Saat ini Kejora dan yang lainnya sedang berkumpul diparkiran sekolah.
"Ck! ini si Leon mana sih?! lama amat ke toilet" gerutu Saif sambil melihat jam tangannya.
"TUNGGU! JANGAN TINGGALIN DIRIKU SAHABAT" teriak Leon dengan gerakan slow motion. Membuat yang lain memutar matanya malas.
"Udah lengkap semuakan? kita berangkat sekarang!" ucap Langit lalu menarik Kejora menuju motor sportnya.
"Gua nebeng ya" ucap Leon kepada Saif.
"Jelek doang! Punya motor kagak!" sentak Saif membuat Leon menggerutu sebal.
Lalu tiba-tiba Rian berteriak. "Jelek doang! Eh engga jelek banget!" dan Rian langsung mengegas motornya.
"DASAR ALIEN DURJANAA!!" teriak Saif.
"Yok! berangkat" Leon menepuk bahu Saif.
"Lo pikir gua tukang ojek?!" Saif menjalankan motornya. Lalu ia merasa ada sesuatu yang melingkar dipinggang nya.
"OASU LEON LEPAS TANGAN LO!" teriak Saif.
"Biar romantis kayak dilan milea" sahut Leon.
"Kalo milea nya modelan kayak lo ogah banget gua!"
Dan disepanjang jalan mereka terus ribut membuat pengendara lain melihat mereka dengan tatapan aneh bahkan ada yang sampai merekamnya. Heboh! orang gila bisa naik motor bersama temannya.
•••
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, mereka pun sampai digedung tua tempat Galang dibunuh."Ini gedung siang gini aja udah serem apalagi kalo malam" ucap Leon.
"Masih sereman muka lo kok" sahut Langit dengan entengnya.
Kejora mengamati gedung tersebut dapat dilihat jika banyak sosok yang menyeramkan disini. Tetapi yang anehnya kenapa mereka semua tidak memiliki badan yang utuh?.
"Masuk sekarang?" tanya Kejora yang mengangguk. Dengan tangan yang digandeng Langit Kejora memasuki gedung itu.
"Lo liat setan Raa?" tanya Saif. Kejora mengangguk.
"Gua jadi pengen liat" ucap Leon membuat mereka semua menatap Leon.
"Lo pengen?" tanya Langit sambil melirik Kejora. Paham dengan maksud Langit, Kejora mendekat kearah Leon lalu menutup mata Leon dengan telapak tangannya.
Saat dirasa tangan Kejora sudah lepas dari wajahnya, Leon membuka matanya dan matanya melebar. Ia banyak melihat sosok mengerikan digedung ini.
"ANJIRR!! BERASA MAIN DITRIAN TO BUSAN GUA! EH ITU KENAPA LEHERNYA LEPAS? INI TANGAN LO KEMANA OI" teriak Leon histeris.
Yang lain menatap Leon dengan malas. Jika orang lain yang berada diposisi Leon sudah pastikan orang itu akan ketakutan, tapi Leon? malah berteriak seperi suporter.
"Raa gua bercanda doang. Kenapa lo malah buka mata batin gua?" rengek Leon sambil menggoyangkan tanganya. Melihat itu Anta langsung menyentak tangan Leon.
"Dih posesif banget lo babon!" sinisnya.
"Om minta duit dong" ujar bocah dengan kepala botak sambil menarik baju Leon. Kejora dan Leon menatap bocah itu.
"Baru ini gua nemu tuyul sopan banget" ucap Leon
"Lo Justin?" tanya Kejora.
"Eh tante Kejora temannya mommy?" ucap Justin.
"Udah berapa kali gua bilang cari kerja yang halal! jangan nyuri mulu" Ujar Kejora membuat mereka semua melongo.
"Tapi ini Justin minta tante"
"Bener juga sih" gumam Kejora.
"Lo mau berapa? Nih gua kasih" Leon memberikan uang bewarna ungu.
"Kenapa yang warna ungu om? warna biru sama merah gak ada? apa emang om gak punya"
"Udah dikasih pake nawar lagi!" desis Leon.
Tanpa mengucapkan terima kasih Justin pergi begitu saja sambil membawa uang pemberian Leon.
"Dasar bocil gila! Lo nemu dimana bocil kayak gitu Raa?" tanya Leon kepada Kejora.
"Nyokapnya setan dirumah gua" sahut Kejora lalu menutup mata Leon dengan telapak tangannya.
"Ini kenapa jadi bahas tuyul anjir! Kapan kita nyari buktinya?!" ucap Rian frustasi saat melihat interaksi Leon dengan tuyul tadi. Ingin tidak percaya tetapi itu ada depan matanya?.
"Kita mencar!" ucap Anta. Mereka pun berpencar menjadi dua tim. Leon, Saif, Rian dan Anta, Langit, Kejora. Tim Leon mencari dilantai satu sedangkan Tim Anta mencari dilantai dua.
"Gak usah pegang-pengang tangan gua anjir!" risih Rian saat Saif terus ingin mengandeng tanganya.
"Gua takut Rian! nanti kalo gua diculik gimana?" rengek Saif.
"Rugi tuh orang nyulik lo!" Rian menyentak tangan Saif.
"Bacot lo bedua! gua nikah juga lama-lama" ucap Leon.
Krek krek
"Eh stop! bunyi apaan tuh?" tanya Leon.
Krek krek krek
"Suaranya dari ujung sana" Rian menunjuk semak-semak.
"Eh anjir! itu semak-semak napa goyang-goyang gitu" ucap Saif histeris. Tiba-tiba.
BRAK!
"UAAA MAMAKE!!"
"ANJIR!!
"KABORR!!
Mereka bertiga pun lari dengan Leon yang digendong Saif. Dan Rian yang sempat menabrak tiang beton.
Meong meong
Munculah makhluk berbulu menggemaskan. Ganteng doang tapi takut kucing.
______________________________
Makasih ya buat vote sama komennya jadi buat author semangat nulisnya❤️..
.
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girl [Sudah Terbit]
Teen FictionAntariksa Briwijaya sosok laki-laki yang memiliki tatapan tajam bak elang. Kejora Safira Murthy gadis mungil yang memiliki keistimewaan yang menarik perhatian Antariksa. Dan bukan hanya Antariksa yang tertarik kepada Kejora. Penasaran? "Lo dapat sal...