31. Topeng?

786 81 9
                                    

Keringat sudah membasahi wajah Ela dan Nathan yang tengah berdiri di lapangan serta hormat ke tiang bendera. Nathan menoleh ke Ela, gadis itu terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali dengan sesekali mengelap keringat yang membanjiri wajahnya.

Dalam hati Nathan merutuk guru BK yang ada dibelakangnya yang tengah mengawasi mereka berdua. Andai mereka tidak diawasi oleh guru bermata besar itu maka sudah dengan jelas ia tidak akan melaksanakan hukumannya.

"Bu, udahan napa. Ini jodoh saya capek" Ucap Nathan membuat guru yang ada dibelakang mereka seketika mendelik. Ia memukul bahu Nathan menggunakan rotan yang ia pegang

"Jodah jodoh. Kamu itu masih kecil! Belum tentu Ela itu jodoh kamu! Nggak usah halu deh jadi orang!" Sentak guru itu membuat Nathan mendengus. Ia menurunkan tangannya dan menatap wajah Ela yang sudah basah karena keringat

"Udah lah El, ke kantin aja yuk. Nggak usah dengerin ocehan setan" Ajaknya membuat guru itu menggertakkan giginya kesal

"JONATHAN FREY MICHAEL!!!!" Teriak guru itu menggelegar sambil menarik telinga sebelah kanan Nathan dengan kuat membuat sang empu seketika berteriak

"Aww, sakit bu! Kalo telinga saya putus ibu mau tanggung jawab?! Lepas!" Nathan memegangi tangan guru bknya itu yang semakin kuat memelintir telinganya.

Guru bk itu melepaskan tangannya. Membuat Nathan seketika mengusap telinganya yang memerah.

"Kalian ikut ibu ke ruang BK" Perintah guru itu tak terbantahkan

⚔⚔⚔⚔

"Kerjakan soal kalian disini!" Tegas guru itu sambil menyerahkan beberapa lembar kertas kearah Nathan dan Ela yang langsung diterima oleh mereka

"Ingat! Nggak boleh mencontek! Kalau nanti jawaban kalian sama persis, ibu akan kasih hukuman yang lebih berat" Ancam guru itu membuat Nathan memutar bola matanya malas

"Ibu mah aneh, soal nya aja sama masa jawabannya nggak boleh sama. Gimana sih bu?" Jawab Nathan membuat guru itu mendelik

"Iya saya tau! Tapi nilai kamu itu nggak pernah tinggi! Kalau sampai nilai mapel kamu yang ini tinggi berarti kamu itu menyontek!" Balas guru itu membuat Nathan mendengus

"Ibu ngeremehin saya?! Saya bisa kok dapet nilai tinggi!" Ucap Nathan sambil mendelik. Guru itu mengetuk-ngetukkan rotan nya ke lantai. Ia menatap Nathan seraya tersenyum tipis

"Oh ya? Buktikan saat pembagian rapor besok" Jawab guru itu menantang. Detik selanjutnya. "Kalau kamu masuk kedalam 5 besar, ibu nggak akan hukum kamu kalau kamu melakukan kesalahan sampai kamu lulus" Lanjutnya membuat Nathan berbinar.

"Tapi kalau kamu tidak masuk kedalam 5 besar, kamu ibu hukum membersihkan kamar mandi selama 3 bulan berturut-turut. Gimana? Sanggup?"

Glek

⚔⚔⚔⚔

Alex menatap Nathan dengan kening mengernyit, cowok itu terlihat sangat tegang dan gelisah. Ia kemudian mengalihkan atensinya kepada Ela

"Nathan kenapa El?" Tanyanya membuat Ela yang tengah fokus memakan makanannya seketika mendongakkan kepalanya

"Taruhan sama Bu Elma" Jawabnya membuat Alex menatapnya dengan penasaran

"Taruhan apa?" Tanyanya lagi. Ela menyudahi makannya, ia meraih minumannya dan meminumnya

"Tanya sendiri" Jawab Ela acuh membuat Alex seketika berdecak kesal. Ia mengalihkan atensinya kepada Nathan yang terbengong

"Nath, lo taruhan apa sama Bu Elma?" Tanyanya membuat Nathan mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia kemudian menatap Alex

"Kalo gue masuk 5 besar waktu pembagian rapor, Bu Elma nggak bakal hukum gue sampe gue lulus walau gue ngelanggar peraturan" Ujarnya sambil memainkan gelas minumannya yang sudah tandas.

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang