejora, siapa tau bisa ketemu cogan katanya.
Setibanya diindomaret Kejora langsung menuju bagian rak cemilan favortinya.
"SITII!!" teriak sosok wanita yang menggunakan gaun putih berlumuran darah yang sudah mengering.
"SUSAN!!" teriak Siti lalu mereka berpelukan. Reunian sesama setan batin Kejora.
"Lo apa kabar?" tanya Susan.
"Baik, Lo sendiri gimana?" balas Siti.
"Baiklah! Btw lo ngapain disini?"
"Ni nemani human belanja" Siti menunjuk Kejora yang menatapnya Datar.
"D-dia bisa ngeliat kita?" tanya Susan bingung. Siti mengangguk.
"Raa kenalin ini teman gua Susan kunti komplek sebelah, nah Susan ini Kejora" Kejora tersenyum tipis kepada Susan.
Lalu Kejora pergi menuju rak lain meninggalkan Siti yang asik berbincang dengan Susan.
Gotcha
Ia menemukan apa yang ia cari-cari. Yap! Keripik kentang dan sialnya keripik itu berada dirak paling atas membuat Kejora mendengus sebal.
Pantang menyerah! Kejora terus berusaha mengambil keripik itu. "Apa gua manjat aja ya?" gumamnya.
Lalu tiba-tiba tangan kekar mengambilkan keripik Kejora. Kejora membalik badanya.
Deg
Kejora menaikkan alisnya."Sadewa?" tanyanya.
Sadewa tersenyum tipis lalu memberikan keripik itu. "Kalo tumbuh ke atas jangan ke samping" ucap Sadewa dengan nada datar.
Kejora mendelik kepada Sadewa. Bukanya terlihat menyeramkan malah terlihat menggemaskan dimata Sadewa.
Sampai tiba-tiba duo setan berteriak."OMG!!ADA BULE GANS BANGETTT" teriak Susan
"Kok lo gak bilang kalo punya teman ganteng gini Raa?!" tanya Siti histeris. Membuat Kejora menutup kedua telinga lalu berjalan meninggalkan Siti dan Susan, tak lupa dengan Sadewa yang bingung.
Suara gua jelek apa gimana?,batinya.
Kejora sampai didepan kasir tak lupa membayar belanjaanya, lalu ia keluar dari indomaret. Saat akan keluar ada yang menahan lengannya, Sadewa.
"Eh! kenapa?" tanya Kejora.
"Kenapa lo tiba-tiba pergi? suara gua jelek?" balas Sadewa.
Dengan gugup Kejora menjawab."G-gak kok itu tadi anu itu apa namanya? Telinga gua dengung. Iya dengung!".
Sadewa menganggukan kepalanya meski agak tidak percaya dengan ucapan gadis mungil ini.
"Lo kesini naik apa?"
"Jalan kaki"
"Mau bareng?"
"Gak usah! ngerepotin lo nanti"
"Ck! udah ayo!" Sadewa menarik tangan Kejora menuju mobilnya.
Lalu tiba-tiba muncul Siti. "Sumpah Raa! semenjak gua ketemu sama lo list cogan gua betambah!" ucap Siti histeris membuat Kejora ingin sekali melakban mulut Siti.
Kemudian Sadewa menjalan mobilnya menuju rumah Kejora. Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Kejora.
"Makasih ya lo udah nganterin gua" ucap Kejora.
"Santai aja kali anggap aja sebagai balas budi lo udah nolongin gua" balas Sadewa sambil mengacak rambut Kejora, membuat tubuh Kejora menegang kaku.
Sadar akan tingkahnya Sadewa langsung menjauhkan tangannya.
"G-gua masuk ya. Sekali lagi makasih"
"I-iya"
Kejora keluar dari mobil Sadewa. Tanpa Kejora sadari terdapat Anta yang berdiri dibalkon dengan tangan terkepal.
•••
Mari kita kerumah keluarga Briwijaya! Saat ini Kris sedang dimarahi habis-habisan oleh Fira tak lupa dengan Anta yang berada disingle sofa memakan cemilan sambil melihat ayahnya yang dimarahi.
Sedangkan Rega melihat sumber masalah yang menyebabkan Kris dimarahi oleh Fira yang berada didalam sebuah botol diatas meja.
"Ayah tau kesalahan ayah apa?! Itu depan rumah semua tembok pagar jadi item jadi bau! Terus ngapain ayah ngajakin Rega?! Ayah itu udah ada Timol masih kurang?! " kesal Fira.
"M-maaf bunda ayah salah" cicit Kris dengan wajah melasnya membuat Anta sesekali tertawa.
"Dimana-dimana orang kalo mancing itu disungai nyari ikan bukan diselokan nyari kecebong!" Kris semakin menundukan kepalanya.
Tadi sore saat akan menjelang magrib Fira baru saja pulang dari supermarket meninggalkan Kris dan Rega dirumah. Dan betapa terkejutnya ia saat ia melihat anak dan suaminya sedang bermain diselokan.
Dengan baju yang berlumur lumpur hitam tak lupa dengan bau yang menyengat ditambah ada kecebong digenggaman Rega membuat Fira menjadi murka.
"Cebongnya lucu banget, ekornya bisa uget-uget" ucap Rega sambil mengoyangkan bokongnya kekanan dan kekiri.
Anta menatap geli hewan bulat yang berada dibotol itu. "Buang sana geli abang liatnya" suruh Anta.
"Enak aja! Rega sama ayah nyari susah-susah tau bang" ucap Rega.
Lalu tiba-tiba Pak Tris satpam rumah Anta masuk sambil membawa kain yang sedikit berlumur lumpur.
"Itu apa Pak Tris?" tanya Rega. Lalu Pak Tris membuka kali tersebut.
"ASTAGFIRULLAH TIMOL ANAK AYAH KENAPA KAMU JADI ITEM GINI NAK?!" teriak Kris histeris. Yap! didalam kain itu adalah Timol yang tanpa diketahui Kris ikut masuk kedalam selokan.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...