Ela berjalan menyusuri koridor sekolahnya dengan langkah pelan. Wajah datar dan dingin seperti biasanya membuat semua siswa dan siswi yang berpapasan dengannya segan.
Ia berjalan masuk kedalam kelasnya, lalu ia duduk di tempat duduknya dan melipat kedua tangannya diatas meja. Ia menghela napasnya kasar.
Wajah cowok asing kemarin seolah menerornya. Tak biasanya ia memikirkan orang asing yang biasa ia temui. Tapi kenapa wajah cowok yang bernama Varo itu seolah menghantui isi kepalanya? Siapa dia sebenarnya? Ada hubungan apa cowok itu dengan 'Al' yang sering kali memasuki kepalanya tanpa bisa ia cegah? Ahh. Memikirkan itu membuatnya pusing.
Ia mengacak rambutnya kasar, lalu ia menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangannya.
"Pagi El!" Ela mendongakkan kepalanya kala mendengar sapaan dari suara seseorang yang sangat ia kenali. Ia menatap Nathan yang menampilkan senyum riangnya dengan datar
"Lo sakit El? Wajah lo pucet" Tanya Nathan kala ia menyadari ada yang berbeda dengan Ela hari ini. Selain wajah gadis itu yang memang terlihat pucat. Tatapan mata yang biasanya setajam belati kini memudar. Membuatnya bingung bukan main.
Nathan menempelkan punggung tangannya ke dahi Ela. Ela langsung menepis kasar tangan Nathan
"Gue nggak papa" Jawab Ela dengan dingin. Nathan menghela napasnya, ia mengacak rambut Ela dengan pelan.
"Lo kalo ada masalah bisa cerita ke gue. Meskipun lo bisa mendem masalah lo sendiri, terkadang lo juga butuh bahu buat bersandar. Ada gue El. Lo bisa berbagi masalah lo sama gue. Lo bisa berbagi suka maupun duka ke gue. Gue siap jadi pendengar yang baik buat lo. Jangan merasa sendiri okey?" Ucap Nathan membuat Ela mematung. Ia menatap Nathan yang menatapnya dengan senyuman manisnya.
Ela masih diam, ia tak memberikan respon apapun kepada Nathan. Lalu tak lama helaan napas berat pun terdengar.
"Gue nggak bisa Nath. Gue udah terbiasa dengan semua ini" Jawab Ela datar. Nathan hanya mengangguk, ia kembali mengacak rambut Ela pelan
"It's okey, gue nggak bakal maksa lo, gue bakal tunggu lo datang sendiri ke gue dan nyeritain apapun yang lo rasakan. Sampai kapanpun gue bakal nunggu lo lebih terbuka ke gue."
⚔⚔⚔⚔
Bel istirahat telah berbunyi beberapa saat lalu. Ela terlihat tengah menundukkan kepalanya dibalik lipatan tangannya, demi apapun ia merasa sangat pusing sekarang. Salahkan kenapa pikirannya kini tertuju pada 'Varo' dan 'Al' yang membuatnya pening bukan mainNathan berdiri dari duduknya setelah mengamati Ela, ia berjalan menghampiri Ela dan duduk dikursi tepat didepan Ela. Ia menatap kepala Ela yang menunduk dengan intens. Lalu tangannya terangkat untuk mengusap surai hitam milik Ela
"El" Panggil Nathan dengan lembut. Ela tidak menjawab panggilan itu. Ia masih senantiasa menunduk membuat Nathan mengernyitkan keningnya khawatir.
Nathan mengguncang pelan bahu Ela. Ela bergumam tidak jelas lalu ia mendongakkan kepalanya menatap Nathan.
Nathan membolakan kedua matanya menatap wajah Ela yang begitu pucat. Ia sontak berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ke samping Ela.
"El, ke UKS aja." Ucap Nathan dengan khawatir. Ia memegang kedua bahu Ela.
"......" Tidak ada sahutan dari Ela. Nathan meniringkan kepalanya. Ia menangkap Ela yang kembali menundukkan kepalanya membuat nya tanpa pikir panjang langsung menggendong tubuh Ela ala bridal.
Ia berjalan cepat menuju UKS dengan semua siswa dan siswi disepanjang koridor menatapnya aneh.
⚔⚔⚔⚔
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] NEW LIFE
De Todo[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA KETIKA MENINGGALKAN JEJAK] CERITA MURNI HASIL KARYA GUE SENDIRI! DILARANG KERAS UNTUK MEMPLAGIAT! #romance #action #random SEQUEL OF AMELA BACA STORY AMELA DULU BARU BACA STOR...