9. Why?

2.1K 155 16
                                    

"Nath----"

Grep

"E-ela"

Perkataan gadis itu terhenti kala Nathan langsung menariknya kedalam pelukan hangatnya.

Ia merasakan pelukan yang sangat erat dari Nathan.

Nathan terdiam kala gadis yang ada di pelukannya mendongak. Ia masih terpaku dengan semuanya.

"Dugaan gue bener, l-lo masih hidup El" Ucap Nathan lirih, ia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Ela. Tanpa sadar air matanya turun, membuat Ela mengurai pelukannya.

"Sstt, don't cry" Lirih Ela sambil menghapus sisa air mata Nathan. Nathan tersenyum sekilas ia kembali memeluk tubuh Ela.

"MELA!!" Teriak seseorang nyaring, kerumunan kembali terbelah. Ela mengurai pelukannya dan menatap Mila yang berkaca-kaca.

Mila berlari, ia memeluk erat kembarannya. Tangisnya seketika pecah

"Hiks ka-kamu jahat hiks ke-kenapa nggak bilang kalo kamu belum meninggal hiks" Ela menepuk pelan punggung saudara kembarnya, ia tersenyum.

"Jangan nangis" Ucapnya, ia menghapus air mata yang turun di pipi Mila.

"E-ela" Panggil seseorang. Ela dan Mila kompak mendongak. Senyuman Ela terbit. Ia langsung menghambur kedalam pelukan sahabatnya. Gerald nya

"I-ini be-beneran lo? L-lo belum meninggal El?" Tanya Alex lirih. Ia mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala Ela.

Alex mengurai pelukannya, ia menangkup wajah Ela dan menatapnya dalam.

"Maaf" Lirihnya membuat Ela mengernyit.

"Maaf gue belum bisa jadi sahabat yang baik buat lo, maaf gue belum---"

Ela menyentuh bibir Alex dengan jari telunjuknya. Ia menggeleng pelan.

"Jangan ngomong gitu" Lirihnya pelan. Alex mengangguk lalu tersenyum.

"I-----"

"Ikut gue!" Perintah Nathan mutlak, ia menarik pergelangan tangan Ela dan membawanya keluar dari kerumunan siswa dan siswi. Dengan langkah lebar ia berjalan menaiki tangga

Brak

Ia membuka pintu rooftop, dan menutupnya tak lupa menguncinya.

"Nath lo apa-apa-------NATHAN!!" Pekik Ela refleks kala Nathan menariknya dan membawanya duduk diatas Pangkuannya.

"Gue bisa duduk sen----"

Perkataan Ela terpotong kala Nathan langsung memeluknya dengan erat. Ia memejamkan matanya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya

"Ke-kenapa lo nggak bilang kalo lo masih hidup?" Tanya Nathan lirih. Ela mengurai pelukannya, dan menatap wajah Nathan yang terpaut beberapa centi darinya.

"Gue mau bikin kejutan" Ucapnya. Nathan berdecak pelan mendengar jawaban Ela

"Ini nggak lucu El?! Lo udah bikin gue kek orang gila!" Ucap Nathan, Ela tersenyum kecil dan menangkup wajahnya

"Maaf" Lirihnya pelan. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Nathan.

"Maaf udah bikin lo nangis"

Cup

Cup

Nathan memejamkan matanya kala Ela mengecup kedua matanya.

"Maaf udah bikin lo kebingungan"

Cup

Ela mengecup hidungnya. Ia menjauhkan wajahnya membuat Nathan berdecak.

"Ini nggak? Lo udah bikin gue ngoceh banyak" Sungut Nathan kesal sambil menunjuk bibirnya.

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang