45. Baby El? (2)

663 61 12
                                    

Ish ish ish aku bingung sama kakak

Kenapa, hm?

Nama kakak sama kek nama kakak.

Hah? Maksud kamu?

Eh! Gimana ya? Ah nggak tau aku bingung.

Ela mengerang tertahan, sumpah Demi apapun kepalanya terasa ditusuk bertubi-tubi oleh benda runcing. Bangun tidur harusnya ia kini tengah memainkan handphonenya, malah sekarang ia tengah menjambak rambutnya, menyalurkan rasa sakit yang benar-benar sangat menyiksanya

Kakak 'itu' panggil kamu apa?

Heum? Ela! Nama aku kan Ela, kakak lupa ya?

"ARGGHHH!!!" Ela berteriak keras. Ia merutuki kamarnya yang berada di lantai dua yang cukup jauh dengan kamar Mila dan ayahnya yang berada di lantai satu. Ia memejamkan matanya, mengatur deru napasnya yang memburu. Bayangan hitam-putih kembali menghantam kepalanya tanpa permisi

Gimana? Kakak udah nemu panggilan buat aku?

Udah, kamu mau denger?

Apa kak?!

Baby El! Kakak bakal panggil kamu itu!

"ARGGHH!!!" Ela kembali berteriak, kali ini teriakannya lebih keras dari sebelumnya. Ia berharap Mila atau ayahnya mendengarkan teriakannya yang begitu memprihatinkan.

Ingatan ini. Kenapa sangat menyiksanya, mungkin ia bisa menerima rasa sakit ini jika wajah dari ingatannya terlihat dengan sangat jelas. Tapi ini? Sudah dirinya yang sangat tersiksa dengan rasa sakit ini. Ia pun hanya melihat bayang-bayang hitam putih yang sangat tidak jelas. Sangat tidak menguntungkan baginya

Baby Ellll!

Ihh! Aku nggak mau di panggil gitu!

Lho kenapa?

Karena Aku bukan bayi kak Al!!!!

"ARGGHH!!" Ela kembali berteriak dengan keras. Kepalanya kini terasa berputar, rasa sakit masih mendominasi nya terlebih kini muncul rasa pusing yang tiba-tiba menyerangnya tanpa ampun. Ia mengulurkan salah satu tangannya ke nakas, hendak mengambil handphonenya. Tapi

Prangg

Bunyi pecayan gelas yang memekakan telinga membuatnya menyipitkan matanya, tapi ia tak peduli, rasa sakit kembali menghantam kepalanya, seolah tak membiarkan ia bernapas lega

Brak!

"Ela? Kamu kena----astaga!!!" Leo dengan cepat berlari kearah Ela. Wajah putrinya benar-benar pucat, keringat dingin membanjiri wajah Ela membuatnya panik bukan main

"Kamu kenapa?" Tanya Leo khawatir, ia menangkup pipi Ela dan menepuk nya pelan membuat Ela mengerjap

"Sakit Dad" Lirih Ela pelan, pandangannya mulai mengabur, ia mengulurkan tangannya, hendak menyentuh wajah sang ayah. Tapi sebelum itu terjadi

Bruk

"ELA!!"

⚔️⚔️⚔️⚔️

Ela mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam indra penglihatannya. Ia mengedarkan pandangannya, bau khas obat-obatan tercium membuatnya menghela napasnya. Rumah sakit, ia sudah tidak heran jika harus bolak-balik ke tempat ini.

Pintu kamarnya terbuka, menampakkan seorang pria dengan stelan jas khas dokter yang berjalan kearahnya dengan wajah dinginnya.

Pria itu duduk di kursi yang ada disebelah brankar Ela. Ia menatap tajam Ela membuat Ela membuat<ar bola matanya malas.

[2]  NEW LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang