My Indigo Girl [Sudah Terbit]

19

Dimarkas Galaxy para anggotanya sedang merayakan kemanangan mereka. Eitss! tapi bukan dengan minum-minuman keras melainkan membeli banyak cemilan, gorengan serta lima kerdus susu dengan berbagai rasa.

"TEMPE GUA KEMANA ANJIR!!" teriak Sofian yang baru balik dari kamar mandi.

"Dimakan orang kali" jawab Leon sambil memakan keripik.

"Disini semuanya orang samsul! Emang lo lain orang?"

"Itu dipiring masih banyak! tinggal ngambil doang apa susahnya" celetuk Rian

Lalu Rian mengalihkan pandanganya kepada Tagor yang sedang duduk bersila sambil meminum susu kotak dengan wajah yang kusut.

"Kenapa lo Gor?" tanya Rian.

"Pusing kepalaku ini bang" jawab Tagor sambil mengacak rambutnya.

"Pusing? Minum baygon! Kini baygon hadir dalam berbagai rasa jeruk, nanas, apel dan stoberi. Pusing hilang nyawa melayang" ucap Saif dengan gaya alaynya.

BUK!

Sebuah bantal menghantam wajah Saif.

"Geli anjir gua ngeliat lo kayak gitu" ucap Leon sang pelaku.

"Ih gak suka gelay!" balas Saif

"CUIH NAJIS!!" teriak seluruh anggota Galaxy.

"Mau meletup kepalaku liat kau begitu bang!" ucap Tagor kepada Saif yang masih dengan gaya jablaynya.

"Lo pusing kenapa sih?"

"Emakku itu bang! Masa aku disuruh nyari ayam warna-warni. Dimana pula ada orang jual ayam warna-warni"

Mereka semua melongo. "Gua kira apaan anjir! Banyak dipasar orang jual ayam warna-warni" ucap Langit.

"Aih! Serius kau bang?"

"Gua serius anjing!"

"Aku masih normal bang! Jangan kau ajak aku serius-serius"

"CAH GEDENG!"

Tiba-tiba ponsel Langit berbunyi.

Bangkai binatang is calling..

"Hal-"

"Ke rumah sakit sekarang Kejora abis ditembak!"

Deg

Langit terdiam kaku. Mereka semua menatap Langit.

"Lo kenapa? siapa yang nelpon?" tanya Rian.

Langit menatap Rian dengan mata yang merah menahan air mata.

"K-kejora masuk rumah sakit"

Jantung Anta mencelos saat mendengar gadisnya masuk rumah sakit. Buru-buru ia mengambil jaket dan kunci motornya lalu melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

Langit masih terdiam dengan tangan yang mengepal. "Kerumah sakit sekarang!"

•••

Disisi lain Anta sudah melaju dengan kecepatan tinggi tanpa perduli sumpah serapah yang dikeluarkan oleh pengendara lain.

Citt