24

48K 6.1K 1.1K
                                    

Dipagi yang cerah ini Kejora sudah diperbolehkan untuk bersekolah lagi. Dengan tangan yang digandeng Langit mereka berjalan menuju kelas dan senyum manis Kejora tidak pernah pudar.

"Senang banget kayaknya" goda Langit.

"Iya dong!" balas Kejora sambil menyengir membuat Langit gemas.

Sesampainya mereka dikelas, seperti biasa selalu saja disuguhkan dengan tingkah laku penghuni 12 IPS 3 yang jauh dari kata normal.

Saat ini Petra dan yang lain sedang nobar kartun Upin Ipin episode 'Kain Merah' yang menceritakan tentang kain merah milik Ipin yang selalu dipakainya.

"Kenapa Upin Ipin jadi dramatis gini anjir!" ucap Petra dengan mata yang sudah memerah.

"Hiks! sedih banget anjir pas tau itu kain dijahit sama emaknya" ujar Sofian sengan segumpal tisu yang digenggamnya.

"Gua bingung deh. Kenapa muka emaknya gak keliatan ya?" celetuk Rian sambil memakan pilus.

"Pagi-pagi udah mewek aja lo pada" ucap Langit yang memasuki kelas bersama Kejora. Kejora berjalan menuju tempat duduknya.

Disamping Kejora terdapat Justin, Poci dan Galang yang ikut menonton. "Cil! Kok nama lo bisa Justin?" celetuk Poci.

"Daddy gua setan dari belanda om jadi secara gak langsung gua blasteran" ucap Justin dengan bangga.

"Gimana ceritanya bokap sama nyokap lo bisa ketemu?" tanya Galang bingung.

"Gak tau juga gua om" Justin melanjutkan menonton kembarannya.

"HEY YO FACEBOOK GESS!!" teriak Saif.

"Yang bener whatsapp sahabat" balas Sofian.

"Suka-suka aing lah!"

"LO NGAPAIN BAWA DAKI?!!" teriak Leon saat melihat isi kantung seragam Saif.

"LO NGAPAIN BAWA DAKI?!!" teriak Leon saat melihat isi kantung seragam Saif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(anggap aja bajunya seragam sekolah ya)

Saif menatap Daki yang tertidur sambil mengelus kepalanya pelan. "Roni sekarang melihara kucing. Kemarin tu kucing habis makan si Embul gua takut kalo si Daki dimakan juga jadi gua bawa sekolah deh!".

Kemudian datang Mr.Baron dengan rotan panjang ditangannya. Buru-buru Saif memasukkan kepala Daki ke kantung kemejanya.

Wek! wek!

"Apa itu?" tanya Mr.Baron.

"G-gak ada apa-apa pak!" ucap Saif yang sudah keringan dingin. Lalu menatap Daki yang sepertinya mulai terbangun.

Mr.Baron menatap tajam Saif lalu mengangukkan kepalanya. "Kalian kerjakan tugas nomor 1-25 Halaman 26 ditulis soal dan jawaban dikumpul hari ini juga. Paham kalian?!" ucap Mr.Baron.

My Indigo Girl [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang