Seperti biasa kelas XII IPS 3 selalu gaduh seperti saat ini. Saif, Leon dan Petra salah satu teman sekelas sedang membuat video tiktok. Tak lupa Rian sebagai cameraman.
Tok tok
"Paket" ucap Petra mengetok pintu kelasnya sambil membawa Leon yang berada digendongannya.
"ASYIAPP!!" teriak Saif lalu berjalan menuju pintu kelasnya dengan badan yang diliuk-liukkan mengikuti irama lagu.
Langit yang baru datang bersama terkejut melihat tingkah laku sahabatnya, ini masih pagi dan mereka sudah kambuh?!!
"CUT!!" teriak Rian.
Leon, Saif dan Petra menghampiri Rian. "Gimana bagus gak?" Tanya Saif.
"Leon muka lo jangan ngeselin bisa gak?" ucap Petra dengan entengnya.
"Ciri-ciri anak anjing" balas Leon
Kejora menahan tawanya lalu berkata. "Bentuk teman lo begitu semua?" tanyanya kepada Langit. Langit menoleh kepada Kejora lalu mengacungkan jari tengahnya.
Dapat Kejora lihat dipojok kelas terdapat Galang yang sedang memperhatikan mereka dengan wajah prihatin. Kejora berjalan menuju mejanya meninggalkan Langit yang masih memperhatikan sahabat gilanya.
Melihat Galang yang datang Kejora bertanya. "Kenapa muka lo?" tanyanya.
"Gua prihatin sama teman gua kalo mereka udah punya anak, anak mereka gimana? gua takut nurun kayak mereka. Lo bayangin kalo lo jadi istri Leon terus sifat anak lo mirip Leon, sanggup lo ngurusin dua manusia kayak Leon?" ujarnya.
"Lo kalo ngomong dikasih filter dulu anjir!" saut Kejora.
"Ngomong sama siapa?" Tanya Anta yang baru saja datang.
"Galang" Anta menggukkan kepalanya.
"Raa coba lo tanyain ke Anta dia masih suka tidur sambil meluk lulu?"ucapnya.
"Lulu siapa?" Tanya Kejora.
"Boneka kesayangan Anta"
Kejora tertawa didalam hatinya muka sangar tapi tidur sama boneka seperti anak gadis.
"Anta" ucap Kejora.
Anta menaikkan alisnya. apa?.
"L-lo tidur masih meluk lulu?" Tanya Kejora sambil menahan tawa.
Anta melebarkan matanya. "M-maksud lo apa?" ucap Anta dengan wajah sedikit merah.
"Galang nanya lo tidur masih meluk lulu?"
"Galang masih disini?" wajah Anta dengan wajah merah padam.
Kejora menggangukkan kepalanya. Lalu tiba-tiba.
"GALANG BANGSAT LO MAU MATI DUA KALI HAH?!!" teriak Anta sedangkan Galang sudah tertawa bersama Kejora.
...
Saat ini Kejora, Anta dan yang lainnya sedang berada dikantin sambil menyantap makanan mereka.
"Jadi gimana? kapan kita mau nyari pembunuh Galang" ucap Rian.
"Kita mulai harini. Lo pada tau Galang dibunuh dimana?" Tanya Kejora.
"Digedung tua dekat pabrik tekstil" balas Langit.
"Pulang sekolah kita kesana"
Tiba-tiba datang gadis dengan menggunakan pakaian ketat, lipstick merah menyala tak lupa dengan alisnya yang diukir. "Hai sayang" ucapnya sambil memeluk lengan Anta.
"Lepas!!" desis Anta dengan kasar ia menyentak tangan gadis yang bernama Arni itu.
"Kok kamu gitu sih yang" ucap Arni dengan memajukkan mulutnya membuat Anta dan yang lain bergidik ngeri.
"Heh! uler keket! minggat lo sana mau muntah gua nyium parfum lo" ucap Saif pedas.
"Bacot lo sapi!" balas Arni sengit lalu ia menatap Kejora yang sedang makan dengan tenang.
"Lo siapa?!" Tanya Arni kepada Kejora.
Kejora menatap Arni datar dan melanjutkan makanan membuat Arni naik pitam. Arni mengangkat tangannya untuk menampar Kejora.
Hap
Kejora menahan tangan Arni lalu menggenggamnya dengan kuat membuat Arni meringis kesakitan. "Lo ganggu ketenangan gua" Kejora menghempaskan tangan Arni.
"Berani lo sama gua!!" bentak Arni membuat seluruh penghuni kantin menatap meja mereka.
"Lo tuhan yang harus gua takutin?" Tanya Kejora dengan santai.
"Dia setan Raa" sahut Leon membuat mereka tertawa kecuali Anta, Langit dan Kejora yang menyeringai sinis.
Dibalik wajah datar Langit, ia terus berdoa semoga Kejora tidak kehilangan kendali sebab jika Kejora sudah kehilangan kendali tidak ada yang bisa menghentikanya kecuali, dia.
Dengan wajah merahnya Arni keluar dari kantin.
"Siapa?" Tanya Kejora.
"Pacar Anta" ucap Leon membuat Anta menatap Leon sinis.
"Selera lo rendahan" saut Kejora dengan senyum sinisnya lalu beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kantin.
"Raa tunggu!" ucap Langit sambil mengejar Kejora.
Anta langsung memiting kepala Leon diantara ketiak dan lenganya. "Ngomong apa lo tadi hah?!!" ucap Anta.
"A-ampun bos" ucap Leon.
"Kepit terus Nta!" sahut Saif.
•••
Saat ini Kejora berada ditaman belakang sekolah. Ia berusaha untuk meredam amarahnya. Lalu tiba-tiba datang Galang bersama poci."Wiss ada cewe cakep Lang" ucap Poci sambil melompat-lompat.
"Dasar gatel lo! gua aduin ke mba kunti mampus lo!" balas Galang.
"Jangan Lang! nanti gua gak dapat jatah" rengek si Poci.
"Lo kenapa Raa?" tanya Galang lalu duduk disamping Kejora.
"Gakpapa" sahutnya.
Lalu datang Langit yang tak sengaja menyenggol si poci, mengakibatkan dipoci jatuh ke tanah. "HUAAA! TOLONGIN GUA!" ucapnya.
Galang langsung tertawa diikuti oleh Kejora.
"Lo kenapa Raa?" tanya Langit.
"Lo nabrak pocong" balas Kejora membuat Langit langsung merinding dan langsung memeluk Kejora.
"Galang tolongin gua!" ucap Poci sambil menggelinding kekanan dan kekiri. Lalu datang Anta dan yang lainnya membuat si poci terinjak oleh mereka.
"Gini amat nasih lo cong" ucap Galang.
.
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...