Kejora berjalan dengan langkah tergesa-gesa. Setelah mendengar semua penjelasan dari laki-laki tadi! Ia bahkan tidak ingat jika ia pernah bertemu dengan laki-laki itu saat masih berada dikalimantan. Bagaimana laki-laki itu dengan tega membunuh sahabatnya hanya untuk mendapatkan dirinya?!.
Benar apa yang dikatakan dengan laki-laki yang memakai cincin tadi! Jika dia mencintai Kejora untuk apa ia membunuh Raja? Apa itu pantas disebut cinta? atau obsesi?.
Kejora langsung mengambil tasnya dan melupakan jika Langit dan yang lainnya menunggu dikantin.
"WOI MAU KEMANA RAA!!" teriak Petra melihat Kejora yang sudah keluar kelas. Merasa ada yang tidak beres buru-buru ia menelpon Langit.
"NGAPAIN LO NELPON GUA?! KANGEN?!"
"Si goblok! Itu si Kejora bolos"
"Ah seriusan lo? Lo boongin gua ya?"
"Gua serius anjir! Tadi dia ngambil tasnya terus keluar dari kelas!"
Tut!
"Inginku bekata kasar!" ucap Petra saat Langit memutuskan panggilannya.
"KASAR!!" sahut mereka serentak yang masih berada dikelas membuat Petra mengacungkan jari tengahnya.
Disisi lain Langit sudah kalang kabut kerena Kejora yang tiba-tiba pergi ditambah lagi perdebatan yang terjadi antara Saif dan Leon yang marah karena Daki berenang didalam baksonya.
"Itu tadi bakso udah gua kipasin biar dingin lo liat gimana usaha gua tadi biar itu bakso dingin? Gua sampai nyolong kipas Pak Memet! Dan bebek laknat lo masuk ke bakso gua! Emang dirumah lo gak ada air apa?!" marah Leon sambil menujuk Daki yang masih berenang.
"Tinggal beli lagi apa susahnya sih?! Uang lo abis? perlu gua yang beliin?" ucap Saif yang fokus menatap Daki yang berenang.
"Imut banget sih!" gemas Saif.
Leon mengacak rambutnya kasar. Sedangkan Rian dan Sofian menangkan Leon sambil berkata sabar. Lalu tiba-tiba Langit bangkit dari kursinya.
"Mau kemana lo?" tanya Sofian.
"Kejora kabur dari sekolah!" ucap Langit lalu meninggalkan kantin. Mendengar itu sontak Anta bangkit dan mengikuti Langit diikut oleh Leon juga Sofian.
"Eh! Tungguin gua!" ucap Saif sambil membersihkan bulu Daki menggunakan tisu tak lupa menyemprotkan parfum miliknya kepada Daki.
"Nah ginikan wangi" Saif mencium Daki lalu memasukkanya kedalam saku seragamnya dan keluar dari kantin.
•••
Disisi lain Kejora merenung diatas balkon kamarnya. Untung saja Kenan dan Kainan sedang kuliah jadi ia tidak perlu mencari alasan.
Tangan Kejora terkepal ia sudah berjanji kepada dirinya untuk membalas apa yang sudah terjadi terhadap Raja.
Kejora juga baru tahu jika mereka berdua merupakan anggota geng Volcom, geng yang dipimpin oleh Sadewa.
Lalu muncul Siti dan Justin. "Heh! jangan ngelamun ntar kerasukkan setan!" ucap Siti.
"Lah kitakan setan mom" balas Justin yang berada digendongan Siti.
"Iya juga ya"
"Ngapain lo pada kesini?" tanya Kejora yang sedang badmood.
"Seluruh rumah yang ada dikomplek ini kan rumah gua Raa! Jadi rumah lo rumah gua juga! Suka-suka gua dong mau kesini" Siti menurunkan Justin.
"Tante! ada kartu upin ipin gak?" tanya Justin yang sudah duduk dipinggir ranjang dengan menghadap ke televisi yang ada dikamar Kejora.
"Ada! Kenapa emang?" Kejora menghampiri Justin.
"Justin mau nonton itu tante!"
"Elah! Ngapai lo nonton kartun botak yang sama kayak lo? Lo ngaca aja sana!"
"Heh! Enak aja lo ngomong gitu sama anak gua" celetuk Siti. Kejora memutar matanya lalu mengambil remote televisinya.
•••
BRAK!!
Pintu rumah Kejora dibuka kasar oleh Langit. "KEJORA!!" teriak Langit menggema.
Sedangkan dikamarnya Kejora, Justin dan Siti yang asik menonton Upin Ipin tersentak kaget. Kejora pun turun kebawah dan ia melihat Langit yang dengan penampilan acak-acakan dikuti dengan Anta dan yang lainnya.
"Kenapa?" tanya Kejora.
"Seharusnya gua yang tanya! Lo kenapa bolos?" tanya Langit.
Kejora terdiam. Haruskan ia jujur tentang apa yang ia dengar tadi? atau merahasiakannya?.
"G-gua tadi gak enak badan" ujar Kejora.
"Kita kerumah sakit sekarang!" ucap Anta sambil menarik lengan Kejora.
"Eh! Gua udah agak mendingan kok" dengan perlahan Kejora melepaskan tangan Anta.
"Aduh beb! Jangan bikin gua khawatir dong" ucap Leon dan Anta langsung mengapit kepala Leon dibawah ketiaknya.
"Lepasin anjir! Ketek lo bau belacan!" ucap Leon sambil memberontak.
"KEJORA!! DAKI BERAK DISOFA LO!".
"GUA BUANG JUGA ITU BEBEK LO SAIFF!!".
Mendengar teriakkan Langit dan Sofian, sontak Saif langsung kabur dari rumah Kejora.
"MAAFKAN DIRIKU SAHABAT OTAN!!"
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...