39. Rapor

580 81 12
                                    

Nathan membuka pintu kamar kakaknya. Ia masuk kedalam kamar kakaknya tak lupa kembali menutup pintu itu. Ia berjalan kearah ranjang, menampakkan Aldo yang tengah berbaring sambil memainkan handphonenya.

Nathan duduk disebelah kakaknya. Ia tersenyum tidak jelas, lantas ia mencolek bahu sang kakak membuat Aldo langsung menepis tangannya kasar

"Apasih Nath, tidur sana" Kesal Aldo kala tangan Nathan tak berhenti mengganggunya yang tengah memainkan game di ponselnya

Ia menghela napasnya kasar, lantas mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap malas sang adik

"Mau apa?" Tanya Aldo datar sambil menatap Nathan jengah. Nathan hanya tersenyum lebar, ia menopangkan wajahnya menggunakan kedua tangannya. Menatap wajah sang kakak sambil tersenyum tak jelas

"Apasih Nath?! Lo mau apa tinggal bilang." Kesal Aldo sambil mendorong pelan kening sang adik

"Kak" Panggil Nathan pelan

"Apaan?!" Jawab Aldo ketus

Nathan kembali melebarkan senyumannya membuat Aldo seketika bergidik ngeri. Ada apa dengan adiknya hari ini? Apa dia kehabisan obat sehingga tingkahnya menjadi aneh?

"Besok ambilin rapor gue ya kak" Pinta Nathan cepat, Aldo terkesiap. Ia menatap adiknya dengan cengo

"Dih apaan! Ogah banget gue ngambil rapor lo! Lagian mama kan dirumah, minta dia aja yang ngambil" Tolak Aldo cepat. Nathan berdecak sebal. Ia menggoyangkan bahu Aldo dengan kencang

"Ayolah kak, kali ini aja. Gue nggak mau mama yang ngambil." Pinta Nathan memelas. Aldo menepis kasar tangan Nathan. Ia menatap malas sang adik

"Nggak! Emang kenapa kalau mama yang ngambil? Takut nilai lo jelek?!" Tanya Aldo membuat Nathan melebarkan senyumannya

"Nah itu kak masalahnya. Gue nggak yakin nilai gue bagus, makanya lo aja yang ngambil" Jawab Nathan seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

Aldo menatap sang adik dengan memicing, ia menyedekapkan tangannya di dadanya

"Nggak mau! Lagian besok gue banyak kerjaan" Tolaknya membuat Nathan berdecak sebal

"Ayolah kak, kali ini aja. Lo mau mama nyita Mobil, motor, Hanphone dan semua barang yang gue punya? Bantulah adikmu yang ganteng ini" Bujuk Nathan masih belum menyerah. Ia kembali menggoyangkan lengan Aldo sambil terus mengoceh membuat Aldo seketika berdecak

"Gue dapet apa kalo ngambilin rapor lo besok?" Tanya Aldo ketus. Ia melepas kasar tangan Nathan yanh masih bertengger di lengannya

"Perhitungan" Cibir Nathan pelan. Aldo hanya menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum tipis memperhatikan Nathan yng terlihat tengah berpikir

"Nggak usah sok mikir gitu, lo kan nggak punya otak" Ucapnya enteng yang mendapat pelototan dari Nathan.

"Ck! Gue bakal turutin apapun yang lo mau" Ujar Nathan dengan ketus. Aldo menyeringai. Ia menatap Nathan dengan senyuman tak jelasnya

"Apapun?" Ulang Aldo

"Ck! Iya!" Jawab Nathan ketus. Aldo mengangguk-anggukan kepalanya pelan

"Termasuk Ela buat gue?" Tanya Aldo sok polos. Nathan menatapnya datar

"Gue bunuh lo" Ucap Nathan tanpa ekspresi.

Aldo terkekeh pelan. Ia menggelengkan kepalanya sebelum beranjak dari ranjangnya. Nathan memperhatikan setiap gerak-gerik Aldo.

"Ngapain lo masih disini? Balik ke kamar sana" Usir Aldo membuat Nathan mengerjap. Ia menatap kesal sang kakak

"Jadi, mau nggak ngambil rapor gue?" Tanya Nathan jengah

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang